Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.












Akun Sinyal untuk Anggota
Semua Akun Sinyal
Semua Kontes



U.K. Neraca Perdagangan Non-Uni Eropa (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Akun Perdagangan (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Indeks Sektor Jasa MoMS:--
P: --
S: --
U.K. Output Sektor Konstruksi MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Output Industri YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Akun Perdagangan (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Neraca Perdagangan Uni Eropa (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Output Manufaktur YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. PDB MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. PDB YoY (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Output Industri MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Output Sektor Konstruksi YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Perancis Indeks Harga Konsumen Final MoM (Nov)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Pertumbuhan Kredit Tidak Dibayarkan YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Uang Beredar M2 YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Uang Beredar M0 YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Uang Beredar M1 YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
India IHK YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
India Pertumbuhan Deposito YoYS:--
P: --
S: --
Brazil Pertumbuhan Sektor Jasa YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Meksiko Nilai Produksi Industri YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Rusia Akun Perdagangan (Okt)S:--
P: --
S: --
Presiden Fed Philadelphia Henry Paulson menyampaikan pidato
Kanada Izin Konstruksi MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada Penjualan Grosir YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada Stok Grosir MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada Stok Grosir YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada Penjualan Grosir MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
Jerman Rekening Koran (Sebelum Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Total Pengeboran MingguanS:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Total Nilai Pengeboran Bahan Bakar Fosil MingguanS:--
P: --
S: --
Jepang Indeks Difusi Non-Manufaktur Besar Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Prospek Manufaktur Kecil Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Prospek Non-Manufaktur Besar Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Prospek Manufaktur Besar Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Difusi Manufaktur Kecil Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Difusi Manufaktur Besar Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Nilai Belanja Modal Perusahaan-Besar Tankan YoY (kuartal 4)--
P: --
S: --
U.K. Indeks Harga Properti Residential - Rightmove YoY (Des)--
P: --
S: --
China, Daratan Output Industri YoY (Awal Sampai Akhir Tahun) (Nov)--
P: --
S: --
China, Daratan Tingkat Pengangguran Perkotaan (Nov)--
P: --
S: --
Arab Saudi IHK YoY (Nov)--
P: --
S: --
Zona Euro Output Industri YoY (Okt)--
P: --
S: --
Zona Euro Output Industri MoM (Okt)--
P: --
S: --
Kanada Tingkat Penjualan Rumah Siap Huni MoM (Nov)--
P: --
S: --
Zona Euro Total Aset Cadangan (Nov)--
P: --
S: --
U.K. Ekspektasi Inflasi--
P: --
S: --
Kanada Indeks Keyakinan Ekonomi Nasional--
P: --
S: --
Kanada Konstruksi Rumah Baru (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Tenaga Kerja Manufaktur Fed New York (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Manufaktur Fed New York (Des)--
P: --
S: --
Kanada IHK Inti YoY (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Pesanan Belum Selesai Manufaktur MoM (Okt)--
P: --
S: --
Kanada Pesanan Baru Manufaktur MoM (Okt)--
P: --
S: --
Kanada IHK Inti MoM (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Stok Manufaktur MoM (Okt)--
P: --
S: --
Kanada IHK YoY (Nov)--
P: --
S: --
Kanada IHK MoM (Nov)--
P: --
S: --
Kanada IHK YoY (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Kanada IHK Inti MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --


Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Kolumnis Teratas
Terbaru
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua

Tidak ada data
Seputarforex - Beragam mata uang menundukkan Dolar AS dalam perdagangan hari ini (11/Desember) gara-gara hasil rapat FOMC yang agak mengecewakan. Namun, reli AUD/USD justru macet pada 0.6670-an. Hal ini tak lepas dari rilis data ketenagakerjaan Australia yang menyedihkan tadi pagi.
Biro Statistik Australia melaporkan jumlah tenaga kerja berkurang sebanyak 21,300 pada bulan November 2025. Padahal, konsensus mengharapkan kenaikan sebesar 20,000 pekerjaan.
Tingkat pengangguran stabil 4.3%, tetapi rincian data lainnya menumbuhkan keraguan terhadap prospek ekonomi Australia ke depan. Perekonomian Australia kehilangan 56,600 pekerjaan penuh waktu, sedangkan pekerjaan paruh waktu hanya bertambah 35,200. Tingkat partisipasi angkatan kerja juga melandai dari 66.9% menjadi 66.7%.
Reserve Bank of Australia (RBA) kemarin mengisyaratkan kemungkinan untuk menaikkan suku bunga pada awal tahun depan jika data-data ekonomi mendukung. Data ketenagakerjaan kali ini memberitahu trader bahwa spekulasi kenaikan suku bunga masih terlalu dini. Tak pelak, sejumlah trader batal beli Dolar Australia hari ini.
Krishna Bhimavarapu, ekonom APAC di State Street Investment Management, mengatakan kepada ABC Australia, "Data ketenagakerjaan hari ini menandakan bahwa pasar tenaga kerja Australia berada pada titik belok, menggarisbawahi tantangan yang akan dihadapi RBA dalam menetapkan kebijakan tahun depan". Ia memperkirakan RBA tidak akan mengubah suku bunga hingga muncul tren yang lebih jelas.
Harry Murphy Cruise dari Oxford Economics Australia menjelaskan, "Gambaran yang muncul (dari data hari ini) adalah pasar tenaga kerja yang kehilangan momentum secara bertahap: tingkat partisipasi menurun, pengangguran meningkat, dan indikator seperti iklan lowongan kerja menunjukkan perusahaan-perusahaan makin berhati-hati dalam merekrut karyawan. Secara keseluruhan, ini menandakan pengangguran akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang."
Seputarforex - Perbaikan sentimen global telah mendorong reli beragam mata uang yang peka risiko hari ini (3/Desember), termasuk kurs Dolar Australia. Duet AUD/USD melambung lebih dari 0.4% sampai mendekati ambang 0.6600, sementara AUD/NZD menanjak sekitar 0.3% dalam perdagangan intraday. Selain itu, Aussie juga tersokong oleh pernyataan Michelle Bullock selaku pimpinan bank sentral Australia (RBA).
Dalam testimoni di hadapan Komite Legislasi Ekonomi Senat Australia, Michelle Bullock mengatakan bahwa pasar tenaga kerja "agak ketat" dan kesenjangan output "kemungkinan sudah tertutup". Dalam kamus ekonomi, istilah-istilah tersebut menandakan peningkatan tekanan inflasi.
Bullock memaparkan bahwa inflasi yang persisten akan memengaruhi arah kebijakan mendatang. Ia menegaskan, "jika tekanan CPI meningkat, dewan (RBA) akan merespons sebagaimana mestinya."
Trader sontak menganggap pernyataan Bullock merupakan isyarat bahwa RBA bakal banting setir dari "rate cut" tahun ini ke "rate hike" tahun depan. Perubahan yang sangat drastis, mengingat Bullock masih membuka kemungkinan untuk penurunan suku bunga lanjutan seusai rapat kebijakan RBA sebelumnya. Konsekuensinya, aksi beli terakselerasi dan mendorong kurs Dolar Australia hari ini.
"Pasar suku bunga Australia telah hampir sepenuhnya memperhitungkan kenaikan suku bunga dari RBA sehubungan dengan (pernyataan Bullock mengenai) kondisi pasar tenaga kerja yang lebih ketat dari perkiraan dan peningkatan tekanan inflasi," ungkap MUFG Bank.
Para pakar menyikapinya dengan lebih hati-hati. Para ekonom di ANZ --salah satu raksasa perbankan kawasan Antipodean-- sebelumnya memperkirakan RBA akan memangkas suku bunga lagi tahun depan, tetapi kini cuma meralatnya menjadi stabil pada 3.6% dalam jangka waktu lebih lama.
ANZ menilai "sulit untuk melihat kenaikan suku bunga pada tahun 2026". Alasannya, tingkat pengangguran Australia meningkat selama satu tahun terakhir dan indikator-indikator ekonomi menunjukkan sinyal yang saling berlawanan.
Seputarforex - Beragam pasangan mata uang mayor hanya mengalami fluktuasi tipis pada sesi Asia hari Kamis (13/November), tetapi AUD/USD justru melejit lebih dari 0.4% sampai 0.6568. Pasalnya, rilis data tenaga kerja Australia tadi pagi menghanguskan semua spekulasi seputar pemangkasan suku bunga.
Biro Statistik Australia melaporkan penurunan tingkat pengangguran dari 4.5% menjadi 4.3% pada bulan Oktober 2025. Konsensus sebelumnya hanya memperkirakan penurunan sampai 4.4%.
Dalam kurun waktu yang sama, perekonomian Australia berhasil merekrut 42.2k pekerja. Angkanya dua kali lipat lebih besar dibandingkan perkiraan konsensus, sekaligus meningkat pesat dibandingkan 12.8k pada bulan sebelumnya.
Data yang ciamik ini langsung menghapus semua spekulasi pasar seputar pemangkasan suku bunga acuan sepanjang sisa tahun ini. Prospek perubahan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) pada tahun 2026 juga sirna.
"Jika ada sedikit saja kemungkinan RBA bertindak seperti Santa dan memberikan pemotongan suku bunga yang mengejutkan pada pertemuan terakhir tahun ini bulan depan, kemungkinan itu telah lenyap setelah laporan pasar tenaga kerja yang kuat hari ini," kata David Bassanese, kepala ekonom BetaShares
Bassanese menambahkan, "Laporan hari ini akan memperkuat pandangan RBA bahwa pasar tenaga kerja dan perekonomian secara umum masih relatif 'ketat', sehingga membatasi kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui suku bunga yang lebih rendah dalam waktu dekat."
"Suku bunga dapat dipotong tahun depan, tetapi hal itu akan membutuhkan bukti kuat adanya penurunan tekanan inflasi saat perekonomian sedang ketat, atau pelemahan perekonomian yang lebih parah daripada yang terlihat sampai sekarang."
Ekspektasi pasar tersebut mendorong reli Dolar Australia terhadap beragam mata uang utama, bukan hanya Dolar AS. AUD/NZD melonjak lebih dari 0.6%, AUD/JPY mencapai level tertinggi satu tahun, sedangkan AUD/GBP kembali berupaya menembus 0.5000.
Seputarforex - Kurs Dolar Australia menguat lebih lanjut seusai rilis data inflasi Australia pada sesi Sydney hari Rabu (29/Oktober). AUD/USD menanjak sekitar 0.2% sampai tembus 0.6600, bersama Aussie dalam beragam pasangan mata uang lainnya. Namun, reli sebenarnya sudah terpacu sejak hari Senin.
Data inflasi Australia menunjukkan kenaikan 1.3% (q/q) pada kuartal III/2025, padahal konsensus hanya mengantisipasi kenaikan 1.1%. Ini merupakan lonjakan inflasi paling pesat di negeri Kanguru dalam dua setengah tahun terakhir.
Data inflasi inti juga melesat 1.0%, melampaui perkiraan Reserve Bank of Australia (RBA). Alhasil, angka-angka ini mengandaskan spekulasi pemangkasan suku bunga RBA sampai akhir tahun.
"Intinya, inflasi terlalu tinggi dan meluas sehingga RBA tidak mempertimbangkan penurunan suku bunga di bulan November," ujar Ben Udy, ekonom utama Oxford Economics Australia. "Meskipun kenaikan tingkat pengangguran pada bulan September telah menciptakan situasi yang sulit bagi bank sentral, kekuatan data inflasi kuartal ketiga lebih dari cukup untuk mengimbangi kekhawatiran apa pun tentang pasar tenaga kerja."
Data pasar terkini menunjukkan probabilitas pemangkasan suku bunga RBA pada November sebesar 8% saja, sedangkan Desember sekitar 30%. Mayoritas trader memperkirakan RBA hanya akan menurunkan suku bunga satu kali lagi pada paruh pertama tahun 2026. Beragam proyeksi seputar pemangkasan suku bunga RBA ini sebenarnya sudah mulai surut sejak awal pekan ini.
Pada hari Senin, Gubernur RBA Michele Bullock mengesampingkan kenaikan tingkat pengangguran Australia sampai 4.5% sebagai anomali semata. Di saat yang sama, Bullock mengatakan kenaikan inflasi inti 0.9% saja sudah merupakan "kegagalan materiil" bagi bank sentral. Penekanan terhadap inflasi seperti ini, di mata trader, mendukung harapan tingkat suku bunga yang stabil sampai akhir tahun.
Pergerakan Aussie berikutnya kemungkinan akan lebih dipengaruhi oleh hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping besok. Sengketa dagang antara kedua negara adidaya itu telah mencederai prospek ekonomi Australia, sehingga sinyal kesepakatan damai seperti apa pun dapat berdampak positif bagi Aussie.
Seputarforex - Kurs Dolar Australia hari ini (14/Oktober) melemah terhadap semua mata uang mayor lainnya. AUD/USD sempat merosot sekitar 1% sampai 0.6440 pada sesi Asia, meskipun kemudian termoderasi sampai kisaran 0.6465 pada akhir sesi Eropa. Pasalnya, Aussie terlanda aksi jual gelombang kedua dari konflik AS-China yang merebak pada akhir pekan lalu.
Kekhawatiran pasar mereda pada awal pekan ini setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan pernyataan yang bernada lebih lunak mengenai relasinya dengan China. Namun, keresahan kembali mengemuka setelah AS dan China menerapkan tarif pelabuhan baru atas kapal-kapal yang dimiliki dan dibuat satu sama lain mulai hari ini. Beijing juga menambahkan beberapa perusahaan AS ke dalam daftar hitamnya sambil meluncurkan investigasi khusus terhadap dugaan intervensi AS dalam industri pelayaran domestik.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa Trump masih akan berjumpa dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir bulan Oktober. Ia juga mengatakan AS belum tentu menambah tarif 100% untuk produk-produk asal China, melainkan akan tergantung pada hasil komunikasi kedua belah pihak kelak.
Ketidakpastian seperti ini memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi global. Bukan hanya memengaruhi Amerika Serikat dan China, tetapi juga mencederai negara-negara lain yang memiliki ketergantungan lebih tinggi pada perdagangan internasional seperti Australia dan New Zealand.
"Hanya ada satu kisah global, yaitu eskalasi perang dagang antara AS dan China. Dan (situasi pasar) ini menjadi pengingat yang baik bahwa meskipun eskalasi ini akan mereda suatu saat --yang merupakan pendapat konsensus dan juga pandangan kami--, ketidakpastian dan tarif akan berlaku dalam jangka panjang," kata Samy Chaar, kepala ekonom di Lombard Odier.
"Pelemahan AUD sangat menonjol," ungkap ulasan pasar harian HSBC. "Meskipun tidak secara langsung terlibat dalam ketegangan perdagangan, kedekatan ekonomi Australia dengan China kemungkinan menjadi faktor di balik pergerakan ini."
Saat berita ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) masih terbelenggu dalam rentang sideways di bawah ambang 99.50 yang telah terbentuk sejak akhir pekan lalu. Greenback melemah terhadap Euro, Yen, dan Franc Swiss dalam perdagangan intraday. Sementara itu, NZD/USD terpuruk pada level terendah sejak April 2025.
Seputarforex - Kurs Dolar Australia melemah sejak perdagangan awal pekan ini di tengah berkembangnya spekulasi pemangkasan suku bunga acuan kawasan Antipodean. Duet AUD/USD tertekan sampai level terendah 0.6493 pada sesi Asia hari ini (26/Agustus).
Reserve Bank of Australia (RBA) telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali dalam tahun ini, yakni pada Februari, Mei, dan Agustus. Masing-masing dilaksanakan setelah rilis data inflasi kuartalan.
Spekulasi "rate cut" kembali menggema sejak rilis data tenaga kerja Australia pada pertengahan bulan ini. Laporan menunjukkan penurunan tingkat pengangguran dari 4.3% menjadi 4.2%, tetapi pertumbuhan lapangan kerjanya sangat mengecewakan. Jumlah pekerjaan bulan Juli 2025 hanya meningkat 24,500, sementara data periode Juni 2025 direvisi turun dari 2000 menjadi 1000 saja.
Notulen dari rapat RBA tanggal 11-12 Agustus 2025 yang dirilis tadi pagi juga menunjukkan indikasi pemangkasan suku bunga lanjutan. Lajunya bisa lebih lambat ataupun lebih cepat tergantung pada data-data yang akan datang.
Belinda Allen, kepala ekonom Australia di Commonwealth Bank of Australia, mengungkapkan bahwa notulen mengisyaratkan pergantian fokus bank sentral dari risiko kenaikan inflasi menjadi risiko pelemahan pasar tenaga kerja.
"Saat ini kami memperkirakan suku bunga tunai akan mencapai titik terendah pada 3.35%, tetapi jika pemulihan ekonomi lebih lambat dari perkiraan kami, pelonggaran lebih lanjut kemungkinan akan terjadi tahun depan," kata Allen.
Data pasar kini menunjukkan mayoritas memprediksi RBA tidak akan menurunkan suku bunga pada bulan September, tetapi bakal memangkasnya sampai 3.35% pada bulan November. Setelah itu, RBA kemungkinan menurunkan lebih lanjut sampai tingkat suku bunga terminal antara 3.10% sampai 2.85%.
Proyeksi suku bunga Selandia Baru, negara tetangga terdekat Australia, juga merosot belakangan ini. Minggu lalu, Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) tiba-tiba menyampaikan pesan dovish yang langsung memicu aksi jual terhadap Dolar Kiwi.
Seputarforex - Kurs Dolar Australia melemah sejak perdagangan awal pekan ini di tengah berkembangnya spekulasi pemangkasan suku bunga acuan kawasan Antipodean. Duet AUD/USD tertekan sampai level terendah 0.6493 pada sesi Asia hari ini (26/Agustus).
Reserve Bank of Australia (RBA) telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali dalam tahun ini, yakni pada Februari, Mei, dan Agustus. Masing-masing dilaksanakan setelah rilis data inflasi kuartalan.
Spekulasi "rate cut" kembali menggema sejak rilis data tenaga kerja Australia pada pertengahan bulan ini. Laporan menunjukkan penurunan tingkat pengangguran dari 4.3% menjadi 4.2%, tetapi pertumbuhan lapangan kerjanya sangat mengecewakan. Jumlah pekerjaan bulan Juli 2025 hanya meningkat 24,500, sementara data periode Juni 2025 direvisi turun dari 2000 menjadi 1000 saja.
Notulen dari rapat RBA tanggal 11-12 Agustus 2025 yang dirilis tadi pagi juga menunjukkan indikasi pemangkasan suku bunga lanjutan. Lajunya bisa lebih lambat ataupun lebih cepat tergantung pada data-data yang akan datang.
Belinda Allen, kepala ekonom Australia di Commonwealth Bank of Australia, mengungkapkan bahwa notulen mengisyaratkan pergantian fokus bank sentral dari risiko kenaikan inflasi menjadi risiko pelemahan pasar tenaga kerja.
"Saat ini kami memperkirakan suku bunga tunai akan mencapai titik terendah pada 3.35%, tetapi jika pemulihan ekonomi lebih lambat dari perkiraan kami, pelonggaran lebih lanjut kemungkinan akan terjadi tahun depan," kata Allen.
Data pasar kini menunjukkan mayoritas memprediksi RBA tidak akan menurunkan suku bunga pada bulan September, tetapi bakal memangkasnya sampai 3.35% pada bulan November. Setelah itu, RBA kemungkinan menurunkan lebih lanjut sampai tingkat suku bunga terminal antara 3.10% sampai 2.85%.
Proyeksi suku bunga Selandia Baru, negara tetangga terdekat Australia, juga merosot belakangan ini. Minggu lalu, Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) tiba-tiba menyampaikan pesan dovish yang langsung memicu aksi jual terhadap Dolar Kiwi.
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur

Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar