Saham APPLE saat ini berada pada zona diskon beli berpotensi naik hingga $190

Gray

Pasar Saham Global

Komoditas

Tren Ekonomi

Opini Trader

Berita harian

Ringkasan:

Pada sisi Teknikal Analisa penurunan harga Apple terhalang oleh trendline support yang selanjutnya berpotensi menjadi area pijakan untuk kenaikan saham Apple. Indikator Stochastic juga mendukung potensi kenaikan saham Apple karena saat ini harga telah memasuki zona Oversold zona jenuh jual. Potensi kenaikan harga Apple dapat mencapai resistance selanjutnya pada kisaran harga $190.00.

Saham APPLE saat ini berada pada zona diskon beli berpotensi naik hingga $190

Saham Steve Jobs yakni Apple mengalami penurunan tajam karena tren yang mengkhawatirkan muncul di China, di mana penjualan anjlok sebesar 13% pada kuartal Desember, dengan penjualan iPhone yang merosot sebesar 24% dalam enam minggu berikutnya pada tahun 2024. Hal ini sangat kontras dengan lonjakan penjualan Huawei yang luar biasa sebesar 64%. merupakan tantangan besar di kawasan ini. CEO Tim Cook tetap optimis terhadap prospek jangka panjang China namun mengakui perlunya kewaspadaan.

Meskipun data tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan pemulihan pasar yang diamati sepanjang tahun 2023, sikap JPMorgan tetap positif terhadap prospek Apple. Analisis perusahaan menunjukkan bahwa penurunan pengiriman iPhone tidak berarti hilangnya pangsa pasar dibandingkan pesaing domestik seperti Huawei. Meskipun data pengiriman baru-baru ini memberikan prospek jangka pendek yang kurang menguntungkan, analisis yang lebih luas menyiratkan bahwa posisi Apple di pasar masih relatif stabil dibandingkan dengan pesaingnya di dalam negeri.
Saham APPLE saat ini berada pada zona diskon beli berpotensi naik hingga $190_1

Saham APPLE saat ini berada pada zona diskon beli berpotensi naik hingga $190_1

Sentimen baik dari Warren Buffett terhadap raksasa teknologi tersebut tetap kuat. Dia sebelumnya memuji Apple sebagai "bisnis yang lebih baik" dibandingkan perusahaan lain dalam portofolio Berkshire. Warren Buffet mulai Investai pada Apple sejak 2016 lalu hingga saat ini. Sentimen seperti ini kemungkinan akan bertahan lama, sebagaimana dibuktikan dengan alokasi besar Berkshire sebesar 43% kepada Apple dalam portofolio sahamnya senilai $372 miliar pada akhir kuartal keempat, yang menunjukkan keyakinan kuat dalam investasi tersebut.

Kapitalisasi pasar Apple mencapai $2,62 triliun, menggarisbawahi posisinya sebagai perusahaan raksasa kelas berat di pasar global. Apple secara konsisten menaikkan dividennya selama 12 tahun berturut-turut, yang merupakan bukti kesehatan finansial dan komitmennya untuk mengembalikan nilai kepada pemegang saham. Apple juga diperdagangkan mendekati level terendah dalam 52 minggu, menghadirkan peluang potensial bagi investor yang percaya pada fundamental perusahaan dalam jangka panjang.

Ingat dengan pepatah dari Warren Buffet ini "Takutlah ketika semua orang serakah dan serakahlah ketika semua orang takut".

Pada sisi Teknikal Analisa penurunan harga Apple terhalang oleh trendline support yang selanjutnya berpotensi menjadi area pijakan untuk kenaikan saham Apple. Indikator Stochastic juga mendukung potensi kenaikan saham Apple karena saat ini harga telah memasuki zona Oversold zona jenuh jual. Potensi kenaikan harga Apple dapat mencapai resistance selanjutnya pada kisaran harga $190.00.

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Anda memahami dan mengakui bahwa ada risiko tingkat tinggi yang terlibat dalam strategi trading. Mengikuti strategi atau metodologi investasi apa pun berpotensi mengalami kerugian. Konten di situs ini disediakan oleh kontributor dan analis kami untuk tujuan informasi saja. Anda sendiri yang bertanggung jawab untuk menentukan apakah aset, sekuritas, strategi, atau produk lainnya cocok untuk Anda berdasarkan tujuan investasi dan situasi keuangan Anda.

Favorit Saya

Saham Asia Merosot, Kisaran Valuta Asing Terikat Karena Gempa Taiwan Melanda Sentimen

Alex

Tren Ekonomi

Pasar Saham Global

Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter melanda Taiwan timur pada hari sebelumnya, memicu peringatan tsunami untuk pulau-pulau terdekat di Jepang selatan dan Filipina. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan pada industri pembuatan chip yang penting.

Berita ini membuat saham-saham di Taipei turun 0,6%, dari rekor penutupan tertinggi di sesi sebelumnya, dan membebani saham-saham pembuat chip global. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co merosot 1,3% setelah raksasa semikonduktor itu mengatakan beberapa fasilitas dikosongkan menyusul gempa.

“Ada laporan mengenai penghentian operasi produksi semikonduktor, dan jika hal ini menjadi lebih luas, kami memperkirakan akan ada beberapa kendala pada produksi, baik di Taiwan maupun di kawasan ini, yang dapat mengakibatkan tekanan harga hulu di sektor chip,” analis Barclays mengatakan dalam catatan klien.

Ekuitas di Seoul anjlok 1,7% ke level terendah dalam dua minggu, terseret oleh saham chip dan baterai. Di Manila, Singapura dan Jakarta turun antara 0,7% dan 1,2%.

Singapore Telecommunications, operator telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara, turun hampir 4% setelah perusahaan tersebut mengkonfirmasi tidak ada kesepakatan untuk mendivestasi unit telekomunikasi Australia Optus.

Rilis data ekonomi AS yang kuat baru-baru ini menimbulkan keraguan apakah Federal Reserve akan menindaklanjuti penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin tahun ini dan mendukung dolar.

Indeks dolar terakhir terlihat stabil di 104,78, turun dari level tertinggi lima bulan di 105,10 yang dicapai pada hari Selasa.

Penguatan dolar secara luas menekankan kecenderungan penurunan yen Jepang yang sudah ada sebelumnya, kata Vishnu Varathan dari Mizuho Bank.

Yen diperdagangkan pada 151,67 per dolar, mendekati kemerosotan bulan lalu ke posisi terendah dalam 34 tahun di 151,975 setelah perubahan kebijakan bersejarah Bank of Japan.

Peso Filipina tergelincir 0,3%, sementara won Korea Selatan naik tipis 0,2%. Rupiah terdepresiasi 0,2% menjadi 15.920 per dolar, mendekati level terendah dalam empat tahun di 16.000.

Kabinet Thailand, negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara, pada hari Selasa menyetujui rencana untuk meningkatkan defisit anggaran tahun depan meskipun posisi fiskal memburuk dan arus keluar lebih tinggi.

“Rencana pemerintah untuk memperlebar defisit fiskal menjadi 4,4% PDB pada tahun fiskal 2025 dari 3,6% tidak akan membantu memulihkan kepercayaan investor,” kata analis MUFG. “Ketegangan antara pemerintah dan BoT mengenai kebijakan suku bunga yang seharusnya, serta imbal hasil yang tidak menarik, telah mengurangi daya tarik untuk mempertahankan THB.”

Baht Thailand, salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Asia sepanjang tahun ini, telah merosot 0,2% dan diperkirakan mengalami penurunan tiga hari berturut-turut, jika tren saat ini bertahan.

Harga minyak naik tipis di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai stabilitas fiskal bagi negara-negara importir minyak di Asia.

Di antara negara-negara berkembang lainnya, bank sentral Chile memangkas suku bunga utamanya sebesar 75 basis poin menjadi 6,50% pada hari Selasa, setelah menurunkannya sebesar 100 basis poin pada bulan Januari. Peso tidak berubah pada 973,93 terhadap dolar AS.

Sumber：Reuters

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

Perekonomian India menunjukkan kinerja yang kuat! IMF menaikkan perkiraan PDB India; kabar baik juga bagi Pakistan

Thomas

Tren Ekonomi

Pertumbuhan PDB Perekonomian India terlihat sebesar 7,5% pada tahun 2024! Bank Dunia memproyeksikan perekonomian India akan tumbuh sebesar 7,5 persen pada tahun 2024, yang merupakan revisi dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,2 persen. Pertumbuhan ini merupakan bagian dari prospek yang kuat untuk Asia Selatan, dengan kawasan ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,0 persen pada tahun 2024, didorong oleh pertumbuhan dan pemulihan yang kuat di India di Pakistan, dan Sri Lanka.

Menurut laporan PTI, Pembaruan Pembangunan Asia Selatan Bank Dunia menyatakan bahwa Asia Selatan siap mempertahankan statusnya sebagai kawasan dengan pertumbuhan tercepat secara global selama dua tahun ke depan, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 6,1% pada tahun 2025.

Bank Dunia telah menyoroti bahwa India akan menjadi kontributor utama perekonomian kawasan ini dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan produksi sebesar 7,5% pada tahun fiskal 2023-24, diikuti oleh penurunan moderat menjadi 6,6% dalam jangka menengah. Menurut Bank Dunia, aktivitas di sektor jasa dan industri diperkirakan akan tetap kuat. Laporan tersebut juga menyebutkan tanda-tanda positif di Bangladesh dan Sri Lanka, dengan perkiraan tingkat pertumbuhan masing-masing sebesar 5,7% dan 2,5%.

Martin Raiser, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Selatan, telah menyatakan optimismenya terhadap prospek pertumbuhan kawasan ini dalam jangka pendek, namun ia juga memperingatkan tantangan-tantangan seperti kerentanan fiskal dan risiko iklim. Franziska Ohnsorge, Kepala Ekonom Asia Selatan di Bank Dunia, menekankan perlunya kebijakan untuk meningkatkan investasi swasta dan pertumbuhan lapangan kerja untuk memanfaatkan dividen demografi.

Kinerja ekonomi India pada Q4 tahun 2023 melebihi ekspektasi, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 8,4% didorong oleh investasi dan belanja pemerintah. Indeks Manajer Pembelian (PMI) gabungan di negara ini mencapai 60,6 pada bulan Februari, jauh di atas rata-rata global, yang menunjukkan ekspansi yang kuat. Inflasi di India berada dalam kisaran target Reserve Bank, didukung oleh kebijakan suku bunga yang stabil sejak Februari 2023.

Kondisi keuangan di India tetap baik, dengan penerbitan kredit domestik tumbuh sebesar 14% tahun-ke-tahun pada bulan Desember 2023. Rasio kredit bermasalah telah menurun menjadi 3,2%, dan kecukupan modal berdasarkan peraturan telah melampaui persyaratan. Meskipun terjadi penurunan FDI, investasi portofolio asing meningkat sehingga menyebabkan peningkatan cadangan devisa.

Ke depan, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan output India akan mencapai 7,5% pada tahun fiskal 2023-24, diikuti oleh penurunan menjadi 6,6% pada tahun fiskal 2024-25. Perlambatan tersebut disebabkan oleh penurunan pertumbuhan investasi dibandingkan tahun sebelumnya yang tinggi. Namun, bank memperkirakan pertumbuhan yang kuat di sektor jasa dan industri, didukung oleh aktivitas konstruksi dan real estate.

Dalam jangka menengah, laporan ini memperkirakan penurunan defisit fiskal dan utang pemerintah, didukung oleh pertumbuhan output yang kuat dan upaya konsolidasi pemerintah. Prospek keseluruhan menunjukkan arah positif bagi perekonomian India, dengan potensi keuntungan pertumbuhan dari investasi publik di tahun-tahun mendatang.

Sumber: TOI

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

Inflasi Zona Euro Turun ke 2,4% di Bulan Maret

Zi Cheng

Tren Ekonomi

Opini Trader

Pada bulan Maret, inflasi Zona Euro turun menjadi 2,4 persen, berada di bawah ekspektasi dan memperkuat kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) sebelum musim panas.

March Sees Eurozone Inflation Drop to 2.4%_1

Penurunan pertumbuhan harga konsumen tahunan dari 2,6 persen pada bulan sebelumnya disebabkan oleh kenaikan harga makanan dan barang yang lebih kecil, sehingga mengimbangi stabilnya harga jasa. Informasi tersebut terungkap dalam data yang dirilis kantor statistik UE Eurostat pada Rabu. Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memproyeksikan angka bulan Maret sebesar 2,5 persen.

Pengurangan tantangan biaya hidup yang signifikan di kawasan ini, yang merupakan salah satu tantangan terparah dalam satu generasi, kemungkinan akan disambut baik oleh ECB. Bank sentral dijadwalkan bertemu minggu depan untuk membahas waktu penyesuaian kebijakan moneter. Meskipun sebagian besar analis mengantisipasi penundaan hingga bulan Juni untuk memulai penurunan suku bunga, kekhawatiran masih ada di kalangan pembuat kebijakan mengenai pengaruh pertumbuhan upah yang cepat terhadap biaya di sektor jasa padat karya. Harga-harga di sektor ini telah mempertahankan kenaikan tahunan yang stabil sebesar 4 persen selama lima bulan berturut-turut.

Diego Iscaro, ekonom di SP Global Market Intelligence, mencatat bahwa penurunan inflasi umum pada bulan Maret "dapat meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada akhir bulan ini." Namun, ia menyarankan agar ECB memilih untuk menunggu bukti lebih lanjut dari pelonggaran pertumbuhan upah sebelum memulai siklus pelonggaran pada bulan Juni, mengingat stabilitas harga jasa yang terus-menerus.

Ekonom tertentu telah mengantisipasi kenaikan inflasi jasa zona euro pada bulan Maret karena Paskah yang terjadi pada awal tahun, yang diperkirakan akan menaikkan harga paket liburan dan penerbangan.

Inflasi inti, yang tidak memperhitungkan harga energi dan pangan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tren harga yang mendasarinya, turun sedikit lebih besar dari perkiraan para ekonom, mencapai 2,9 persen di bulan Maret dibandingkan dengan 3,1 persen di bulan Februari.

March Sees Eurozone Inflation Drop to 2.4%_2

Sejak mencapai puncaknya sebesar 10,6 persen pada bulan Oktober 2022, inflasi zona euro telah turun secara signifikan, menyusul gangguan yang disebabkan oleh pandemi virus corona dan invasi Rusia ke Ukraina, yang menyebabkan salah satu lonjakan harga paling besar dalam beberapa dekade. Penurunan ini telah membawanya mendekati target Bank Sentral Eropa sebesar 2 persen.

Meskipun demikian, para pejabat senior ECB telah mengindikasikan bahwa mereka lebih memilih untuk menunggu hingga bulan Juni sebelum mempertimbangkan potensi penurunan suku bunga, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk menilai apakah tekanan upah sudah cukup moderat untuk mempertahankan laju penurunan inflasi menuju target mereka.

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

Perdagangan Awal Membuat Pasar Teluk Tergelincir; Pasar Saudi Naik

Ukadike Micheal

Tren Ekonomi

Pasar Saham Global

Pada dini hari sesi perdagangan hari Rabu, pasar saham Teluk mengalami kinerja yang beragam, ditandai dengan penurunan di sebagian besar pasar dan kenaikan signifikan pada indeks Saudi. Perbedaan perilaku pasar ini sebagian besar dipengaruhi oleh kekhawatiran investor mengenai sikap Bank Sentral AS terhadap suku bunga. Indikator baru-baru ini mengenai aktivitas ekonomi yang kuat di Amerika Serikat telah memicu spekulasi bahwa The Fed mungkin memilih untuk menunda penurunan suku bunga yang diantisipasi, sehingga menimbulkan ketidakpastian dan sentimen perdagangan yang hati-hati di kawasan Teluk.

Mengingat banyak mata uang Teluk yang dipatok terhadap dolar AS, setiap perubahan dalam kebijakan moneter AS biasanya berdampak pada pasar Teluk, khususnya di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Keterhubungan ini menggarisbawahi pentingnya perkembangan lanskap keuangan AS bagi investor dan pelaku pasar Teluk. Akibatnya, kemungkinan The Fed menunda penurunan suku bunga telah mendorong investor untuk menilai kembali posisi mereka dan menyesuaikan strategi mereka.

Di Dubai, indeks saham acuan mencatat penurunan tipis sebesar 0,2%, sebagian didorong oleh penurunan pada entitas terkemuka seperti Emaar Properties dan Commercial Bank of Dubai. Penurunan ini mencerminkan sentimen kehati-hatian yang ada di pasar seiring reaksi investor terhadap perkembangan faktor makroekonomi dan perkembangan geopolitik. Demikian pula, indeks acuan Qatar mengalami sedikit penurunan sebesar 0,2%, dengan kerugian besar terjadi di berbagai sektor, termasuk industri keuangan.

Sementara itu, pasar Abu Dhabi relatif stabil, dengan indeks acuan tetap mempertahankan posisinya. Sementara saham-saham tertentu, seperti Aldar Properties dan Alpha Dhabi Holding, mengalami penurunan kecil, saham-saham lainnya, seperti Presight dan ADNOC Drilling, mengalami kenaikan yang signifikan. Kinerja yang beragam ini menggarisbawahi sifat dinamis pasar, dengan pergerakan masing-masing saham dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan spesifik perusahaan dan sentimen pasar yang lebih luas.

Sebaliknya, indeks saham acuan Arab Saudi menunjukkan ketahanan, naik 0,6% meskipun ada ketidakpastian. Momentum positif di pasar Saudi dapat dikaitkan dengan keuntungan di hampir semua sektor, dengan kontribusi penting dari entitas seperti Rajhi Bank dan Saudi National Bank. Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap ketahanan perekonomian Arab Saudi dan kemampuannya dalam menghadapi kondisi perekonomian global yang penuh tantangan.

Selain itu, saham-saham tertentu seperti Middle East Pharmaceutical dan Saudi Telecom mencatatkan kenaikan substansial, menyoroti kekuatan pasar di tengah volatilitas yang lebih luas. Kinerja ini menggarisbawahi pentingnya analisis pasar yang menyeluruh dan pemilihan saham dalam menghadapi lingkungan pasar yang bergejolak.

Sesi awal perdagangan di pasar Teluk mencerminkan seluk-beluk sentimen investor dan sifat pasar keuangan global yang saling berhubungan. Meskipun kekhawatiran mengenai kebijakan moneter AS membebani kepercayaan investor, pasar regional menunjukkan tingkat ketahanan dan kerentanan yang berbeda-beda. Di tengah dinamika ini, investor harus tetap waspada dan adaptif, memanfaatkan wawasan dari tren makroekonomi dan kinerja masing-masing saham untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

Sumber: Reuters

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

Inflasi Turki Mendekati 70% Pada Bulan Maret Meskipun Ada Kenaikan Suku Bunga

Cohen

Tren Ekonomi

Inflasi konsumen meningkat menjadi 68,5% di bulan Maret, sedikit lebih rendah dari perkiraan para analis namun naik dari 67,1% di bulan Februari. Estimasi median dalam jajak pendapat para ekonom Bloomberg adalah 69,1%.

Jasa, pendidikan dan makanan merupakan kontributor utama. Inflasi inti, yang tidak mencakup barang-barang yang mudah berubah seperti makanan dan energi, meningkat ke rekor tertinggi menjadi 75,2%, naik dari 72,9% di bulan Februari.

Inflasi bulanan – ukuran pilihan pembuat kebijakan – melambat menjadi 3,16% dari 4,5% pada bulan sebelumnya dan mencatat angka terendah sejak bulan Desember.

Ekonom yang berbasis di Istanbul, Haluk Burumcekci, mengatakan kemerosotan harga menyusul kenaikan tajam upah minimum pada awal tahun dan kakunya inflasi jasa terus berlanjut.

Data tersebut muncul setelah bank sentral mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga acuan menjadi 50% pada akhir Maret, di tengah memburuknya prospek inflasi dan meningkatnya permintaan terhadap mata uang keras. Bank telah berjanji untuk mempertahankan sikap ketat sampai harga menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Lira diperdagangkan 0,2% lebih tinggi pada pukul 10:36 waktu setempat pada hari Rabu, dan bersiap untuk kenaikan hari ketiga berturut-turut. Mata uang ini merupakan mata uang dengan kinerja terburuk di seluruh pasar negara berkembang bulan lalu, melemah 3,5% terhadap dolar AS. Obligasi pemerintah Turki juga memperpanjang kenaikan setelah rilis data hari Rabu.

Kesinambungan kebijakan

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengalami kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemilu lokal pada hari Minggu, dan krisis biaya hidup di Turki berkontribusi pada kemenangan oposisi di kota-kota utama seperti Istanbul dan Ankara.

Dengan berakhirnya pemilu, investor mengamati tanda-tanda kelanjutan kebijakan moneter dan disiplin fiskal yang lebih kuat. Analis Deutsche Bank AG secara khusus mengamati potensi penyesuaian tarif energi dan langkah-langkah konsolidasi fiskal, yang dapat berdampak pada lintasan inflasi.

Tak lama setelah rilis data, Menteri Keuangan Mehmet Simsek mengatakan bahwa kebijakan fiskal juga akan diperketat dengan kontrol terhadap pengeluaran pemerintah, tidak termasuk biaya yang terkait dengan gempa bumi mematikan tahun lalu. Hal ini, bersama dengan pengetatan kebijakan moneter, “akan bersama-sama memperkuat ekspektasi inflasi dan berkontribusi pada proses disinflasi,” ujarnya melalui platform media sosial X.

“Kami akan melakukan apa pun sampai kami mencapai tujuan utama kami yaitu stabilitas harga.”

Bank sentral memperkirakan inflasi akan berakhir tahun ini sebesar 36% dengan batas atas sebesar 42%, menurut proyeksi terbarunya.

Mengakui kekalahan setelah pemungutan suara hari Minggu, Erdogan mengisyaratkan dia akan tetap berpegang pada program ekonomi ortodoks yang dipimpin oleh menteri keuangan.

“Kami telah melaksanakan program jangka menengah kami dengan tekad. Kita menjauhi langkah-langkah kerakyatan yang akan membebani negara, bangsa, dan generasi mendatang,” kata Presiden. “Kami akan mulai melihat hasil positif dari program ekonomi kami, yang dipicu oleh perbaikan inflasi.”

Sumber：Bloomberg

Untuk terus mendapat informasi terkini tentang semua peristiwa ekonomi hari ini, silakan lihat kami kalender ekonomi

Peringatan Resiko Dan Penafian Investasi

Favorit Saya

Negara-negara Nordik Melampaui Eropa Daratan dalam Pemulihan Output Listrik

Kevin Du

Energi dan Iklim

Gabungan produksi listrik oleh utilitas di empat negara terbesar di kawasan Nordik mencapai rekor tertinggi dalam dua bulan pertama tahun 2024, sementara output kolektif di empat negara terbesar di daratan Eropa tetap 10% lebih rendah dibandingkan puncak sebelumnya pada tahun 2019.

Total pembangkitan listrik di Denmark, Finlandia, Norwegia, dan Swedia adalah 85,55 terawatt jam (TWh) selama bulan Januari dan Februari 2024, naik 10,2% dari bulan yang sama pada tahun 2023, menurut data dari lembaga think tank energi Ember. Nordic Nations Outpace Mainland Europe in Power Output Recovery_1

Nordic Nations Outpace Mainland Europe in Power Output Recovery_1

Sebaliknya, produksi listrik kolektif di Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol – empat negara dengan perekonomian terbesar di daratan Eropa – turun 1,6% dalam dua bulan pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Basis Kekuatan Bersih Vs Kotor

Kinerja produksi listrik yang lebih baik di negara-negara Nordik sebagian berasal dari ketersediaan aset produksi pembangkit listrik tenaga air yang lebih besar di Norwegia dan Swedia – sumber listrik utama di kedua negara – serta rekor pembangkitan energi terbarukan di seluruh wilayah Nordik sepanjang tahun ini.

Rekor pembangkitan nuklir di Finlandia dan peningkatan produksi tenaga nuklir di Swedia juga telah meningkatkan total produksi listrik di wilayah Nordik sepanjang tahun ini.

Sehubungan dengan rekor keluaran tenaga angin dan produksi yang tinggi dari fasilitas pembangkit listrik tenaga air dan bioenergi di wilayah tersebut, total keluaran listrik bersih di negara-negara Nordik mencapai rekor 81,86 TWh dalam dua bulan pertama tahun 2024, yang menyumbang hampir 96% dari total pembangkitan listrik. . Nordic Nations Outpace Mainland Europe in Power Output Recovery_2

Nordic Nations Outpace Mainland Europe in Power Output Recovery_2

Sebaliknya, sistem ketenagalistrikan di seluruh daratan Eropa terus bergulat dengan penurunan tajam pasokan dan penggunaan gas alam di wilayah tersebut sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Selama dua bulan pertama tahun 2024, gabungan keluaran listrik dari bahan bakar fosil di Perancis, Jerman, Italia, dan Spanyol adalah 74,81 TWh, turun 33,5% dari dua bulan yang sama pada tahun 2023.

Pembangkitan listrik bersih di negara-negara tersebut mencapai 191 TWh, naik 2,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Pangsa sumber listrik ramah lingkungan dalam produksi listrik di Perancis, Jerman, Italia, dan Spanyol mencapai rekor 72% pada dua bulan pertama tahun 2024, dibandingkan dengan 64,5% pada periode yang sama tahun 2023, dan diperkirakan akan terus terjadi peningkatan kapasitas listrik ramah lingkungan seluruh Eropa ke depan.

Namun, karena pesatnya peningkatan penggunaan tenaga angin dan surya dalam sistem pembangkit listrik di negara-negara industri utama seperti Jerman, utilitas di daratan Eropa kemungkinan akan tetap sangat bergantung pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik selama periode cuaca rendah angin dan sinar matahari.

Akibatnya, perusahaan-perusahaan utilitas di daratan Eropa kemungkinan akan terus berjuang untuk menyamai kinerja negara-negara Nordik dalam hal pangsa energi bersih dalam total pembangkitan listrik, bahkan ketika mereka menambah volume kapasitas pembangkit listrik terbarukan di tahun-tahun mendatang.

Momentum Manufaktur

Tren yang berbeda dalam aktivitas manufaktur di negara-negara Nordik dibandingkan dengan negara-negara utama di Eropa daratan juga berperan dalam keluaran dan lintasan konsumsi listrik.

Aktivitas manufaktur di Denmark telah meningkat pesat sejak tahun 2022, dan mendekati level tertinggi dalam beberapa tahun di Norwegia dan Swedia selama sekitar satu tahun terakhir, menurut data Dana Moneter Internasional yang dikumpulkan oleh LSEG. Nordic Nations Outpace Mainland Europe in Power Output Recovery_3

Nordic Nations Outpace Mainland Europe in Power Output Recovery_3

Kegiatan tersebut pada gilirannya telah mendorong penggunaan energi yang kuat oleh pabrik-pabrik dan dunia usaha, serta mendorong peningkatan produksi listrik oleh perusahaan-perusahaan utilitas di wilayah Nordik.

Sebaliknya, lemahnya aktivitas industri di wilayah-wilayah utama daratan Eropa, termasuk Jerman dan Italia, telah mengakibatkan berkurangnya penggunaan energi secara keseluruhan di negara-negara tersebut, dan menurunnya produksi listrik secara keseluruhan oleh perusahaan-perusahaan utilitas sepanjang tahun ini.

Laporan suram dari Bundesbank Jerman bulan lalu dapat mengakibatkan kontraksi lebih lanjut dalam aktivitas bisnis regional dalam waktu dekat, karena perusahaan-perusahaan menunda keputusan investasi sampai mereka memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai momentum ekonomi yang lebih luas.

Dalam jangka pendek, hal ini dapat mengakibatkan semakin meluasnya tren pembangkitan listrik di daratan Eropa dan kawasan Nordik. Nordic Nations Outpace Mainland Europe in Power Output Recovery_4

Nordic Nations Outpace Mainland Europe in Power Output Recovery_4

Namun ketika aktivitas manufaktur global mulai pulih di semua wilayah utama, dunia usaha di Jerman, Italia, dan negara-negara lain harus mulai meningkatkan konsumsi energi dan memacu produsen listrik di daratan Eropa untuk meningkatkan produksi dan menutup kesenjangan pembangkitan listrik dengan negara tetangga mereka di Nordik.