BofA Securities Tutup Posisi Long EUR/USD

Menurut data dari Santiment, penyebutan Powell dan FOMC melonjak ke level tertinggi ketiga pada tahun 2025, yang menggarisbawahi meningkatnya perhatian yang ditimbulkan masalah ini di kalangan pedagang dan analis.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan 6,8% di bawah titik tertinggi sepanjang masa pada 22 Mei, sementara SP 500 berada 2,6% di bawah titik tertingginya pada 19 Februari.

Reaksi pasar menunjukkan bahwa investor mencermati kebuntuan antara pemerintahan Trump dan Fed, mengantisipasi apakah tekanan politik dapat berujung pada kebijakan moneter yang akomodatif.

Trump diperkirakan akan terus menekan Powell untuk memangkas suku bunga guna merangsang sentimen pasar dan pertumbuhan ekonomi. Namun, Powell mungkin akan menolak pengaruh politik tersebut dan terus menganjurkan kebijakan yang lebih hati-hati dan berdasarkan data berdasarkan metrik inflasi dan indikator ekonomi yang lebih luas.

Bagi pasar kripto, terutama Bitcoin , perdebatan ini memiliki implikasi penting. Secara historis, pemotongan suku bunga telah menjadi katalis positif bagi aset digital dan ekuitas. Sementara sikap Fed saat ini telah menghentikan momentum kenaikan langsung, pembalikan dapat memicu pemulihan kripto yang kuat.

Dengan media sosial yang sudah memperkirakan kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga, lintasan aset kripto mungkin akan segera bergantung pada apakah Powell akan menuruti tuntutan politik—atau tetap pada pendiriannya tentang pengetatan moneter.

Sumber: CryptoSlate

Tidak ada kejutan nyata dari Threadneedle Street kemarin. Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 4,25%. Ada beberapa perubahan penekanan, baik dalam pola pemungutan suara maupun dalam analisis substantif. Ini masih masa yang tidak pasti, tetapi Ketua Bailey dan komite kebijakannya tetap pada jalur untuk memangkas suku bunga sebesar 25bp lagi pada bulan Agustus, didukung oleh laporan kebijakan triwulanan. Ini telah menjadi laju sejak dimulainya siklus pelonggaran pada bulan Agustus tahun lalu.

Inflasi mengalami pasang surut dalam beberapa bulan terakhir. Setelah kenaikan tajam pada bulan April, kenaikan harga agak mereda pada bulan Mei. Kami masih mencatat kenaikan 3,4% y/y (dari 2,6% pada bulan Februari). Lonjakan tersebut sebagian disebabkan oleh perubahan harga energi dan harga yang diatur lainnya. Namun, BoE tetap berharap bahwa proses deflasi yang mendasarinya terus berlanjut. Mengenai faktor teknis, inflasi kemungkinan akan tetap mendekati level saat ini tahun ini dan (semoga) kembali ke 2% tahun depan. BoE tetap menyadari adanya risiko dua sisi (pertumbuhan upah jasa, harga minyak, ketidakpastian suku bunga versus risiko penurunan permintaan yang lebih lemah). Dalam hal pertumbuhan, setelah kuartal pertama yang kuat (0,7% q/q), ada tanda-tanda perlambatan, baik dalam output maupun di pasar tenaga kerja. Yang terakhir ini juga akan meredam pertumbuhan upah.

Mengenai keputusan kebijakan konkret, tiga dari sembilan anggota dewan memilih untuk memangkas suku bunga sebesar 25bp sekarang. Dua 'merpati standar' dan satu suara tambahan. Mereka terutama prihatin dengan mendinginnya pasar tenaga kerja. Enam anggota lainnya menginginkan sedikit kejelasan/konfirmasi. Bagaimanapun, komite kebijakan percaya bahwa kebijakan harus tetap restriktif untuk sementara waktu dan hanya dapat dikurangi secara bertahap. Nada bicara Bailey yang terkendali pada konferensi pers di bulan Mei dan lonjakan inflasi membuat pasar ragu bulan lalu apakah ada ruang untuk lebih dari satu pemotongan tambahan tahun ini. Setelah data yang lebih lemah baru-baru ini (dikonfirmasi oleh analisis BoE kemarin), pasar uang ini kembali selaras dengan 'pola satu per kuartal' (kumulatif 50bp hingga akhir tahun menjadi 3,75%).

Hilangnya dukungan suku bunga baru-baru ini tidak membantu pound. Setelah pengujian singkat di bawah EUR/GBP 0,84 pada akhir Mei, pound kembali melemah hingga di atas EUR/GBP 0,85. Namun, hal ini juga disebabkan oleh ketidakpastian umum/penghindaran risiko dan konteks fiskal Inggris yang sulit (ruang kebijakan terbatas, kemungkinan tekanan pada ujung panjang kurva imbal hasil Inggris). Tema-tema ini terus berlanjut dan membebani mata uang Inggris secara merata. Kebetulan, pagi ini mata uang ini menghadapi hambatan tambahan dari penjualan ritel yang sangat lemah (Mei). Kami melihat EUR/GBP secara bertahap bergerak lebih tinggi ke dalam kisaran perdagangan 0,8350/0,8740 dengan 0,8600/24 ​​sebagai resistensi menengah.

Sumber: Bank KBC

Sumber: CNBC

SERANGAN MISIL

Sumber: Reuters

Penjualan eceran Inggris merosot pada bulan Mei, membalikkan kenaikan besar bulan sebelumnya, terutama penjualan di toko makanan yang menurun tajam setiap bulannya.

Penjualan eceran turun sebesar 2,7% bulan lalu secara bulanan, turun dari kenaikan yang direvisi sebesar 1,3% pada bulan April, menurut data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional pada hari Jumat sebelumnya.

Para ekonom telah meramalkan bahwa penjualan eceran, yang sebagian besar mencerminkan barang dan tidak disesuaikan dengan inflasi, akan turun sebesar 0,5% setiap bulannya.

Penjualan eceran turun sebesar 1,3% secara tahunan, setelah meningkat secara mengesankan sebesar 5,0% pada bulan April karena cuaca cerah membantu konsumen Inggris kembali ke jalan-jalan utama, khususnya di toko-toko makanan.

Data yang dirilis awal minggu ini menunjukkan bahwa penjualan ritel AS juga turun drastis pada bulan Mei, turun 0,9% bulan lalu, penurunan terbesar sejak Januari, setelah penurunan 0,1% yang direvisi turun pada bulan April.

Penurunan bulanan kedua berturut-turut membatalkan sebagian besar lonjakan yang disebabkan tarif pada bulan Maret.

Posisi tarif Presiden Donald Trump yang agresif dan sering berubah-ubah telah meningkatkan ketidakpastian ekonomi, sehingga menyulitkan bisnis untuk membuat perencanaan ke depan.

Sentimen konsumen Inggris membaik pada bulan Juni ke level tertinggi sejak Desember, tetapi masih tetap dalam wilayah negatif, data survei dari British Retail Consortium menunjukkan pada hari Kamis.

"Generasi Z mengalami peningkatan terbesar, baik dalam prospek ekonomi maupun ekspektasi mereka terhadap keuangan masa depan, sedangkan generasi muda tetap menjadi yang paling optimis terhadap masa depan," kata Kepala Eksekutif BRC, Helen Dickinson.

"Optimisme yang meningkat ini mungkin juga mencerminkan kenaikan upah minimum mulai April, dengan banyak orang muda yang diperkirakan mengalami kenaikan signifikan dalam gaji mereka. Harapan terhadap pengeluaran di masa mendatang – baik di sektor ritel maupun secara umum – sedikit meningkat, dengan lebih banyak pengeluaran untuk bahan makanan yang direncanakan selama beberapa bulan mendatang."

Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada 4,5% pada pertemuannya hari Kamis, tetapi mengatakan bahwa pihaknya fokus pada risiko dari pasar tenaga kerja yang lebih lemah dan dari harga energi yang lebih tinggi karena meningkatnya konflik di Timur Tengah.

"Suku bunga tetap berada pada jalur penurunan bertahap," kata Gubernur Andrew Bailey dalam sebuah pernyataan, meskipun para pembuat kebijakan mengatakan dalam risalah rapat bahwa suku bunga tidak berada pada jalur yang telah ditetapkan sebelumnya.

"Dunia ini sangat tidak dapat diprediksi. Di Inggris, kami melihat tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja. Kami akan mencermati dengan saksama sejauh mana tanda-tanda tersebut memengaruhi inflasi harga konsumen," kata Bailey.

Sumber: Investasi

Sumber: Reuters