
Penipuan, aliran uang ilegal, dan transaksi mencurigakan bukan hanya cerita di berita. Hal itu terjadi saat ini, dan Malaysia meningkatkan tekanan pada para pelaku kejahatan keuangan. Satuan Tugas Aksi Keuangan (FATF) dan Kelompok Asia/Pasifik tentang Pencucian Uang (AGMA) telah mengakui peningkatan besar Malaysia dalam undang-undang dan pengawasan anti pencucian uang, tetapi negara ini menegaskan bahwa peningkatan regulasi hanyalah sebagian dari pertempuran. Penegakan hukum adalah tempat pertempuran sesungguhnya dimulai. Pialang, investor, dan warga biasa perlu tetap waspada.
Malaysia menghadapi jaringan risiko pencucian uang yang rumit, mulai dari penipuan keuangan digital dan penipuan investasi hingga peran negara tersebut sebagai pusat perdagangan lintas batas, penyelundupan, dan kejahatan terorganisir. Pihak berwenang telah memulihkan miliaran dolar yang terkait dengan kasus-kasus terkenal seperti 1MDB, tetapi FATF mencatat adanya kesenjangan antara investigasi dan penuntutan yang sebenarnya. Pesannya lugas. Deteksi saja tidak akan menghentikan para penjahat. Hukumanlah yang terpenting.
Intelijen keuangan kini digunakan dengan presisi. Unit Intelijen Keuangan Malaysia (FIU) telah memproses lebih dari 1,39 juta laporan transaksi mencurigakan sejak tahun 2019, didukung oleh algoritma canggih yang melacak aliran dana yang tidak biasa di berbagai bank, platform digital, dan struktur perusahaan. Penegak hukum memanfaatkan data ini secara agresif, menghubungkan bank, penyedia layanan aset virtual, dan para profesional untuk mengungkap jaringan tersembunyi. Namun, FATF memperingatkan bahwa perusahaan kecil dan sektor tertentu masih tertinggal dalam kesadaran risiko, sehingga meninggalkan celah yang dieksploitasi oleh para penjahat yang cerdik.
Kerja sama lintas batas juga meningkat. Bantuan hukum timbal balik, berbagi data internasional, dan penuntutan terkoordinasi diperkuat untuk menghantam kejahatan terorganisir dan jaringan penipuan di titik lemahnya di luar perbatasan. Bagi investor dan pialang, kesimpulannya jelas. Kepatuhan terhadap peraturan tidak dapat ditawar, aktivitas mencurigakan dipantau, dan penegakan hukum akan lebih cepat dan lebih cerdas dari sebelumnya. Mengabaikan tanda-tanda bahaya bukan hanya berisiko, tetapi juga menjadi target.