Cotizaciones
Noticias
Análisis
Usuario
24/7
Calendario económico
Educación
Datos
- Nombres
- Último
- Anterior












Cuentas de Señal para Miembros
Todas las Cuentas de Señal
Todos los Concursos



Reino Unido Balanza Comercial fuera de la Unión Europea (SA) (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido Balanza comercial (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido Índice del sector servicios IntermensualA:--
P: --
A: --
Reino Unido Producción de la construcción intermensual (SA) (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido Producción industrial Interanual (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido Balanza Comercial (SA) (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido Balanza comercial de la UE (SA) (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido Producción manufacturera interanual (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido PIB Intermensual (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido PIB Interanual (SA) (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido Producción industrial intermensual (Octubre)A:--
P: --
A: --
Reino Unido Producción de la construcción interanual (Octubre)A:--
P: --
A: --
Francia IPCA Final Intermensual (Noviembre)A:--
P: --
A: --
China continental Incremento anual de préstamos pendientes (Noviembre)A:--
P: --
A: --
China continental M2 Oferta monetaria interanual (Noviembre)A:--
P: --
A: --
China continental M0 oferta monetaria Interanual (Noviembre)A:--
P: --
A: --
China continental M1 Oferta monetaria Interanual (Noviembre)A:--
P: --
A: --
India IPC Interanual (Noviembre)A:--
P: --
A: --
India Crecimiento de los depósitos InteranualA:--
P: --
A: --
Brasil Crecimiento del sector servicios Interanual (Octubre)A:--
P: --
A: --
México Producción industrial interanual (Octubre)A:--
P: --
A: --
Rusia Balanza comercial (Octubre)A:--
P: --
A: --
El presidente de la Reserva Federal de Filadelfia, Henry Paulson, pronuncia un discurso
Canada Permisos de construcción intermensuales (SA) (Octubre)A:--
P: --
A: --
Canada Ventas al por mayor interanuales (Octubre)A:--
P: --
A: --
Canada Inventario mayorista intermensual (Octubre)A:--
P: --
A: --
Canada Inventario mayorista interanual (Octubre)A:--
P: --
A: --
Canada Ventas al por mayor intermensuales (SA) (Octubre)A:--
P: --
A: --
Alemania Cuenta corriente (no SA) (Octubre)A:--
P: --
A: --
Estados Unidos Perforación total SemanalA:--
P: --
A: --
Estados Unidos Total semanal de perforaciones petrolíferasA:--
P: --
A: --
Japón Índice Tankan de difusión de las grandes empresas no manufactureras (Cuarto trimestre)--
P: --
A: --
Japón Índice Tankan de difusión de la pequeña industria manufacturera (Cuarto trimestre)--
P: --
A: --
Japón Índice Tankan de perspectivas de la gran industria no manufacturera (Cuarto trimestre)--
P: --
A: --
Japón Índice Tankan de perspectivas de la gran industria manufacturera (Cuarto trimestre)--
P: --
A: --
Japón Índice Tankan de la pequeña industria manufacturera (Cuarto trimestre)--
P: --
A: --
Japón Índice Tankan de difusión de las grandes manufacturas (Cuarto trimestre)--
P: --
A: --
Japón Gasto de capital de las grandes empresas Tankan Interanual (Cuarto trimestre)--
P: --
A: --
Reino Unido Índice Rightmove de precios de la vivienda interanual (Diciembre)--
P: --
A: --
China continental Producción industrial interanual (Noviembre)--
P: --
A: --
China continental Zona urbana Tasa de desempleo (Noviembre)--
P: --
A: --
Arabia Saudita IPC Interanual (Noviembre)--
P: --
A: --
Zona Euro Producción industrial Interanual (Octubre)--
P: --
A: --
Zona Euro Producción industrial intermensual (Octubre)--
P: --
A: --
Canada Ventas de viviendas existentes Intermensual (Noviembre)--
P: --
A: --
Zona Euro Total de activos de reserva (Noviembre)--
P: --
A: --
Reino Unido Expectativas de tasa de inflación--
P: --
A: --
Canada Índice Nacional de Confianza Económica--
P: --
A: --
Canada Nuevas viviendas iniciadas (Noviembre)--
P: --
A: --
Estados Unidos Índice de empleo manufacturero de la Fed de Nueva York (Diciembre)--
P: --
A: --
Estados Unidos Índice manufacturero de la Fed de Nueva York (Diciembre)--
P: --
A: --
Canada IPC subyacente Interanual (Noviembre)--
P: --
A: --
Canada Pedidos pendientes de fabricación intermensual (Octubre)--
P: --
A: --
Canada Nuevos pedidos manufactureros intermensuales (Octubre)--
P: --
A: --
Canada IPC subyacente intermensual (Noviembre)--
P: --
A: --
Canada Inventario manufacturero intermensual (Octubre)--
P: --
A: --
Canada IPC Interanual (Noviembre)--
P: --
A: --
Canada IPC Intermensual (Noviembre)--
P: --
A: --
Canada IPC Interanual (SA) (Noviembre)--
P: --
A: --
Canada IPC subyacente intermensual (SA) (Noviembre)--
P: --
A: --


Sin datos que coincidan
Gráficos Gratis para siempre
Charlar P&R con expertos Filtros Calendario económico Datos HerramientaMembresía CaracterísticasTendencias del mercado
Indicadores populares
Últimas perspecivas
Últimas perspecivas
Temas en Tendencia
Columnistas Principales
Última actualización
Etiqueta blanca
API de datos
Complementos web
Programa de afiliados
Ver todo

Sin datos
Risiko eskalasi konflik antara Israel dan Iran berpotensi menguat. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump digadang tengah menimbang langkah untuk bergabung dengan kampanye Israel melawan Iran. Kondisi itu dipercaya akan meningkatkan tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah dan berpotensi menyengat pasar keuangan global, termasuk kripto.
Laporan Bloomberg menyebutkan, sumber yang identitasnya dirahasiakan mengatakan bahwa Trump selama berhari-hari secara terbuka mempertimbangkan untuk bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran. Namun demikian, situasinya terus berkembang dan bisa saja mengalami perubahan.
Selain itu, Trump juga mengatakan bahwa ia lebih suka untuk membuat keputusan di menit terakhir sebelum waktunya tiba. Mengingat situasi di Timur Tengah yang masih belum pasti.
Merespons kabar tersebut, pergerakan pasar saham di tanah air dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melorot hampir 2%. Dibuka pada level 7.110, IHSG harus puas berakhir melemah di level 6.968,64 pada saat penutupan perdagangan hari ini, Kamis (19/6).
Sementara kondisi di pasar kripto, pada saat penulisan kapitalisasi pasar kripto global turun 1,8% menjadi US$3,38 triliun. Bitcoin yang menyumbang lebih dari 50% kapitalisasi pasar kripto dunia naik tipis 0,3% dalam 24 jam terakhir ke level US$105.003.
Kondisi Akan Berbeda Jika Konflik Berlangsung Panjang
Merespons hal itu, praktisi industri aset kripto dari MEXC, Immanuel Giras Pasopati kepada BeInCrypto menjelaskan, jika isu AS akan ikut menyerang Iran benar terjadi, maka hal itu bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar.
Ia berharap, jika memang rencana itu benar adanya, hal itu tidak menjadi perang yang berkepanjangan.
“Penurunan (pasar) dalam jangka pendek adalah hal biasa yang terjadi saat konflik mencuat. Jika konflik tidak berkembang secara global, pasar seringkali pulih dengan cepat. Namun hal itu akan menjadi berbeda jika konflik berlangsung panjang,” jelasnya.
Giras menilai, saat ini harga Bitcoin masih bergerak sideways sejak pelemahan sebelumnya. Hal itu merupakan imbas dari serangan Israel ke Iran. Dalam kacamatanya, pergerakan itu bisa berubah drastis apabila perseteruan makin memanas dengan bergabungnya AS ke medan perang.
Di sisi lain, ia memandang bahwa pelemahan yang terjadi bisa menjadi momentum bagi investor untuk buy the dip Bitcoin.
“Saat ini Bitcoin masih ada di area US$105.000. Kami berharap jika terdapat sentimen negatif lanjutan, BTC tidak melemah hingga US$100.000. Karena akan berbahaya jika penurunan bisa menembus level tersebut,” tambah Giras.
Token yang Layak Dikoleksi Saat Konflik Memanas
Selain Bitcoin, terdapat sejumlah token yang bisa menjadi bahan pertimbangan investor saat konflik kian memanas. Utamanya adalah token-token yang memiliki paritas berupa aset fisik seperti emas.
Dalam hematnya, token berbasis komoditas emas seperti PAX Gold dan Tether Gold (XAUt) patut mendapat perhatian. Selain itu, altcoin seperti Solana juga masih layak lantaran memiliki volatilitas tinggi yang sering melonjak saat ketakutan pasar mereda.
Di kala ketegangan militer antara Israel dan Iran kian intens, kripto dan blockchain ikut terseret ke pusaran konflik, bukan hanya dari sisi finansial, tetapi juga secara digital.
Peretasan bernilai US$81 juta yang menimpa crypto exchange Iran, Nobitex, menjadi titik balik krusial. Para pakar memperingatkan bahwa blockchain kini resmi menjadi “medan tempur” geopolitik.
Blockchain Jadi Medan Baru dalam Konflik Israel-Iran
Merkle Science mengonfirmasi bahwa Gonjeshke Darande bertanggung jawab atas peretasan tersebut, sejalan dengan laporan terbaru BeInCrypto ihwal kelompok hacktivist itu.
Namun, menurut Merkle Science — platform analitik blockchain dan manajemen risiko prediktif — serangan itu adalah pesan tegas bahwa blockchain telah berubah menjadi garis depan geopolitik.
“Ini bukan sekadar pencurian. Ini adalah pesan. Blockchain kini menjadi garis depan geopolitik,” ujar perusahaan tersebut.
Pernyataan itu muncul setelah alat pelacak forensik mereka menunjukkan pergerakan dana curian melintasi banyak alamat. Ini mengindikasikan bahwa serangan tersebut melampaui motif kejahatan siber biasa, dan didorong oleh agenda politik.
BeInCrypto sendiri melaporkan motivasi kelompok Gonjeshke Darande, yang menyerang Iran sebagai bagian dari upaya perang Israel terhadap terorisme yang didanai Iran.
Kelompok ini diyakini memiliki kaitan dengan intelijen militer Israel, meski Israel tetap ambigu soal keterlibatannya.
“Exchange Nobitex adalah jantung dari upaya rezim mendanai teror global, sekaligus alat favorit mereka dalam melanggar sanksi… Nobitex bahkan tidak berupaya berpura-pura mematuhi sanksi. Mereka secara terbuka mengarahkan pengguna cara menggunakan infrastrukturnya untuk menghindari sanksi. Ketergantungan rezim pada Nobitex terlihat dari fakta bahwa bekerja di Nobitex dianggap sebagai pengganti wajib militer karena perannya yang vital,” ucap kelompok hacker tersebut pada Rabu (18/6).
Serangan terhadap Nobitex menandakan tren baru: infrastruktur kripto mulai dijadikan senjata dalam konflik asimetris dan antarnegara.
Tak dimungkiri, perubahan ini membawa dampak besar. Investor kini menghadapi lanskap baru di mana aset mereka rentan akan volatilitas pasar dan juga serangan geopolitik yang ditargetkan.
Apabila negara-negara yang menjadi tuan rumah exchange besar ikut terseret konflik, maka platform tersebut bisa menjadi target bernilai tinggi.
“Kegagalan dalam memimpin di bidang blockchain dan kripto membuat negara rentan akan gangguan ekonomi, celah regulasi, dan kerentanan keamanan — risiko-risiko yang siap dimanfaatkan oleh negara-negara musuh,” tulis Merkle Science dalam sebuah laporan.
Kepemimpinan Blockchain Jadi Strategis
Laporan tersebut juga mencatat bahwa desentralisasi blockchain bukanlah sesuatu yang mutlak. Artinya, negara bisa mengeksploitasi infrastrukturnya lewat penyaringan lalu lintas atau penguasaan validator, mengubah aset strategis menjadi titik rawan.
Fakta bahwa blockchain kini punya peran strategis sudah terlihat dalam inisiatif pertahanan AS. Penggunaan SIMBA Chain oleh Angkatan Laut untuk melacak suku cadang pesawat F/A-18 membuktikan kegunaan teknologi ini dalam mengamankan sistem krusial.
Di sisi lain, anonimitas dan kecepatannya menjadikan kripto alat yang sangat ampuh bagi pelaku ilegal. Mulai dari pencucian dana hingga penghindaran sanksi, aset kripto telah lama digandrungi oleh negara-negara nakal dan kelompok teroris.
Sepanjang tahun 2024 saja, peretasan dan eksploitasi terkait kripto menyebabkan kerugian senilai US$1,49 miliar — lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Kelompok seperti Lazarus dari Korea Utara mendanai operasinya dengan mengeksploitasi celah pada platform kripto, termasuk perampokan Bybit senilai US$1,5 miliar.
Kini, peretasan Nobitex menambah lapisan urgensi baru, menyoroti peran aset digital dalam peperangan modern. Saat sanksi diperketat dan akses ke keuangan konvensional makin sulit, para hacker negara dan kelompok pemberontak makin sering beralih ke kripto untuk menyampaikan pesan.
Bagi Gonjeshke Darande, serangan ini adalah bentuk balasan terhadap agresi regional Iran dan proksinya, seperti Hezbollah dan Houthi, sembari meminimalkan korban sipil.
Gejolak geopolitik yang terjadi di Timur Tengah antara Israel dan Iran menciptakan turbulensi di pasar kripto. Bitcoin yang berkontribusi lebih dari 50% atas kapitalisasi pasar kripto global juga ikut bergerak fluktuatif, membuat efek guncangan di pasar lebih terasa. Namun demikian, sejarah membuktikan bahwa harga Bitcoin cenderung tangguh saat konflik berlangsung. Bagaimana prospek ke depannya?
Meski menyandang status sebagai aset berisiko, data historis memperlihatkan bahwa Bitcoin tetap stabil bahkan menguat dalam konflik bersenjata berlangsung. Dalam 10 tahun terakhir, berbagai peristiwa seperti perang Rusia – Ukraina di 2022, konflik Israel – Gaza di 2023 dan peristiwa terbaru, yakni Israel – Iran, tetap tidak membuat harga BTC jatuh dalam jangka panjang.
Struktur Jangka Panjang Bitcoin Masih Positif
Memandang hal itu, Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan berdasarkan data Tokocrypto, harga Bitcoin bergerak stabil meskipun pasar tengah mengalami ketidakpastian. Ethereum dan altcoin lain juga mencatat kinrja yang data. Sementara sentimen investor masih menunggu sinyal dari The Fed mengenai arah kebijakan moneter ke depannya.
“Pasar kripto saat ini berada dalam fase konsolidasi. Bitcoin sedang menguji zona support di US$104.000. Volume perdagangan menurun dan ADX berada di level 16 yang menandakan belum adanya tren kuat. RSI juga netral di angka 45. Ini adalah fase menunggu arah baru, baik dari kebijakan bank sentral AS maupun perkembangan geopolitik,” jelas Fyqieh melalui keterangan resmi.
Lebih jauh menurutnya, struktur jangka panjang Bitcoin masih positif, dengan pola golden cross antara EMA 50 dan EMA 200 hari yang tetap utuh. Nah kemarin, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 4,25% hingga 4,50%, jika sampai dengan Juli menjelang FOMC selanjutnya The Fed bisa memberikan sinyal dovish, BTC lanjut Fyqieh berpotensi kembali menguat menuju US$110.000.
Dalam analisisnya, Bitcoin saat ini menghadapi resistansi di level US$106.500, dilanjutkan dengan zona US$108.800 hingga US$110.000, dan resistansi kritis di US$112.000. Sementara itu, support terdekat berada di kisaran US$102.000 hingga US$103.000, dengan level psikologis US$100.000 sebagai penopang utama.
Dukungan kritis jangka panjang berada di sekitar US$93.200, yang bertepatan dengan EMA 200 hari. Pasar kripto kini menantikan pertemuan The Fed berikutnya serta perkembangan konflik global yang masih terus berlangsung.
Dengan kapitalisasi pasar kripto global yang tetap bertahan di US$3,25 triliun dan arus masuk ETF yang positif, peluang pemulihan harga tetap terbuka di tengah gejolak.
Konflik Geopolitik Dalam Jangka Panjang Cenderung Untungkan BTC
Ditambah, meningkatnya tensi antara Israel dan Iran juga tidak membuat investor goyah. Hal itu terlihat pada 13 Juni kemarin, ketika Israel meluncurkan rudal ke Iran, harga BTC memang sempat mengalami penurunan. Namun kembali pulih dalam beberapa hari selanjutnya.
Investor institusi jumbo, MicroStrategy (Strategy) bahkan mengakuisisi 10.001 BTC senilai US$1 miliar, selang 3 hari setelah serangan rudal ke Iran terjadi.
“Konflik geopolitik meningkatkan ekspektasi inflasi global melalui lonjakan belanja fiskal, gangguan rantai pasok, dan kenaikan harga komoditas. Dalam jangka panjang, faktor-faktor ini cenderung menguntungkan Bitcoin,” ungkap Fyqieh.
Namun demikian lanjutnya, BTC tetap sensitif terhadap reaksi awal pasar terhadap perang, dengan kemungkinan tekanan jual sesaat setelah konflik pecah. Konflik internal seperti perang Tigray di 2020 atau kudeta Myanmar pada 2021 tidak berdampak signifikan terhadap harga Bitcoin.
Menunjukkan bahwa dampak terhadap harga lebih ditentukan oleh kedekatan geopolitik dan keterlibatan pasar keuangan global.
Seiring meningkatnya adopsi institusional dan kepemilikan BTC oleh entitas besar seperti BlackRock, Coinbase, dan bahkan pemerintah AS, Bitcoin kini semakin terkorelasi dengan pasar tradisional. Hal ini menjadikan BTC rentan terhadap tekanan pasar global, namun sekaligus memperkuat posisinya sebagai bagian dari sistem keuangan global yang lebih luas.
Dalam kacamatanya, hal itu menjadi pertimbangan penting bagi investor. Karena artinya, BTC tidak lagi berdiri sendiri seperti satu dekade lalu. Faktor makroekonomi dan geopolitik kini memiliki pengaruh besar terhadap harga dan justru menjadi instrumen relevan untuk diversifikasi portofolio.
Catatan Editorial: Konten berikut tidak mencerminkan pandangan atau pendapat BeInCrypto. Konten ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat keuangan. Harap lakukan riset Anda sendiri sebelum membuat keputusan investasi apa pun.
Venus, sebuah protokol peminjaman terdesentralisasi kelas atas dengan total nilai terkunci (TVL) lebih dari US$2,3 miliar, meluncurkan mekanisme peningkatan deflasi di BNB Chain — Venus Afterburn. Inisiatif ini memperkenalkan pembakaran BNB setiap kuartal, native token dari BNB Chain dan salah satu dari 3 aset kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.
Apa Itu Venus Afterburn?
Venus Afterburn adalah mekanisme pembakaran BNB, di mana 25% dari pendapatan Venus Protocol di BNB Chain — yang alokasi sebelumnya untuk cadangan treasury — sekarang untuk pembakaran token setiap kuartal. Berdasarkan angka tahun 2024, ini akan mencapai sekitar 9.900 BNB (sekitar US$6 juta).
Venus menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari peminjaman, dengan lebih dari 90% pendapatan berasal dari BNB Chain. Pada tahun 2024, aktivitas peminjaman yang terdorong Binance Launchpools menghasilkan pendapatan senilai jutaan dolar. Partisipasi dalam Launchpools memerlukan staking sementara BNB, yang menciptakan permintaan pinjaman BNB dan mendorong pengguna untuk mengambil pinjaman melalui Venus.
Oleh karena itu, peluncuran Venus Afterburn akan meningkatkan daya tarik Launchpool dan pendapatan protokol, yang mengarah pada peningkatan pembakaran BNB. Hal ini akan berdampak positif pada ekonomi token. Dengan kata lain, APR yang lebih tinggi di Launchpool mendorong pengguna untuk meminjam lebih banyak di Venus. Hal ini meningkatkan pendapatan protokol dan memperluas volume pembakaran BNB. Ini mengurangi pasokan BNB, membuat aset lebih menarik bagi holder jangka panjang.Pembakaran dalam kripto adalah proses menghapus token secara permanen dari peredaran, mengurangi total pasokan.
Manfaat Utama Venus Afterburn untuk BNB
Manfaat Utama Venus Afterburn untuk XVS
Selain manfaat untuk BNB Chain, ekosistem Venus dengan Venus Afterburn juga mendapatkan keuntungan signifikan, termasuk manfaat utama untuk native token protokol, XVS:
Tentang Venus
Venus adalah protokol pinjaman DeFi terkemuka untuk pinjaman dan pemberian pinjaman kripto, dengan TVL lebih dari US$2,3 miliar. Ini beroperasi di berbagai blockchain, termasuk BNB Chain, Ethereum, opBNB, Arbitrum One, ZKSync, Optimism, Base, dan Unichain. Platform ini menawarkan rangkaian fitur yang ramah pengguna dan luas untuk interaksi yang mulus dengan berbagai pasar peminjaman. Dengan lebih dari 70 pasar tersedia, menjadikannya salah satu platform DeFi lending paling komprehensif.
Venus menonjol karena standar keamanannya yang kuat, telah menjalani beberapa audit oleh CertiK, PeckShield, dan perusahaan terpercaya lainnya. Dengan skor keamanan lebih dari 91 dari CertiK, Venus berada di antara sepuluh proyek peminjaman dan pemberian pinjaman teratas, memastikan keamanan dan keandalan ekosistemnya.
ETF Bitcoin spot yang terdaftar di AS terus mencatat arus masuk yang stabil untuk minggu kedua berturut-turut. Ini terjadi meskipun ada ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah dan tekanan yang terus-menerus pada harga spot BTC.
Tren ini, yang ditandai dengan penurunan sesekali dalam volume arus masuk harian, menunjukkan bahwa investor institusional tetap teguh dalam keyakinan mereka bahwa BTC dan produk terkaitnya berfungsi sebagai lindung nilai yang andal selama kondisi pasar yang bergejolak.
ETF Bitcoin Alami Arus Masuk US$390 Juta
Pada hari Rabu, ETF BTC mencatat arus masuk bersih hampir US$390 juta, menandai hari kedelapan berturut-turut pergerakan positif bersih ke dalam kelas aset ini. Angka ini mewakili lonjakan 80% dari US$216 juta yang tercatat sehari sebelumnya, menyoroti gelombang minat baru dari investor institusional.
Total Arus Masuk Bersih ETF Bitcoin Spot | Sumber: SosoValue
Peningkatan arus masuk ini bertepatan dengan BTC yang sempat naik di atas angka kunci US$105.000 selama sesi perdagangan kemarin. Meskipun BTC telah sedikit terkoreksi, turun sekitar 0,44% pada saat publikasi, BTC tetap bertahan dalam kisaran harga ini, mencerminkan kekuatan relatif.
ETF BTC spot BlackRock, IBIT, mencatat arus masuk bersih tertinggi di antara semua ETF BTC kemarin, dengan US$279 juta masuk ke dalam dana tersebut. Pada saat publikasi, total arus masuk bersih historis IBIT adalah US$51 miliar.
Trader Beralih Optimistis pada Bitcoin
Dengan BTC berusaha untuk stabil di sekitar kisaran harga US$105.000 hari ini, data derivatif menunjukkan gambaran yang agak optimistis. Misalnya, funding rate koin untuk perpetual futures tetap positif, menandakan sentimen bullish di antara para trader. Pada saat penulisan, ini berada di 0,0032%.
BTC Funding Rate | Sumber: Coinglass
Funding rate adalah pembayaran berkala antara trader dalam kontrak perpetual futures. Ini menjaga harga kontrak tetap selaras dengan harga spot.
Ketika funding rate aset positif seperti ini, pemegang posisi panjang membayar posisi pendek, menunjukkan bahwa sentimen bullish mendominasi pasar.
Selain itu, aktivitas pasar opsi menunjukkan lonjakan permintaan opsi call hari ini, tren yang terkait dengan ekspektasi bullish. Ini mengisyaratkan sentimen yang berkembang untuk potensi pembalikan harga BTC dalam waktu dekat.
Seiring ketidakpastian global yang terus berlanjut, momentum yang berkelanjutan dalam arus ETF Bitcoin menjadi indikator yang menarik dari aset sebagai penyimpan nilai di masa-masa sulit.
Selama delapan minggu terakhir, Bitcoin menyerap lebih dari US$11,2 miliar dalam arus masuk bersih ETF (exchange-traded fund). Namun, harganya hanya naik sekitar 10%. Kenaikan ini jauh dari ekspektasi banyak investor.
Ketimpangan antara arus masuk modal dan performa harga ini pun menyulut gelombang kekhawatiran serta spekulasi. Situasi ini kembali membangkitkan memori publik akan sorotan terkait kustodian BlackRock-Coinbase.
Respons Dingin Bitcoin terhadap Arus Masuk ETF
Dalam unggahan terbarunya, Matrixport menyoroti ketimpangan antara harga BTC dan arus masuk ke ETF Bitcoin spot selama delapan minggu terakhir.
“ETF Bitcoin terus melakukan akumulasi — tapi mengapa harganya tidak melejit?” ujar perusahaan itu.
Meski permintaan dari lembaga institusional tetap solid, respons lesu Bitcoin mengisyaratkan adanya kekuatan lain yang mungkin menetralkan arus masuk tersebut. Laporan terbaru dari 10x Research menggemakan pandangan itu.
Dalam riset baru pada Kamis, peneliti 10X memperingatkan adanya tekanan jual masif, namun sebagian besar tak kasatmata, yang mungkin berasal dari holder jangka panjang atau investor awal.
Respons yang meredup ini juga memunculkan pertanyaan soal perilaku para pembeli korporat papan atas seperti MicroStrategy (sekarang Strategy).
Laju akumulasi MicroStrategy saat ini terlihat lebih tertahan dibanding pola belanja agresif mereka setelah kemenangan Donald Trump. Ini mengindikasikan pasar yang cenderung hati-hati atau sarat akan distribusi.
“Perhatikan, tiap kali mereka beli, jumlah posisinya menyusut drastis (rata-rata, -52%),” terang analis finansial sekaligus CEO Whalewire, Jacob King.
Di sisi lain, ketimpangan antara arus masuk ETF Bitcoin dan reaksi harga BTC kembali membangkitkan kekhawatiran soal keberadaan “paper BTC”.
Pada September 2024, BlackRock mengajukan amandemen untuk ETF Bitcoin spot-nya (IBIT) di tengah kekhawatiran atas praktik kustodian Coinbase.
Saat itu, beberapa investor khawatir bahwa penerbit ETF menyelesaikan transaksi dengan IOU alih-alih BTC asli, sehingga merusak mekanisme penemuan harga.
CEO Coinbase Brian Armstrong membantah tudingan tersebut dan menyatakan seluruh transaksi terkait ETF diselesaikan secara on-chain dalam satu hari kerja.
Demikian pula, analis ETF Bloomberg membantah spekulasi itu, menepis rumor bahwa Coinbase menerbitkan IOU Bitcoin untuk BlackRock dan menekan harga.
Sang analis menyebut kurangnya korelasi antara arus masuk ETF BTC dan harga Bitcoin disebabkan tekanan jual dari holder native, bukan karena penerbit ETF atau BlackRock.
Balchunas bahkan memuji para penerbit karena justru menstabilkan pasar.
Meski begitu, spekulasi ini kembali mencuat di tengah stagnasi harga Bitcoin saat ini.
Ketidakpastian Makro Mengaburkan Sentimen
Sementara itu, ketidakstabilan geopolitik turut membebani momentum harga, terutama ketegangan antara Israel dan Iran, di mana AS kini turut mengambil posisi.
Menurut Santiment, konflik yang terus berlangsung antara Israel dan Iran telah memicu lonjakan volatilitas yang terlihat jelas di seluruh pasar kripto. Antara 12 hingga 15 Juni, sentimen bearish meningkat tajam, menguapkan lebih dari US$200 miliar dari total kapitalisasi pasar kripto.
Bitcoin anjlok 4–6% sebelum akhirnya stabil di kisaran US$105.000. Analis Santiment menyebut pola ini menyerupai guncangan geopolitik sebelumnya seperti invasi Rusia ke Ukraina atau konflik Israel-Palestina pada Oktober 2022.
“Meski sempat panik di awal, Bitcoin tetap bertahan di rentang US$104.000 hingga US$105.000. Ini didorong oleh arus masuk ETF yang konsisten serta minimnya eskalasi aksi militer, mencerminkan pola ‘risk-off lalu stabilisasi’ yang biasa terlihat dalam krisis geopolitik sebelumnya,” tulis Santiment dalam sebuah unggahan.
Terlepas dari arus masuk ETF yang terus mengalir dan fundamental on-chain yang solid, para trader nampak enggan bergerak. Volatilitas menyempit, dan likuiditas di bawah permukaan terlihat menipis.
Menurut 10x Research, para trader tengah bertaruh pada potensi breakout atau bersiap menghadapi breakdown.
Pada intinya, pergerakan harga Bitcoin kini mencerminkan ketegangan struktural yang lebih dalam. Ada benturan antara arus bullish dari institusi, re-entry hati-hati dari ritel yang sempat menepi, serta aksi jual strategis dari holder jangka panjang.
Sampai ketidakseimbangan itu terselesaikan dan kepercayaan terhadap pembentukan harga pulih, Bitcoin bisa saja terus melawan narasi arus masuk.
Data BeInCrypto menunjukkan BTC diperdagangkan di US$105.054 pada waktu publikasi, turun 0,36% dalam 24 jam terakhir.
Solana menghadapi pasar yang bergejolak dalam beberapa minggu terakhir. Kemudian, harga SOL kesulitan untuk pulih meskipun ada beberapa upaya untuk menembus level resistance. Di sisi lain, holder Solana masih menahan diri untuk tidak melakukan penjualan, bahkan melakukan akumulasi.
Sepanjang bulan Juni, upaya altcoin ini untuk mendapatkan momentum naik terus-menerus terhalang oleh kondisi pasar yang lemah. Namun, holder Solana menahan diri untuk tidak menjual, menunjukkan kepercayaan investor yang kuat.
Investor Solana Tetap Melakukan Akumulasi
Sentimen pasar Solana tetap kuat, dengan perubahan posisi bersih di exchange menunjukkan tren akumulasi di antara investor. Dalam hampir tiga bulan, hanya ada satu kejadian di mana penjualan melebihi akumulasi.
Tren akumulasi ini menyoroti perubahan perilaku investor, dengan banyak yang memilih untuk menahan daripada melikuidasi posisi mereka. Sikap ini menunjukkan kepercayaan pada prospek jangka panjang Solana, mengisyaratkan bahwa SOL bisa pulih setelah kondisi pasar membaik.
Secara keseluruhan, momentum makro untuk Solana nampaknya menjanjikan, dengan rasio Network Value to Transactions (NVT) menunjukkan tren menurun. Penurunan rasio NVT menandakan bahwa nilai jaringan sejalan dengan aktivitas transaksi, yang berarti aset ini tidak terlalu panas.
Seiring penurunan rasio NVT Solana, ini bisa membantu aset tersebut pulih dari tantangan harga baru-baru ini. Rasio NVT yang lebih rendah biasanya menunjukkan potensi pertumbuhan harga, karena ini mengisyaratkan bahwa nilai jaringan dan aktivitas pengguna seimbang.
Simak juga Analisis Prediksi Harga Solana 2025
Harga SOL Menunggu Pemulihan
Harga Solana saat ini bertahan di US$146, tetap di atas level support kritis US$144. Support ini sangat penting dalam mencegah penurunan tajam bulan ini. Kemampuan untuk terus bertahan di atas US$144 menunjukkan bahwa SOL memiliki beberapa momentum bullish meskipun ada tantangan pasar yang lebih luas.
Sinyal bullish yang muncul dari Solana saat ini menunjukkan potensi kenaikan harga. Jika SOL berhasil memantul dari support US$144, bisa mengincar resistance US$152, dengan jalur yang jelas menuju US$161.
Namun, jika momentum bullish memudar dan tekanan bearish meningkat, Solana bisa mengalami penurunan di bawah level support US$144. Dalam kasus ini, harga bisa turun ke US$136, membatalkan prospek bullish saat ini.
Etiqueta blanca
API de datos
Complementos web
Creador de carteles
Programa de afiliados
El riesgo de pérdida en el comercio de activos financieros como acciones, divisas, materias primas, futuros, bonos, ETF o criptomonedas puede ser considerable. Puede sufrir una pérdida total de los fondos que deposita con su corredor. Por lo tanto, debe considerar cuidadosamente si dicha negociación es adecuada para usted tomando en cuenta sus circunstancias y recursos financieros.
No se debe considerar invertir sin llevar a cabo, su propia diligencia de manera minuciosa o consultar con sus asesores financieros. Nuestro contenido web puede no ser adecuado para usted, ya que no conocemos su situación financiera ni sus necesidades de inversión. Es posible que nuestra información financiera tenga latencia o contenga inexactitudes, por lo que usted debe ser completamente responsable de cualquiera de sus transacciones y decisiones de inversión. La empresa no se hará responsable de su capital perdido.
Sin obtener el permiso del sitio web, no se le permite copiar los gráficos, textos o marcas comerciales del sitio web. Los derechos de propiedad intelectual sobre los contenidos o datos incorporados a este sitio web pertenecen a sus proveedores y comerciantes de intercambio.
No conectado
Inicia sesión para acceder a más funciones

Membresía FastBull
Todavia no
Comprar
Iniciar sesión
Registrarse