Indeks Dolar AS: Tinjauan Lebih Dekat Peran dan Volatilitasnya Saat Ini

Ringkasan:

DXY melacak kekuatan relatif dolar AS terhadap sekeranjang mata uang tertimbang termasuk euro, yen Jepang, pound sterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss. Meskipun euro mencakup hampir 58% dari indeks, DXY mencerminkan kekuatan atau kelemahan dolar AS secara luas di pasar global, tidak hanya terhadap satu mata uang tunggal.

Indeks Dolar AS: Tinjauan Lebih Dekat Peran dan Volatilitasnya Saat Ini

Indeks Dolar AS (DXY) kini tersedia untuk diperdagangkan melalui CFD di FXOpen. Tak perlu diragukan lagi, DXY merupakan salah satu tolok ukur paling berpengaruh di pasar valuta asing global. Indeks ini, yang mengukur nilai dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama, mengalami volatilitas tinggi dan menghadirkan peluang potensial.

Memahami DXY: Lensa Makro terhadap Dolar

Para pedagang dan analis menggunakan DXY sebagai indikator makro utama—untuk melacak divergensi kebijakan antarbank sentral, untuk melindungi eksposur USD, dan untuk menilai sentimen pasar yang lebih luas. Kenaikan level DXY seringkali menandakan pengetatan kebijakan AS atau penghindaran risiko global, sementara penurunan dapat mencerminkan melemahnya ekspektasi pertumbuhan, kebijakan The Fed yang dovish, atau tekanan geopolitik. Dalam lingkungan yang bergejolak seperti tahun 2025, DXY berfungsi sebagai barometer kepercayaan global secara real-time terhadap ekonomi AS dan aset berbasis dolar.

Fluktuasi Harga Terkini: Ketidakpastian Kebijakan Tarif Mengguncang Dolar

Sejak April, Indeks Dolar AS telah menghadapi salah satu periode paling fluktuatif dalam beberapa tahun, didorong oleh konvergensi ketidakpastian kebijakan Federal Reserve dan tarif perdagangan baru yang diumumkan oleh Presiden Trump.

April: Tarif “Hari Pembebasan” Memicu Kejutan Pasar

Pada 2 April, pengumuman tarif "Hari Pembebasan" yang luas—10% untuk hampir semua impor, dengan bea masuk yang lebih tinggi untuk negara-negara tertentu—mengguncang pasar valuta asing. Indeks Dolar AS (DXY) anjlok lebih dari 2% dalam satu hari. Dalam beberapa minggu berikutnya, indeks terus menurun seiring memburuknya kepercayaan bisnis dan munculnya tanda-tanda awal risiko resesi.

Mei–Juni: Hambatan Kebijakan Memperparah Pelemahan Dolar

Seiring berlakunya paket tarif, dolar melanjutkan pelemahannya—menandai penurunan sekitar 10% dari puncaknya di akhir tahun 2024, kinerja paruh pertama terburuk dalam lebih dari 50 tahun. Investor menilai kembali prospek pertumbuhan AS di tengah tekanan ketegangan perdagangan. The Fed merespons dengan jeda yang hawkish, sementara Presiden Trump secara terbuka mendesak penurunan suku bunga, yang semakin memperkeruh prospek kebijakan dan menekan dolar.

Juli: Ketidakpastian Meningkat

Pada awal Juli, DXY telah jatuh di bawah 97, mencatat penurunan sekitar 11% sejak awal tahun. Para analis menyebutkan "badai sempurna" berupa defisit fiskal yang melebar, keputusan perdagangan yang tidak menentu, dan meningkatnya keraguan atas kredibilitas kebijakan AS sebagai alasan utama melemahnya dolar.

Indeks Dolar AS: Tinjauan Lebih Dekat Peran dan Volatilitasnya Saat Ini_1

Bahkan jika indeks sedang turun, dengan FXOpen Anda dapat memperdagangkannya terlepas dari arahnya karena Anda tidak perlu memiliki aset acuannya. CFD memungkinkan trader untuk menempatkan order beli dan jual tergantung pada prospek pasar mereka.

Mengapa DXY Lebih Penting Sekarang dari Sebelumnya

DXY telah menjadi tolok ukur kepercayaan pasar secara real-time terhadap stabilitas kebijakan AS. Penurunan tajam dolar pada tahun 2025 menggarisbawahi betapa rapuhnya kepercayaan tersebut dalam menghadapi langkah-langkah perdagangan yang agresif dan arah moneter yang tidak menentu.

Penerapan tarif Trump telah menimbulkan kekhawatiran struktural di kalangan investor:

Ekspektasi pertumbuhan telah terpangkas akibat biaya input yang lebih tinggi dan gesekan rantai pasokan. Daya tarik USD sebagai mata uang safe haven telah terkikis, dengan aliran dana beralih ke euro, franc Swiss, dan emas. Permintaan asing terhadap aset dolar telah melemah, karena kekhawatiran akan konflik perdagangan yang berkepanjangan dan indisipliner fiskal meningkat.

Dalam iklim ini, DXY telah berkembang menjadi barometer ketegangan geopolitik, ketakutan inflasi, dan sentimen investor terhadap kepemimpinan AS.

Sumber: FXOpen

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Anda memahami dan mengakui bahwa ada risiko tingkat tinggi yang terlibat dalam strategi trading. Mengikuti strategi atau metodologi investasi apa pun berpotensi mengalami kerugian. Konten di situs ini disediakan oleh kontributor dan analis kami untuk tujuan informasi saja. Anda sendiri yang bertanggung jawab untuk menentukan apakah aset, sekuritas, strategi, atau produk lainnya cocok untuk Anda berdasarkan tujuan investasi dan situasi keuangan Anda.

Favorit Saya

Fokus pada Inflasi AS

Mata uang kripto

Pasar Valas

Tren Ekonomi

Tarif, tarif, dan lebih banyak tarif

Presiden AS Donald Trump sedang sibuk mengumumkan ancaman tarif baru terhadap Uni Eropa (UE) sebesar 30%. UE dilaporkan bersiap untuk memberlakukan tindakan balasan, dan, menurut perkembangan terbaru, telah menyelesaikan daftar tarif balasan senilai total €72 miliar. Saya yakin ini lebih bertujuan untuk mengirim pesan kepada AS bahwa UE ingin mencapai kesepakatan sebelum 1 Agustus dan menghindari konflik perdagangan yang lebih luas, tetapi di saat yang sama mereka ingin menegaskan bahwa mereka siap untuk membalas jika diperlukan. Pasar tentu saja berharap tarif ini tidak diterapkan, karena perang dagang yang semakin intensif antara kedua belah pihak dapat membebani mata uang tunggal secara signifikan.

Trump juga mengancam akan mengenakan tarif sekunder 100% terhadap Rusia jika tidak tercapai kesepakatan gencatan senjata dalam 50 hari. Presiden dengan jelas menunjukkan ketidaksenangannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan di Ruang Oval dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte kemarin, dengan menyatakan bahwa ia "sangat, sangat tidak senang dengan Rusia" dan berencana untuk mengirimkan senjata ke Ukraina. Namun, Trump menegaskan bahwa biaya ini akan ditanggung oleh negara-negara anggota NATO (Organisasi Perjanjian Atlantik Utara).

Fokus makro hari ini adalah pada inflasi AS

Selain inflasi IHK Kanada (Indeks Harga Konsumen) bulan Juni, peristiwa risiko utama hari ini adalah data inflasi IHK AS bulan Juni, yang akan dirilis pukul 12.30 siang GMT. Para ekonom memperkirakan akan ada peningkatan moderat dalam tekanan harga AS, baik di tingkat inflasi umum maupun inti. Meskipun demikian, meskipun kemungkinan akan ada dampak tarif dalam laporan bulan Juni, dampak tersebut kemungkinan besar tidak akan cukup untuk mendorong Federal Reserve AS melonggarkan kebijakan di akhir bulan. Saya yakin inflasi yang dipicu tarif akan lebih bersifat jangka panjang, alih-alih laporan sesaat yang menunjukkan perubahan harga yang signifikan.

Jika data bulan Juni melaporkan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan, seperti yang telah saya catat di postingan minggu depan, hal ini dapat memicu aksi jual obligasi pemerintah AS dan meningkatkan permintaan dolar AS (USD). Permintaan USD juga dapat ditekankan karena USD telah terdepresiasi ke bawah dalam hal posisi COT (Komitmen Pedagang), serta gambaran teknis yang menunjukkan tidak adanya resistensi pada grafik jangka panjang dan menengah.

Peristiwa lain yang patut ditambahkan ke daftar pantauan hari ini adalah pidato tahunan Kanselir Inggris Rachel Reeves di Mansion House, London malam ini. Pidato ini akan memberi Reeves kesempatan untuk memaparkan visinya mengingat ekonomi Inggris jelas melambat, seiring dengan investasi yang lesu, dan utang pemerintah Inggris yang mendekati 100% dari PDB (Produk Domestik Bruto). Pelaku pasar akan menantikan tanda-tanda stabilitas dari Reeves, menyusul penampilannya yang emosional di Parlemen, yang menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris (Gilt) dan aksi jual pound sterling (GBP).

Pendapatan bank juga akan dirilis hari ini, dengan fokus pada JPMorgan Chase Co., Wells Fargo Company, Citigroup Inc., dan BlackRock, Inc.

Ringkasan pasar

Dari sisi pasar pada awal perdagangan Eropa, indeks berjangka ekuitas AS bergerak cukup positif pagi ini, dengan pasar tunai Eropa dibuka positif. DAX naik 0,3% dan STOXX Europe 600 naik 0,2%.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat kemarin, dengan imbal hasil obligasi 30 tahun mendekati batas 5,0%, yang dapat memicu minat beli pada obligasi pemerintah AS bertenor lebih panjang di level ini. USD bergerak fluktuatif pagi ini, turun 0,1% menurut indeks USD, dengan EUR/USD (euro versus dolar AS) diperdagangkan naik 0,4%.

Di sektor komoditas, Emas Spot dan Perak Spot naik 0,5% pagi ini, setelah penurunan moderat kemarin. Perlu dicatat bahwa Perak baru-baru ini mencapai level tertinggi US$39,13, level yang belum pernah terlihat sejak akhir 2011.

Saya juga akan lalai jika tidak menyoroti mata uang kripto, dengan BTC/USD (Bitcoin versus dolar AS) baru-baru ini menyentuh level tertinggi sepanjang masa di sekitar US$123.000. Namun, perlu saya tambahkan bahwa kemarin, yang ditutup dengan pola candle bearish shooting star, kini turun hampir 3,0%, menguji area di bawah US$117.000.

Sumber: Kepala Analis Pasar FP Markets Aaron Hill

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

Kekhawatiran The Fed terhadap Inflasi Mungkin Mulai Terwujud dengan Data IHK Juni

Olivia Brooks

Tren Kebijakan Bank Sentral

Tren Ekonomi

AS diperkirakan akan melaporkan pada hari Selasa bahwa kenaikan biaya untuk barang-barang impor telah mendorong kenaikan harga konsumen secara keseluruhan pada bulan Juni, menandai dimulainya apa yang mungkin berlangsung setidaknya selama beberapa bulan dengan kenaikan tersebut dan memberikan data yang sangat ditunggu-tunggu kepada pejabat Federal Reserve mengenai apakah tarif pemerintahan Trump mendorong inflasi.

Ketua Fed Jerome Powell telah menunjuk musim panas ini sebagai waktu ketika bank sentral AS kemungkinan akan mengetahui apakah inflasi merespons tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Trump pada mitra dagang dan berbagai sektor industri.

Sejauh ini pungutan tersebut hanya berdampak terbatas pada inflasi, fakta yang digunakan Presiden Donald Trump untuk mengecam Powell dan menuntut Fed menurunkan suku bunga.

Namun hal itu tidak berarti inflasi yang lebih tinggi tidak akan terjadi karena bisnis menghabiskan persediaan yang dibeli sebelum tarif berlaku atau menggunakan alat lain yang ada untuk menghindari kenaikan harga bagi pelanggan mereka.

"Kita tahu ada jeda antara implementasi dan dampak inflasi," kata Gregory Daco, kepala ekonom di EY-Parthenon. "Bisnis mengelola impor menggunakan proses yang berbeda-beda... Kita belum melihat dampak tarif secara penuh pada data IHK... Saya berharap akan mulai melihat lebih banyak lagi."

Departemen Tenaga Kerja AS dijadwalkan merilis data IHK terbaru pukul 08.30 EDT (12.30 GMT). Konsensus proyeksi dalam jajak pendapat ekonom Reuters menunjukkan indeks tersebut, tanpa memperhitungkan harga pangan dan energi yang fluktuatif, akan meningkat pada tingkat tahunan 3% bulan lalu, sedikit lebih cepat dibandingkan bulan Mei.

Pembacaan itu kemungkinan akan membuat Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi yang digunakan Fed untuk target inflasi 2% cukup jauh di atas sasaran tersebut untuk mempertahankan suku bunga acuan bank sentral dalam kisaran 4,25%-4,50% pada akhir pertemuan kebijakan 29-30 Juli.

Para investor memperkirakan Fed akan kembali memangkas suku bunga pada bulan September, meskipun para bankir sentral AS mengatakan bahwa setiap langkah tersebut akan bergantung pada bagaimana inflasi dan aspek ekonomi lainnya berperilaku.

Tingkat tarif akhir AS bahkan belum ditetapkan, dengan tingkat tarif 30% atau lebih yang kini diancamkan Trump terhadap Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa, pungutan yang lebih tinggi pada otomotif dan banyak logam industri sudah diberlakukan, dan kemungkinan lebih banyak tindakan. Bagi The Fed, proses yang sedang berjalan ini memicu kekhawatiran bahwa perdebatan yang berkepanjangan, pembalikan kebijakan dan ketidakpastian, serta potensi Trump untuk menetapkan tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan saat ini, semuanya menambah risiko inflasi yang lebih besar.

Mengurangi biaya tarif

Indeks PCE di luar makanan dan energi naik pada tingkat tahunan 2,7% di bulan Mei; proyeksi pembuat kebijakan Fed terkini melihatnya mencapai 3,1% di akhir tahun 2025; dan putaran tarif terbaru yang diancamkan oleh Trump pada tanggal 1 Agustus dapat mendorongnya lebih tinggi lagi.

Sumber: Yahoo Finance

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

Tarif Memicu Awal Pekan yang Goyah

Pepperstone

Interpretasi data

Tarif Memicu Awal Pekan yang Goyah

Euro menghadapi tekanan sementara saham berfluktuasi pada hari Senin karena pasar bereaksi terhadap pengumuman tarif Trump di akhir pekan. Hari ini, angka IHK AS terbaru menjadi sorotan utama.

Minggu kemarin dimulai dengan agak goyah, karena dampak dari pengumuman tarif Uni Eropa-Meksiko oleh Presiden Trump di akhir pekan terus berlanjut.

Kesulitannya di sini adalah, meskipun semua orang tahu bahwa surat tarif tersebut hampir pasti merupakan taktik negosiasi, dan bahwa pungutan baru tersebut kemungkinan besar tidak akan berlaku, kita semua tetap harus mengabaikan kemungkinan sekecil apa pun bahwa semua ini akan benar-benar terjadi. Terus terang, tidak ada peserta di luar sana yang, pada tanggal 1 Agustus, ingin terlibat dalam percakapan yang canggung dengan meja risiko mereka, mencoba menjelaskan mengapa mereka tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko yang mungkin paling jelas terlihat saat ini.

Bagaimanapun, setidaknya di kompleks ekuitas, para pelaku pasar merasa yakin bahwa mereka telah melakukan lindung nilai yang memadai sekitar pertengahan sore di London. Saat itulah, pembeli saham yang sedang turun kembali berbondong-bondong, melihat saham-saham acuan utama Wall Street ditutup di zona hijau, dengan saham teknologi memimpin penguatan. Menurut saya, jalur yang paling mudah adalah terus mengarah ke atas, di tengah kemungkinan kemajuan menuju kesepakatan perdagangan, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan yang solid. Semua ini menjaga momentum bullish tetap utuh, dan menghasilkan saham-saham yang sedang turun tetap menjadi peluang beli.

Namun, pergerakan di pasar valuta asing agak kurang optimis. Mata uang tunggal tersebut melemah hampir sepanjang hari, diperparah oleh beberapa berita dari 'sumber' ECB yang relatif berhati-hati yang mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga lagi, meskipun baru pada pertemuan bulan September. Secara tidak langsung, pelemahan EUR ini mendorong penguatan dolar AS, meskipun penguatan tersebut terlihat terhadap sebagian besar mata uang G10, terutama pound sterling, di mana realitas fiskal yang suram tampaknya akhirnya mulai terlihat.

Terlepas dari itu, saya masih belum melihat banyak hal yang menarik dari dolar AS di sini, karena ketidakpastian politik di Washington masih berlanjut, dan Trump Co terus menggerutu tentang Ketua Powell, sementara independensi kebijakan moneter perlahan tapi pasti terkikis. Dolar AS tetap menjadi pilihan jual bagi saya saat reli.

Namun, secara keseluruhan, jika kita berasumsi bahwa semua ini akan memicu momen TACO berikutnya, maka Treasury tetaplah yang memegang kendali dalam menentukan kapan momen tersebut akan terjadi. Secara relatif, Trump mungkin memiliki potensi penurunan sekitar 5% dalam spoos sebelum ada yang mulai panik, tetapi kemungkinan kenaikannya kurang dari 5bp dalam imbal hasil acuan 30 tahun sebelum ketakutan muncul.

Kemarin, kita kembali melihat imbal hasil obligasi 30 tahun berada dalam rentang beberapa inci di atas 5%, meskipun pembeli dip muncul relatif cepat, dengan permintaan tersebut terutama terlihat di ujung kurva yang panjang. Meskipun mengunci imbal hasil di level ini tetap menarik, pergerakan yang meyakinkan di atas 5% tampaknya terasa agak tak terelakkan.

Barangkali, itu akan menjadi pemicu sesungguhnya bagi perdagangan TACO untuk bangkit kembali dengan ganas.

LIHAT KE DEPAN – Agenda yang padat menanti hari ini.

Data IHK AS bulan lalu menyoroti perkembangannya, dengan data yang kemungkinan menunjukkan bukti pertama tekanan harga akibat tarif mulai muncul. Baik IHK utama maupun inti diperkirakan naik ke tingkat tahunan tertinggi sejak Februari, masing-masing sebesar 2,6% YoY dan 2,9% YoY, keduanya membenarkan pendekatan "tunggu dan lihat" FOMC terhadap kebijakan moneter. Pendekatan ini, bahkan jika datanya jauh lebih rendah dari perkiraan, akan tetap dipertahankan pada pertemuan bulan Juli dalam beberapa minggu.

Di tempat lain, survei sentimen Jerman terbaru dari ZEW Institute akan dirilis, dengan metrik ekspektasi diperkirakan naik ke 50,4, level tertinggi sejak Maret. Kita juga akan menerima angka produksi industri zona euro untuk bulan Mei, serta laporan IHK Kanada bulan lalu, yang metrik utamanya diperkirakan akan tetap berada di bawah titik tengah kisaran target Bank of Canada.

Selain itu, banyak pembicara yang akan hadir, termasuk empat anggota FOMC, serta Gubernur Bank of England, Bailey, yang akan menyampaikan pidato tahunannya di Mansion House. Kanselir Reeves juga akan berpidato di pertemuan tersebut, tampaknya untuk "meneguhkan" bahwa ia memegang kendali atas perekonomian Inggris; sebuah pernyataan yang, sejujurnya, tidak meyakinkan Anda.

Sumber: Pepperstone

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

USDJPY Menguat ke 147,65: Tarif dan Data Membebani Yen

William Davidson

Pasar Valas

Tren Ekonomi

Pasangan USDJPY telah menguat secara signifikan dan mempertahankan potensi penguatan lebih lanjut. Prakiraan USDJPY untuk hari ini, 15 Juli 2025, menunjukkan kemungkinan pengujian level 148,00.

Pasangan USDJPY terus menguat seiring pasar bereaksi terhadap risiko terkait perdagangan. Temukan detail selengkapnya dalam analisis kami per 15 Juli 2025.

Prakiraan USDJPY: poin perdagangan utama

●Pasangan USDJPY terus naik, mencapai titik tertinggi baru dalam dua bulan

●Rincian lebih lanjut tentang tarif dan data ekonomi Jepang akan memberikan wawasan lebih dalam tentang pergerakan yen

●Prakiraan USDJPY untuk 15 Juli 2025: 148,00

Analisis fundamental

Pada hari Selasa, nilai tukar USDJPY naik ke 147,65, menandai titik tertinggi baru dalam dua bulan, karena risiko perdagangan dari tindakan baru AS tetap ada.

Washington berencana mengenakan tarif 25% terhadap barang-barang Jepang mulai 1 Agustus, sementara Tokyo belum mengumumkan tindakan balasan apa pun. Negosiasi antara kedua pihak praktis terhenti. Seorang pejabat Jepang memperingatkan potensi konsekuensi ekonomi jika tarif diberlakukan.

Investor kini menantikan data perdagangan dan inflasi mendatang dari Jepang, yang akan membantu menilai skala tekanan terhadap perekonomian domestik. Selain itu, fokus pasar juga tertuju pada laporan inflasi AS, yang dapat memengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve di masa mendatang.

Prakiraan USDJPY positif.

Analisis teknis USDJPY

Pada grafik H4, pasangan USDJPY jelas berada dalam tren naik yang kuat sejak 3 Juli 2025. Setelah periode konsolidasi antara 144,00 dan 146,00, dengan titik terendah lokal terbentuk di dekat 144,00, yen melemah dengan cepat. USD menguat ke 147,65 dan kini mendekati level resistensi kunci di 148,00.

Harga diperdagangkan dengan percaya diri di atas Bollinger Band tengah, mengonfirmasi momentum kenaikan. Level support terdekat berada di 147,18, diikuti oleh 145,73. Jika harga menembus level 148,00, gelombang kenaikan kemungkinan akan berlanjut menuju level tertinggi baru.

Dari sudut pandang teknis, prospeknya tetap bullish. Setiap penurunan akan terbeli kembali, dan Bollinger Band atas melebar. Namun, level 148,00 dapat menjadi penghalang jangka pendek untuk kenaikan lebih lanjut.

Sumber: RoboForex

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

Dolar Bertahan di Dekat Level Tertinggi 3 Minggu Jelang IHK; Bitcoin Turun dari Rekor Tertinggi

Winkelmann

Tren Ekonomi

Pasar Valas

Poin-poin utama:

●Para pedagang mengamati data inflasi AS untuk mencari tanda-tanda dampak tarif

●The Fed mengatakan CPI mungkin naik di musim panas AS karena menunda pemotongan suku bunga

● Dolar Australia dan yuan mengabaikan angka PDB Tiongkok yang tangguh

Dolar melayang mendekati level tertinggi tiga minggu terhadap mata uang utama lainnya pada hari Selasa karena para pedagang menunggu rilis data inflasi AS di kemudian hari yang dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter.

Mata uang AS juga menguat karena imbal hasil Treasury yang tinggi, dengan investor mempertimbangkan potensi keluarnya Jerome Powell dari Federal Reserve saat Presiden Donald Trump melanjutkan kritiknya terhadap ketua bank sentral tersebut.

Mata uang menunjukkan sedikit reaksi terhadap data yang menunjukkan ekonomi China tumbuh 5,2% pada kuartal terakhir, sedikit melampaui perkiraan analis.

Bitcoin terus merosot dari level tertinggi sepanjang masa di $123.153,22 pada hari Senin setelah melonjak 14% selama tujuh hari karena investor bertaruh pada kemenangan kebijakan legislatif yang telah lama dinantikan untuk industri mata uang kripto minggu ini. Bitcoin diperdagangkan di sekitar $117.550 pada pukul 05.20 GMT.

Dolar sedikit berubah pada 147,62 yen, setelah sebelumnya naik ke level tertinggi sejak 23 Juni pada 147,89 yen.

Indeks dolar, yang melacak mata uang terhadap yen, euro dan empat mata uang utama lainnya, sedikit menurun ke 98,003, tidak jauh di bawah puncak semalam di 98,136, tertinggi sejak 25 Juni.

Mata uang euro menguat ke $1,1681, setelah merosot ke $1,1650 pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak 25 Juni.

Ketua Fed Powell mengatakan ia memperkirakan inflasi akan meningkat musim panas ini sebagai akibat dari tarif, yang diperkirakan membuat bank sentral AS menahan kebijakannya hingga akhir tahun.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi umum akan meningkat menjadi 2,7% secara tahunan, naik dari 2,4% pada bulan sebelumnya. Inflasi inti diperkirakan akan naik menjadi 3,0%, dari 2,8%.

"Jika inflasi gagal terwujud atau tetap stabil, pertanyaan mungkin muncul terkait keputusan The Fed baru-baru ini untuk tidak memangkas suku bunga, yang berpotensi mengintensifkan seruan untuk pelonggaran moneter," tulis James Kniveton, dealer valuta asing korporat senior di Convera, dalam catatan klien.

"Seruan dari Gedung Putih untuk perubahan kepemimpinan di Fed mungkin meningkat."

Pada hari Senin, Trump memperbarui serangannya terhadap Powell, dengan mengatakan suku bunga seharusnya berada pada 1% atau lebih rendah, bukan pada kisaran 4,25% hingga 4,50% yang telah dipertahankan Fed pada suku bunga acuannya tahun ini.

Pedagang berjangka dana Fed telah memperkirakan sekitar 50 basis poin pemotongan suku bunga pada akhir tahun, dengan pengurangan seperempat poin pertama kemungkinan terjadi pada bulan September.

"Jika Powell pergi, kami memperkirakan kurva (imbal hasil US Treasury) akan menanjak tajam, dengan jangka pendek memperhitungkan pemotongan suku bunga yang lebih awal," tulis analis DBS dalam sebuah catatan.

"Sementara itu, hilangnya kepercayaan terhadap stabilitas harga akan berdampak pada kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahun dan 30 tahun yang jauh lebih tinggi."

Pertumbuhan ekonomi China melampaui perkiraan pasar pada kuartal kedua - meskipun sedikit melambat dari tiga bulan sebelumnya - sebagai tanda ketahanan terhadap tarif AS.

Pada saat yang sama, analis memperingatkan adanya kelemahan mendasar dan meningkatnya risiko di akhir tahun yang akan meningkatkan tekanan pada Beijing untuk meluncurkan lebih banyak stimulus.

Yuan Tiongkok melemah sedikit menjadi 7,1766 per dolar dalam perdagangan luar negeri.

Aussie stabil pada $0,6548.

Sumber: TradingView

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

Investor fokus pada musim altcoin Q3, tiga saham kripto yang perlu diperhatikan

Samantha Luan

Mata uang kripto

Wawasan utama:

● Saham mata uang kripto seperti Circle, Coinbase, dan Robinhood diperkirakan akan mengalami rebound positif pada kuartal ketiga tahun 2025.

● CRCL, COIN, dan HOOD semuanya naik dalam perdagangan pra-pasar, memposisikan diri untuk momentum bullish di minggu mendatang.

● Didorong oleh pola historis dalam hubungan mata uang kripto-saham, investor mengamati potensi musim puncak untuk altcoin pada Q3 2025.

Selama bertahun-tahun, saham mata uang kripto dan mata uang terkaitnya telah mengukuhkan posisinya sebagai kelas aset yang signifikan. Pasar ini terus menarik minat investor individu maupun institusi.

Lonjakan pasar saat ini semakin meningkatkan minat investor terhadap saham-saham perusahaan yang terkait dengan mata uang kripto. Saham mata uang kripto memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari harga saham tradisional maupun mata uang kripto.

Saat pelaku pasar mengalihkan perhatian mereka ke kuartal ketiga, berikut adalah tiga saham mata uang kripto teratas yang perlu diperhatikan:

Grup Internet Circle

Meskipun mengalami sedikit penurunan, Circle CRCL tetap menjadi saham mata uang kripto dengan kinerja terbaik. Menurut TradingView, saham CRCL naik 0,92% menjadi $187,33 dalam perdagangan pra-pasar.

Circle mulai diperdagangkan di Bursa Efek New York (NYSE) setelah penawaran umum perdana (IPO) pada 5 Juni 2025. Sahamnya dibuka pada harga $69, melonjak ke $103,75 selama sesi tersebut, dan ditutup pada harga $83,23.

Saham Circle telah melonjak 800% hanya dalam 18 hari dan diperdagangkan pada harga $279. Circle CRCL telah naik sekitar 550% sejak IPO-nya. Pertumbuhan pesat ini menunjukkan permintaan pasar yang kuat dan penempatan yang efektif.

Per 14 Juli 2025, kapitalisasi pasar sahamnya mencapai $42,64 miliar. Circle adalah penerbit USDC, stablecoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan kapitalisasi pasar sebesar $63 miliar (saat berita ini ditulis).

Selain penyelesaian stablecoin, Circle juga memiliki jaringan mitra lebih dari 500. Senat AS juga mengesahkan Undang-Undang GENIUS pada 17 Juni dengan perolehan suara 68 banding 30.

Undang-undang ini menciptakan kerangka kerja federal pertama untuk stablecoin yang dipatok terhadap dolar AS, yang selanjutnya meningkatkan prospek CRCL.

Analis Bernstein menggunakan model arus kas diskonto 10 tahun untuk memprediksi target harga $230 untuk saham Circle.

Coinbase Global

Coinbase adalah saham lain yang menjanjikan untuk diperhatikan pada kuartal ketiga tahun 2025. Menurut Google Finance, COIN naik dalam perdagangan pra-pasar pada 14 Juli 2025.

Sahamnya saat ini diperdagangkan pada harga $387,06 dan telah naik 55% sejak awal tahun. Saat artikel ini ditulis, COIN diperdagangkan pada harga $393, naik 8,45% selama lima hari terakhir.

Grafik harga Coinbase | Sumber: Google Finance

Saham Coinbase memulai debutnya di Nasdaq Global Select Market pada 14 April 2021, dengan harga $381. Harganya sempat turun di bawah $50 pada tahun 2022, tetapi kembali menguat pada tahun 2023, 2024, dan 2025.

Kenaikan ini didukung oleh semakin populernya dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin dan halving keempat Bitcoin.

Para analis optimistis terhadap prospek COIN di masa mendatang. Ali Martinez, seorang analis pasar ternama, baru-baru ini memprediksi target harga COIN akan mencapai $2.000, dan mencatat adanya pola bullish yang langka pada grafik COIN.

Selanjutnya, COIN baru-baru ini naik menjadi $388,96 meskipun Ark Invest menjual 16.627 saham Coinbase.

Secara terpisah, Bank Nasional Ceko baru-baru ini mengumumkan akan mengakuisisi saham Coinbase senilai $18 juta pada kuartal kedua tahun 2025.

Pasar Robin Hood

Robinhood Markets, Inc. adalah saham terkait kripto ketiga yang layak dipertimbangkan pada kuartal ketiga tahun 2025. HOOD dibuka pada harga $98,34 pada 14 Juli 2025, dengan kapitalisasi pasar sebesar $86,78 miliar.

Saat tulisan ini dibuat, harga telah naik 4,05% dalam 5 hari terakhir menjadi $99,36.

Grafik harga Robinhood | Sumber: Google Finance

Harga terendah 52 minggu Robinhood Markets adalah $13,98 dan harga tertingginya adalah $101,50. Sejak awal tahun, saham HOOD telah melonjak lebih dari 163% dan 310,7% selama setahun terakhir.

Para analis telah mencatat tren kenaikan yang kuat, beberapa di antaranya memperkirakan kenaikan 117% selama tiga bulan ke depan.

KeyCorp menaikkan target harga saham HOOD dari $60,00 menjadi $110,00 dalam sebuah catatan riset pada hari Selasa, 1 Juli. Perusahaan perbankan dan jasa keuangan ini memberikan peringkat "overweight" untuk saham HOOD.

Dalam rilis pendapatan kuartal terbarunya pada 30 April, Robinhood melaporkan laba per saham (EPS) sebesar $0,37 untuk kuartal tersebut. Angka ini di bawah estimasi konsensus analis sebesar $0,41.

Namun, perusahaan melaporkan pendapatan sebesar $927 juta untuk kuartal tersebut, melampaui estimasi konsensus sebesar $917,12 juta.

Di Luar Saham Kripto: Akankah Q3 Menjadi Musim Altcoin?

Secara historis, musim altcoin mengikuti reli yang kuat dan konsolidasi Bitcoin selanjutnya. Menurut CoinMarketCap, Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $123.000 berkat sentimen pasar yang positif.

Reli ini telah menciptakan peluang konsolidasi harga, memberi altcoin ruang untuk bersinar. Ethereum sering memimpin reli altcoin karena kinerjanya relatif terhadap Bitcoin menandakan kekuatan pasar altcoin yang lebih luas.

ETH telah melonjak lebih dari 2,7% menjadi $3.046 dalam 24 jam terakhir. Proyek-proyek blockchain seperti Solana dan Avalanche juga diuntungkan oleh kenaikan BTC baru-baru ini.

Selain itu, altcoin seperti Aave dan Toncoin telah mendapat minat baru karena skalabilitas dan inovasi DeFi-nya.