Prospek kebijakan moneter secara umum tetap menguntungkan bagi poundsterling. Pada pertemuan Desember lalu, Bank of England (BoE) mengindikasikan bahwa meskipun suku bunga mungkin akan turun lebih lanjut, keputusan kebijakan di masa mendatang akan menjadi kurang dapat diprediksi, sehingga meredam ekspektasi pasar terhadap siklus pelonggaran yang agresif. Akibatnya, BoE diproyeksikan akan mengadopsi sikap kebijakan yang hati-hati hingga tahun 2026. United Bank of Switzerland (UBS) memperkirakan BoE mungkin akan memangkas suku bunga dua kali lagi pada tahun 2026, masing-masing sebesar 25 basis poin, dengan pemangkasan pertama berpotensi terjadi pada paruh pertama tahun ini, sehingga suku bunga bank menjadi sekitar 3,25%. UBS menambahkan bahwa inflasi yang terus-menerus di sektor jasa dan pertumbuhan upah yang masih tinggi dapat memperlambat laju pelonggaran.

Pemerintah Jepang menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun fiskal saat ini dan mengharapkan percepatan pertumbuhan lebih lanjut pada tahun fiskal berikutnya. Proyeksi resmi menunjukkan bahwa, didukung oleh stimulus fiskal skala besar, konsumsi swasta dan belanja modal akan tetap tangguh. Pemotongan pajak dan perlambatan inflasi diperkirakan akan menstabilkan pengeluaran rumah tangga, sementara subsidi dan insentif pajak yang menargetkan infrastruktur, kecerdasan buatan, dan semikonduktor akan mendorong pertumbuhan investasi.

EUR/GBP tetap berada di bawah tekanan karena sikap pelonggaran kebijakan moneter Bank of England yang hati-hati namun cenderung agresif terus mendukung Sterling, sementara euro hanya mendapatkan sedikit keringanan dari ekspektasi bahwa siklus penurunan suku bunga ECB akan segera berakhir.

USD/CHF mencapai level terendah tiga bulan di dekat 0,7860 karena data PDB AS yang kuat gagal mengimbangi ekspektasi yang meningkat akan beberapa pemangkasan suku bunga Fed, sehingga dolar AS tetap berada di bawah tekanan sementara Franc Swiss diuntungkan dari permintaan aset aman dan pengaturan teknikal yang sangat bearish.

Data PDB AS yang kuat juga dapat menekan harga emas. Perlu dicatat, pertumbuhan PDB yang kuat biasanya meningkatkan nilai dolar AS, menaikkan biaya emas bagi pembeli non-AS dan dengan demikian memberikan tekanan ke bawah pada harga emas.

Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan tiga suku bunga kebijakan utamanya tidak berubah pada pertemuan kebijakan moneter Desember. Keputusan tersebut mendapat persetujuan bulat, menandai pertemuan keempat berturut-turut tanpa perubahan suku bunga. Presiden ECB Christine Lagarde menyatakan bahwa bank tersebut tetap berada dalam "posisi yang baik" dan menekankan bahwa Dewan Pengatur telah mencapai konsensus untuk mempertahankan semua opsi, termasuk potensi kenaikan suku bunga jika diperlukan.