
Otoritas penegak hukum Rusia telah mengkonfirmasi bahwa Edward Sabirov, salah satu pendiri skema investasi Finiko yang bangkrut, telah dipindahkan dari Uni Emirat Arab ke Rusia setelah tindakan terkoordinasi yang melibatkan Interpol dan jaksa dari kedua negara.
Sabirov dituduh menciptakan dan memimpin organisasi kriminal, serta melakukan penipuan besar-besaran. Menurut Kementerian Dalam Negeri Rusia, para penyidik menduga bahwa antara tahun 2018 dan 2021 ia terlibat dalam pendirian proyek online Finiko, yang beroperasi sebagai skema piramida keuangan. Penyelenggara dilaporkan berjanji untuk menginvestasikan dana klien dalam sekuritas dan mata uang kripto, tetapi tidak melakukan aktivitas investasi yang sebenarnya. Pihak berwenang memperkirakan bahwa lebih dari 7.700 korban menderita kerugian melebihi 1 miliar rubel.
Setelah runtuhnya Finiko pada tahun 2021, kasus ini menarik perhatian publik secara luas, dan Sabirov meninggalkan Rusia. Ia dimasukkan ke dalam daftar buronan internasional pada Desember 2021 dan kemudian ditahan di Uni Emirat Arab pada November 2022. Jaksa Rusia menyatakan bahwa pemindahannya disepakati setelah kerja sama yang panjang dengan otoritas Emirat, yang difasilitasi melalui saluran Interpol.
Kejaksaan Agung Rusia mengatakan bahwa pemindahan tersebut dilakukan agar Sabirov dapat menghadapi dakwaan berdasarkan pasal-pasal yang berkaitan dengan pembentukan organisasi kriminal dan penipuan yang dilakukan oleh kelompok terorganisir dalam skala yang sangat besar.
Finiko sendiri runtuh pada pertengahan tahun 2021, sementara investigasi terhadap kasus-kasus terkait dan investor yang terdampak terus berlanjut di berbagai wilayah Rusia. Dalam pernyataan publik sebelumnya, Sabirov membantah bertanggung jawab sepenuhnya atas kegagalan skema tersebut dan menuduh individu lain memengaruhi peristiwa seputar investigasi. Otoritas Rusia belum memberikan komentar atas klaim tersebut.