
Pada tanggal 18 November 2025, gangguan global Cloudflare sekali lagi mengingatkan komunitas keuangan bahwa stabilitas infrastruktur Internet merupakan risiko sistemik yang tidak dapat diabaikan dalam layanan keuangan.
Cloudflare mengalami "penurunan layanan internal" di seluruh jaringannya, yang menyebabkan banyak situs web pelanggan menampilkan kesalahan 5xx. Gangguan tersebut berlangsung selama beberapa jam, dengan laporan komunitas yang mencatat durasi hingga sekitar 5 jam 25 menit.
Menurut laporan resmi pasca-peristiwa Cloudflare, gangguan tersebut bukan disebabkan oleh serangan jahat eksternal. Melainkan, gangguan tersebut dipicu oleh berkas yang dibuat secara otomatis untuk mengelola lalu lintas bot (konfigurasi lalu lintas ancaman) yang "melejit secara tidak normal". Ketika menyebar ke beberapa node di jaringan Cloudflare, gangguan tersebut menyebabkan keruntuhan sistem secara keseluruhan.
Pengamat industri mencatat bahwa beberapa situs web broker CFD menjadi tidak dapat diakses di beberapa wilayah, dan beberapa pengguna tidak dapat melakukan deposit atau penarikan. Situs web komunitas forex, seperti Forex Factory, juga melaporkan kesalahan selama gangguan tersebut.
Meskipun beberapa broker menyatakan bahwa situs web front-end mereka "pada dasarnya stabil", gangguan pada saluran pembayaran menunjukkan rapuhnya infrastruktur perdagangan. Beberapa broker melaporkan tidak dapat memproses dana nasabah secara normal selama beberapa jam.
Bagi para trader yang sangat bergantung pada akses real-time, hal ini berarti: tidak dapat membuka halaman pasar, deposit tidak masuk, tidak dapat mengakses platform trading untuk menutup posisi, dan bahkan situs web analisis umum pun tidak dapat diakses. Semua ini bukanlah risiko pasar, tetapi dapat memengaruhi keputusan dan sentimen trading.
“Ketergantungan Tersembunyi” Komunitas Keuangan Terungkap
Ini bukan pertama kalinya penyedia infrastruktur mengalami pemadaman skala besar. Pada tahun 2024, pemadaman IP skala penuh serupa terjadi , yang dibahas secara rinci oleh platform Forex B2B Fazzaco.
Risiko infrastruktur bukanlah konsep abstrak; risiko ini dapat terwujud pada hari kerja biasa sebagai sekadar "halaman tidak dimuat".
Cloudflare bukanlah penyedia layanan untuk industri perdagangan, namun diandalkan oleh banyak platform perdagangan, penyedia KYC, situs data pasar, saluran pembayaran, dan alat komunikasi. Dalam jaringan penyedia teknis seperti ini, keterlambatan pada satu tautan dapat menyebabkan kemacetan di seluruh proses bisnis broker.
Kripto, DePIN, dan Pemikiran Ulang Infrastruktur Terdesentralisasi
Di dunia kripto, gangguan ini memicu diskusi yang cukup panjang. CoinDesk melaporkan bahwa beberapa platform kripto, seperti Arbiscan dan DefiLlama, mengalami penghentian layanan.
Pada saat yang sama, acara tersebut kembali menyoroti DePIN (Jaringan Infrastruktur Fisik Terdesentralisasi). Kerentanan penyedia jaringan terpusat telah mendorong lebih banyak suara yang mengadvokasi infrastruktur yang lebih terdesentralisasi dan tangguh.
Bagi para broker dan trader, ini bukan sekadar perdebatan teknis yang abstrak, melainkan risiko sistemik yang nyata. Di masa mendatang, lapisan infrastruktur yang sepenuhnya terdesentralisasi dapat membantu mengurangi ketergantungan pada satu penyedia infrastruktur saja.
Dalam jangka panjang, broker yang secara proaktif menerapkan diversifikasi infrastruktur, desain yang tangguh, dan komunikasi krisis akan menangani guncangan serupa dengan lebih lancar. Sementara itu, para trader dapat memasukkan "risiko layanan infrastruktur" ke dalam kerangka manajemen risiko mereka: tidak hanya mempertimbangkan risiko aset tetapi juga platform dan saluran yang mereka gunakan untuk mengakses pasar.