Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.












Akun Sinyal untuk Anggota
Semua Akun Sinyal
Semua Kontes



Meksiko Tingkat Pengangguran (Sebelum Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Aktivitas Pengajuan KPR MBA per mingguS:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jumlah Klaim Pengangguran Lanjutan Mingguan (Penyesuaian Per Kuartal)S:--
P: --
Amerika Serikat Jumlah Klaim Pengangguran Awal (Penyesuaian Per Kuartal)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Rata-Rata Dalam 4 Minggu Jumlah Klaim Pengangguran Mingguan (Penyesuaian Per Kuartal)S:--
P: --
S: --
Jepang Pesanan Konstruksi YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
Jepang Konstruksi Rumah Baru YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
Turki Tingkat Utilisasi Industri (Des)S:--
P: --
S: --
Jepang IHK Tokyo YoY (Tidak Termasuk Makanan Dan Energi) (Des)S:--
P: --
S: --
Jepang Tingkat Pengangguran (Nov)S:--
P: --
S: --
Jepang IHK Inti Tokyo YoY (Des)S:--
P: --
S: --
Jepang IHK Tokyo YoY (Des)S:--
P: --
S: --
Jepang Rasio Pencari Kerja (Nov)S:--
P: --
S: --
Jepang IHK Tokyo MoM (Des)S:--
P: --
S: --
Jepang IHK Tokyo MoM (Tidak Termasuk Makanan Dan Energi) (Des)S:--
P: --
S: --
Jepang Stok Industri MoM (Nov)S:--
P: --
S: --
Jepang Penjualan Retail (Nov)S:--
P: --
S: --
Jepang Nilai Awal Output Industri MoM (Nov)S:--
P: --
S: --
Jepang Perdagangan Besar Industri Retail YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
Jepang Nilai Awal Output Industri YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
Jepang Penjualan Retail MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)S:--
P: --
S: --
Jepang Penjualan Retail YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
Rusia Penjualan Retail YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
Rusia Tingkat Pengangguran (Nov)S:--
P: --
S: --
Argentina Penjualan Retail YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Obligasi Amerika Yang Dimiliki Bank Sentral Asing Mingguan--
P: --
S: --
China, Daratan Laba Industri YoY (Awal Sampai Akhir Tahun) (Nov)S:--
P: --
S: --
India Indeks Produksi Industri YoY (Nov)--
P: --
S: --
India Output Manufaktur MoM (Nov)--
P: --
S: --
Presiden AS Trump menyampaikan pidato
Rusia PMI Manufaktur - IHS Markit (Des)--
P: --
S: --
India Output Manufaktur MoM (Nov)--
P: --
S: --
India Indeks Produksi Industri YoY (Nov)--
P: --
S: --
Perancis Jumlah Pengangguran Kelas A (Nov)--
P: --
S: --
Zona Euro Total Aset Cadangan (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Indeks Keyakinan Ekonomi Nasional--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Penjualan Rumah Tertunda (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Penjualan Rumah Tertunda MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Penjualan Rumah Tertunda YoY (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Perubahan Impor Minyak Mentah EIA Mingguan--
P: --
S: --
Amerika Serikat Perubahan Stok Minyak Mentah Cushing, Oklahoma Mingguan EIA--
P: --
S: --
Amerika Serikat Permintaan Mintak Mentah EIA Mingguan dari Proyeksi Produksi--
P: --
S: --
Amerika Serikat Perubahan Stok Bensin Mingguan EIA--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Aktifitas Bisnis Dallas Fed (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Perubahan Persediaan Minyak Panas EIA Mingguan--
P: --
S: --
Amerika Serikat Perubahan Stok Minyak Mentah Mingguan EIA--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Pesanan Baru Dallas Fed (Des)--
P: --
S: --
Rusia IHK YoY (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Perubahan Stok Gas Alam Mingguan EIA--
P: --
S: --
Brazil Tingkat Lowongan Kerja Payroll Bersih(Net) CAGED (Nov)--
P: --
S: --
Korea Selatan Output Industri MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Korea Selatan Penjualan Retail MoM (Nov)--
P: --
S: --
Korea Selatan Output Sektor Jasa MoM (Nov)--
P: --
S: --
Rusia PMI Jasa IHS Market (Des)--
P: --
S: --
Turki Indeks Sentimen Ekonomi (Des)--
P: --
S: --
Brazil Tingkat Pengangguran (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Penjualan Bisnis Retail Mingguan Redbook YoY--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Harga Properti Perkotaan Besar 20-Kota - S&P/CS YoY (Sebelum Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Harga Properti Perkotaan Besar 20-Kota - S&P/CS MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Harga Rumah FHFA MoM (Okt)--
P: --
S: --
















































Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Kolumnis Teratas
Terbaru
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua

Tidak ada data
Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$87.820, flat pada hari ini dan masih turun sekitar 4% selama 30 hari terakhir. Pembeli selalu muncul setiap kali harga Bitcoin turun, tapi tiap kenaikan gagal menembus kisaran sempit yang sama. Grafik kini menunjukkan alasan jelas mengapa semua upaya selalu terhenti.
Jawaban singkatnya: masalah angka sial 13 untuk Bitcoin. Ada resistance utama di on-chain yang berada 13% di atas harga saat ini, dan selama level ini belum tembus, setiap reli akan kembali melemah sebelum momentum terbentuk.
Holder Jangka Pendek Menetapkan Batas Atas dengan Kendala Biaya Dasar
Model Short-Term Holder Cost Basis dari Glassnode melacak harga rata-rata di mana pembeli baru-baru ini menyimpan koin mereka. Short-term holder biasanya paling cepat bereaksi saat volatilitas muncul. Ketika harga diperdagangkan di bawah harga masuk mereka, mereka menjual untuk menghindari kerugian lebih besar. Ini menciptakan tekanan jual otomatis yang seolah menjadi plafon (batas atas) di grafik.
Saat ini, cost basis ada di angka US$99.790, sekitar 13% di atas harga spot sekarang. Pada US$87.820 (harga saat ini), sebagian besar pembeli baru masih merugi. Inilah sebabnya kenapa tiap reli Bitcoin selalu memudar sebelum berhasil masuk breakout: penjual terus masuk lebih awal.
Mau insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.
Data HODL Waves, sebuah metrik yang membagi kelompok berdasarkan usia kepemilikan, mengonfirmasi perilaku ini. Kelompok 1 hari hingga 1 minggu (kelompok short-term) turun dari 6,38% suplai pada 27 November jadi 2,13% di 27 Desember. Para pembeli baru ini lebih memilih menjual koinnya daripada menyimpan, dan hal ini memperkuat resistance sebelum Bitcoin mencapai US$99.790.
Hal ini menjadikan US$99.790 sebagai resistance terpenting di grafik Bitcoin, dalam waktu dekat. Perlu dicatat jika level resistance di on-chain ini bersifat dinamis dan bisa bergeser tergantung harga spot. Karena itu, kita juga perlu verifikasi level ini di grafik teknikal.
Bila harga berhasil menembusnya, short-term holder akan balik untung, tekanan jual kemungkinan berakhir, dan tekanan pasokan yang selama ini menahan setiap kenaikan mulai mereda.
Momentum Menunjukkan Pembeli Berusaha, tapi Belum Cukup untuk Breakout
Pada grafik 12 jam, Bitcoin berada di dalam pola segitiga simetris. Segitiga simetris terbentuk saat harga tertinggi semakin rendah dan harga terendah semakin tinggi, hingga akhirnya bertemu di satu titik, menandakan kebingungan antara pembeli dan penjual. Ini adalah pola netral yang butuh breakout untuk menentukan arah.
Chaikin Money Flow (CMF) mengukur apakah dana besar masuk atau keluar dari pasar dengan melacak tekanan volume. CMF sedang naik bersama harga, artinya pembeli ikut beraksi, tapi nilainya masih di bawah garis nol.
CMF di bawah nol menandakan arus masuk dana belum cukup kuat untuk mengonfirmasi kekuatan tren, sehingga momentum saja belum mampu menembus garis tren atas pola segitiga.
Ini menjelaskan mengapa ada keraguan dalam struktur. Pembeli memang ada, tapi mereka belum bisa menguasai keadaan. Selama CMF belum tutup di atas nol dan harga masih di dalam segitiga, pola ini menandakan usaha tanpa kendali. Dan harga BTC akan terus tertekan ke dalam range gara-gara tekanan jual dari short-term holder.
Level Harga Bitcoin juga Menunjukkan Batas 13% dan Alasan Pentingnya
Bitcoin sudah terjebak di kisaran US$84.370 sampai US$90.540 hampir sepanjang akhir Desember. Setiap kali mendekati US$90.540, harga kembali turun karena holder yang ‘nyangkut’ buru-buru keluar untuk menekan kerugian. Hal ini sangat selaras dengan batas atas cost basis short-term.
Saat ini, roadmap-nya cukup jelas.
Jika harga berhasil naik di atas US$94.600, itu jadi tanda awal pembeli mulai bergerak. Jika harga terus naik dan berhasil mengambil kembali US$99.820 (dekat level cost basis short-term holder tadi), maka hambatan 13% tadi pecah, short-term holder pulih, dan tekanan jual yang selalu menghambat tiap reli akhirnya melemah. Setelah itu, aksi harga Bitcoin akan jadi bullish.
Dari situ, level US$107.420 menjadi magnet berikutnya. Jika buyer tidak bisa mempertahankan momentum, maka US$84.370 akan menjadi support pertama yang perlu diperhatikan. Penutupan harian di bawah US$80.570 akan memastikan terjadinya breakdown, mereset ekspektasi tren bulan Januari, dan memperlebar rentang ke bawah.
BitMine, pemegang Ethereum korporasi terbesar, mulai melakukan staking sebagian dari treasury ETH senilai US$12 miliar miliknya.
Pada 27 Desember, analis on-chain Ember CN melaporkan bahwa perusahaan tersebut telah menyetor sekitar 74.880 ETH, dengan perkiraan nilai sekitar US$219 juta, ke dalam kontrak staking Ethereum.
Kenapa BitMine melakukan staking pada kepemilikannya?
Langkah ini sebenarnya hanya sebagian kecil dari total kepemilikan BitMine sekitar 4,07 juta ETH, yang saat ini bernilai hampir US$12 miliar.
Meski begitu, ini menandai perubahan signifikan dalam cara perusahaan tersebut akan mengelola neraca keuangannya.
Jika perusahaan melakukan staking seluruh treasury pada estimasi annual percentage yield (APY) saat ini sebesar 3,12%, mereka akan menghasilkan sekitar 126.800 ETH setiap tahun. Dengan harga saat ini, hasilnya setara dengan pendapatan US$371 juta per tahun.
Struktur seperti ini nantinya akan membuat BitMine menjadi Public Crypto Vehicle penghasil yield yang terhubung langsung dengan consensus layer Ethereum. Itu berarti, valuasinya tidak lagi bergantung terutama pada pergerakan harga ETH secara langsung.
Tujuan dan Risiko Staking ETH
namun, strategi ini juga membawa risiko finansial serta operasional baru bagi perusahaan.
Tidak seperti Bitcoin yang disimpan di cold storage dan bisa langsung dilikuidasi saat kondisi pasar tertekan, Ether yang di-staking terikat oleh mekanisme penarikan yang diatur di level protokol.
Validator yang keluar dari jaringan harus melewati antrean keluar, yang bisa menunda akses ke modal selama periode volatilitas yang tinggi.
Jika terjadi krisis likuiditas, penundaan itu bisa membuat BitMine terkena fluktuasi harga, yang mungkin bisa dihindari jika treasury tidak di-staking.
Kondisi ini menyoroti perbedaan mendasar antara sekadar memegang Ethereum sebagai aset pasif dan mempergunakannya sebagai modal produktif di jaringan.
Meski begitu, BitMine punya target jangka panjang untuk mengakumulasi dan staking 5% dari total suplai Ethereum.
Demi mendukung rencana tersebut, perusahaan sedang mengembangkan platform staking sendiri, yaitu Made in America Validator Network (MAVAN), yang dijadwalkan akan diluncurkan pada awal 2026.
“We continue to make progress on our staking solution known as The Made in America Validator Network (MAVAN). This will be the ‘best-in-class’ solution offering secure staking infrastructure and will be deployed in early calendar 2026,” ujar ketua BitMine, Thomas Lee dalam pernyataannya.
Di sisi lain, para pengkritik berpendapat bahwa mengonsolidasikan kepemilikan Ether sebesar ini di bawah satu framework validator berbasis AS menimbulkan risiko sentralisasi. Mereka menilai struktur tersebut bisa melemahkan jaringan yang seharusnya netral dan terdistribusi secara global.
Saat ini, BitMine mengendalikan sekitar 3,36% dari total suplai ETH, sehingga MAVAN kemungkinan bisa mendapatkan tekanan untuk mematuhi sanksi dari US Office of Foreign Assets Control (OFAC) di masa mendatang.
Akibatnya, perusahaan bisa saja menolak untuk memvalidasi blok yang berisi transaksi yang terkait alamat yang telah dikenakan sanksi.
Harga Bitcoin turun hampir 2% dalam 24 jam terakhir dan turun hampir 3% dari puncak kemarin. Sekilas, tidak ada hal yang menarik dari harga saat ini.
Namun, ada perubahan di balik grafik, terutama secara on-chain, yang terjadi pertama kali dalam hampir tiga bulan terakhir, dan satu hal lain berubah minggu ini. Kedua perubahan ini memang belum mengonfirmasi reli jelang 2026, tapi bisa jadi ini merupakan fondasi awalnya.
Perubahan Momentum Mulai Terlihat, tapi Butuh Bukti
Dua sinyal muncul bersamaan. Keduanya terpisah, tetapi waktu kemunculannya sangat penting.
Sinyal pertama adalah On-Balance Volume (OBV). OBV mengukur tekanan beli dan jual lewat volume. Antara 21 Desember sampai 26 Desember, harga Bitcoin memang bergerak naik. Namun, OBV tidak ikut naik; justru membentuk high yang lebih rendah. Inilah OBV divergence bearish. Kondisi ini menjelaskan kenapa harga gagal breakout (terlihat dari sumbu panjang pada 26 Desember), sebab kenaikan harga kecil tidak disertai volume yang kuat.
Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.
Minggu ini, OBV berhasil menembus garis tren yang menghubungkan high yang lebih rendah itu. Breakout ini menandakan tekanan beli yang lebih kuat sedang terbentuk. Namun sinyal ini belum terkonfirmasi sebelum OBV mencatat high baru di atas 1,58 juta. Bila itu terjadi, harga Bitcoin akhirnya bisa bereaksi. Itu belum terjadi sampai saat ini.
Sinyal kedua datang dari metrik net position change holder. Metrik ini melacak wallet yang menahan aset lebih dari 155 hari. Mereka adalah pelaku pasar yang geraknya paling lambat.
Pada 26 Desember, metrik ini berubah positif untuk pertama kalinya sejak akhir September. Holder jangka panjang menambah 3.783,8 BTC. Mereka tidak beli untuk pergerakan jangka pendek. Mereka beli dengan keyakinan. Dan ini pertama kalinya dalam hampir tiga bulan terakhir muncul keyakinan seperti itu.
Reli yang sehat butuh dua sisi. OBV harus tetap bergerak naik. Holder juga harus terus menambah kepemilikan. Jika salah satunya tidak berjalan, belum cukup untuk memicu reli.
Peta Harga Bitcoin yang Menentukan Akhir Tahun atau Awal 2026
Harga Bitcoin masih punya pekerjaan rumah. Level harga akan menunjukkan cerita sebenarnya.
Sudah hampir dua minggu Bitcoin gagal kembali menembus US$90.840. Level tersebut menolak harga pada 12 Desember dan sejak itu selalu berhasil menahan setiap upaya breakthrough. Sampai harga berhasil menembus area ini, setiap pantulan hanya terasa sementara saja.
Di atas US$90.840, titik checkpoint utama untuk reli berikutnya berada di sekitar US$97.190. Harga BTC turun di bawah level itu pada 14 November.
Jika reli berlanjut, zona berikutnya adalah US$101.710 dan US$107.470.
Di sisi bawah, support Bitcoin berada di level US$86.915. Support ini bertahan sejak 19 Desember. Jika level ini hilang, ada potensi turun hingga US$80.560. Likuiditas rendah pada penghujung tahun ikut menambah risiko penurunan. Namun, jika melihat bagaimana investor jangka panjang memposisikan diri, harga Bitcoin berpeluang mencoba reli menuju US$90.840 dan bahkan lebih tinggi jika support di US$86.910 masih kuat.
Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan utama untuk perkembangan terpenting di dunia aset kripto hari ini.
Siapkan kopi dan pantau dengan saksama: ketika emas melonjak ke level tertinggi baru, dan menandakan rotasi modal ke arah instrumen aman, Bitcoin masih tertahan di bawah US$90.000. Struktur opsi senilai US$300 juta menahan volatilitas, tapi setelah kadaluarsa besar-besaran ini, kondisi tenang tersebut bisa langsung berubah menjadi pergerakan harga yang dramatis.
Berita Aset Kripto Hari Ini: Gamma Cage Bitcoin Jadi Sorotan setelah Expiry Opsi Hari Ini
Emas melonjak ke level tertinggi baru, menembus batas atas multi-tahun dan semakin mengukuhkan reputasinya sebagai sinyal peringatan awal pasar saat modal mulai bergerak ke aset aman.
Namun, Bitcoin tidak merespons dengan cara yang sama. Sebaliknya, aset kripto terbesar di dunia ini masih tertahan di bawah US$90.000.
Informasi terbaru mengindikasikan hal ini bukan karena menurunnya permintaan, melainkan imbas dari struktur derivatif raksasa yang secara mekanis menahan pergerakan harga.
“Gold made the first move. Bitcoin is still loading,” ujar analis Crypto Tice.
Analis tersebut memaparkan bahwa breakout emas sering menjadi penanda awal likuiditas mulai bergeser, sementara Bitcoin biasanya bereaksi belakangan, setelah minat risiko kembali muncul.
“Gold tends to move first when liquidity seeks safety. Bitcoin follows when risk appetite turns back on,” tutur CryptoTice, seraya menambahkan bahwa fase kompresi seperti itu “tidak memudar secara perlahan,” melainkan berujung pada ekspansi yang dapat mengulang seluruh siklus pasar.
Analisis dari BeInCrypto baru-baru ini juga mendukung hal tersebut, dan menyoroti bahwa reli emas sering membuka jalan bagi Bitcoin untuk naik.
Pada kasus Bitcoin, kompresi harga ini dipicu oleh apa yang analis derivatif sebut sebagai “gamma trap” senilai US$300 juta.
Menurut David, seorang analis struktur pasar, saat ini Bitcoin “secara mekanis terperangkap dalam rentang sempit” yang ditentukan oleh posisi opsi yang berat.
Batas bawahnya dijaga oleh dinding put US$85.000 yang menyimpan sekitar US$98,8 juta put gamma, sementara batas atasnya ditekan oleh dinding call US$90.000 yang menyimpan kurang lebih US$36,2 juta call gamma. Kondisi ini membentuk loop umpan balik negatif gamma.
Analis tersebut menjelaskan bahwa saat Bitcoin naik menuju batas atas, para dealer yang memegang call harus menjual spot Bitcoin untuk mengimbangi risikonya. Ketika harga turun ke batas bawah, para dealer yang sama wajib membeli untuk menyeimbangkan opsi put mereka.
“The result: Price is effectively locked in a cage,” dia terang, sambil menekankan bahwa pasar bukan digerakkan oleh sentimen atau berita, melainkan “karena keharusan matematika dari hedging dealer.”
Apakah Expiry Gamma Hari Ini Bisa Picu Pergerakan Besar Berikutnya untuk Bitcoin?
Ketenangan ini bersifat sementara. Sekitar US$300 juta gamma, yang mencakup sekitar 58% dari total kompleks gamma, sudah kadaluarsa dalam satu event opsi hari ini. David menyebutnya sebagai “pin release,” seraya memperingatkan bahwa ketika kadaluarsa terjadi, insentif yang selama ini mengunci Bitcoin di antara US$85.000 dan US$90.000 akan menghilang hampir seketika.
Secara historis, pelepasan seperti ini sering memicu volatilitas yang tajam dan tiba-tiba saat pasar mencari keseimbangan baru.
Satu level kini menjadi sangat krusial. Apa yang disebut gamma flip berada di US$88.925. Ini sedikit di atas US$88.724, harga Bitcoin pada waktu publikasi.
Pergeseran harga secara konsisten di atas batas itu bisa membalik arus dealer dari menahan aksi harga menjadi memperkuatnya. Kondisi ini dapat memaksa dealer membeli di tengah reli, bukan lagi menjual saat harga naik.
Tekanan Sistemik Meningkat saat Bitcoin Tertinggal dari Logam Mulia
Perbedaan arah antara emas dan Bitcoin juga berlangsung di tengah suasana ekonomi makro yang tegang. Ekonom Mohamed El-Erian baru-baru ini menyoroti bahwa emas telah naik lebih dari 40% tahun ini dan menjadi raihan tertinggi sejak 1979. Sementara itu, Bitcoin turun sekitar 20% secara year-to-date setelah sebelumnya sempat mencatatkan puncak di awal siklus.
Pada saat bersamaan, banyak analis memperingatkan bahwa reli serempak di emas, perak, tembaga, dan pasar energi secara historis menjadi tanda meningkatnya tekanan sistemik. Hal ini selaras dengan laporan terbaru yang menyatakan reli logam bisa menandakan stres di sistem.
Meski begitu, banyak pengamat kripto menilai stagnasi Bitcoin sebagai fenomena struktural, bukan sinyal bearish.
Dengan gamma trap yang hampir kadaluarsa, dan emas sudah memberi sinyal tekanan di sistem, kompresi harga Bitcoin yang berkepanjangan mungkin sedang membentuk panggung untuk pergerakan besar selanjutnya.
Chart of the Day
Byte-Sized Alpha
Berikut rangkuman berita aset kripto dari AS yang perlu kamu ikuti hari ini:
Rangkuman Pra-Pasar Crypto Equities
| Perusahaan | ||
| Strategy (MSTR) | US$158,71 | US$159,72 (+0,64%) |
| Coinbase (COIN) | US$239,73 | US$240,40 (+0,28%) |
| Galaxy Digital Holdings (GLXY) | US$24,43 | US$24,68 (+1,02%) |
| MARA Holdings (MARA) | US$9,94 | US$9,99 (+0,50%) |
| Riot Platforms (RIOT) | US$13,92 | US$14,02 (+0,72%) |
| Core Scientific (CORZ) | US$15,57 | US$15,63 (+0,39%) |
Bursa saham kripto: Google Finance
Pasar kripto menghadapi kesulitan sepanjang Desember, tapi sekelompok kecil investor institusi berhasil menutup tahun dengan keuntungan.
Data on-chain terbaru dari platform analitik Nansen menunjukkan, walaupun harga terus tertekan, beberapa dana kripto besar mencatatkan keuntungan realisasi jutaan Dolar, meski kemudian mulai melakukan aksi jual agresif seiring berjalannya bulan.
Elite Fund Raih Keuntungan Tertinggi saat Pasar Turun
Menurut Nansen, market maker Wintermute menjadi dana paling untung di Desember, membukukan sekitar US$3,17 juta sebagai laba realisasi.
Dragonfly Capital berada di posisi berikutnya, dengan laba tersebar di beberapa wallet dengan total masing-masing US$1,9 juta, US$1,0 juta, dan US$990.000.
IOSG dan Longling Capital juga masuk dalam daftar top performer. Bersama-sama, tren ini menunjukkan bahwa laba berpusat pada kelompok trader institusi yang aktif dan sering bertransaksi, bukan wallet yang hanya sekali saja memperoleh untung.
“Laba berpusat pada kelompok dana yang sering bertransaksi, bukan wallet satu kali saja,” ujar Nansen menyoroti, menjelaskan bahwa eksekusi yang konsisten dan manajemen trading aktif menjadi pembeda utama antara pemenang institusi dengan kondisi pasar yang menurun.
Arrington, Pantera, dan Polychain juga tampil dalam data 30-hari milik Nansen yang diambil dari lima jaringan blockchain, masing-masing dengan tingkat keuntungan yang berbeda.
Desember menjadi bulan yang berat untuk sebagian besar pelaku pasar kripto karena volatilitas meningkat dan sentimen semakin melemah menjelang akhir tahun.
Meskipun pasar seperti itu, Wintermute dan Dragonfly Capital tetap mampu mengambil untung dari dislokasi jangka pendek dan peluang berbasis likuiditas.
Kinerja mereka menyoroti keunggulan skala, infrastruktur trading yang canggih, serta pemantauan lintas chain di periode tekanan pasar.
Strategi Dragonfly terlihat menonjol berkat diversifikasi di beberapa wallet, sehingga dana tersebut bisa menyebar risiko dan tetap menangkap peluang profit di berbagai posisi.
Sementara itu, dominasi Wintermute mencerminkan perannya sebagai penyedia likuiditas utama yang mampu meraup untung dari volatilitas, bukan menderita karena volatilitas itu.
IOSG dan Longling Capital juga meraih laba signifikan, menempatkan mereka sebagai salah satu dana paling untung bulan ini. Data ini memberikan gambaran tentang ketahanan institusi di saat banyak trader ritel justru kesulitan bertahan.
Aksi Profit Taking Aktif Membentuk Perilaku di Dalam Chain
namun, pelacakan on-chain dari Nansen menunjukkan dana-dana yang sebelumnya menguntungkan kini lebih memilih untuk menjual daripada mengakumulasi.
Pada 26 Desember, QCP Capital menyetorkan 199,99 ETH, senilai sekitar US$595.929, ke exchange Binance, sebuah langkah yang umumnya terkait persiapan untuk menjual aset.
Wintermute juga aktif di sisi jual. Walau komentar di media sosial menuduh perusahaan ini melakukan aksi jual besar-besaran Bitcoin dan Ethereum selama volatilitas Desember, data on-chain mengonfirmasi bahwa Wintermute memang mengurangi eksposur setelah sebelumnya membangun posisi di awal bulan.
Aktivitas ini lebih bertujuan untuk mengambil untung dan mengelola risiko, bukan sekadar menahan aset secara pasif.
Dragonfly Capital juga mengurangi kepemilikan di Mantle (MNT). Selama tujuh hari di Desember, dana ini menyetorkan 6 juta token MNT, senilai sekitar US$6,95 juta, ke Bybit.
Meski terjadi penjualan tersebut, Dragonfly masih memegang 9,15 juta token MNT, yang nilainya sekitar US$10,76 juta, sehingga ini menunjukkan mereka baru keluar sebagian, belum sepenuhnya.
Kontras antara laba besar di Desember dan meningkatnya tekanan jual ini menunjukkan strategi institusi yang ganda:
Bagi dana profesional, aksi jual di akhir tahun mungkin juga menandakan rebalancing portofolio, menjaga modal, atau persiapan untuk alokasi baru di awal 2026.
Sementara penjualan lanjutan dari dana top performer bisa saja membebani harga jangka pendek, ini juga bisa menjadi sinyal disiplin, bukan berarti mereka pesimistis terhadap pasar.
Pasangan trading BTC/USD1 di Binance sempat mengalami flash crash singkat. Bitcoin crash hingga US$24.000 sebelum dengan cepat pulih kembali.
Untungnya insiden ini tidak memengaruhi harga Bitcoin pada pasangan trading utama seperti BTC/USDT. Namun, peristiwa tersebut menyoroti risiko likuiditas yang melekat pada pasangan trading yang baru diluncurkan.
Anjloknya BTC/USD1 ke US$24.000 Menyingkap Risiko Likuiditas Rendah
Menurut data pasar dari Binance, insiden ini hanya berlangsung selama beberapa detik. Harga BTC/USD1 kemudian kembali stabil di atas US$87.000.
USD1 merupakan stablecoin baru yang diterbitkan oleh World Liberty Financial. Proyek ini mendapat dukungan dari keluarga Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Grafik dari Binance menunjukkan wick yang sangat tajam. Pergerakan tersebut tidak memicu kerusakan akibat likuidasi apa pun.
Insiden ini terjadi bertepatan dengan periode libur Natal. Pada saat itu, volume trading turun tajam. Sejumlah pengamat berspekulasi bahwa pergerakan tersebut merupakan uji likuiditas pada pasangan trading BTC/USD1.
Joao Wedson, pendiri Alphractal, menjelaskan bahwa fenomena seperti ini lebih sering muncul dalam fase bear market. Pada fase tersebut, arus masuk modal cenderung melemah.
“Likuiditas rendah pada beberapa pasangan trading di berbagai exchange telah menyebabkan volatilitas tajam. Hal ini memicu dislokasi harga sementara dan masalah arbitrase selama beberapa menit. Kondisi ini lebih umum terjadi daripada yang terlihat ketika pasar berada dalam fase bearish,” jelas Joao Wedson.
Penjelasan lain yang lebih rinci dari komunitas investor mengaitkan insiden ini dengan kampanye promosi USD1 yang digelar Binance. Binance baru-baru ini meluncurkan promosi APY 20% untuk simpanan hingga US$50.000 dalam USD1 per pengguna.
Akun pemantau pasar WuBlockchain melaporkan lonjakan tajam pasokan USD1 setelah peluncuran promosi tersebut. Pasokan meningkat lebih dari 45,6 juta token hanya dalam beberapa jam. Total kapitalisasi pasar USD1 melampaui US$2,79 miliar.
Arus masuk modal yang mendadak ke USD1 mendorong harga stablecoin tersebut naik sekitar 0,2%.
Akun X bernama Punk menjelaskan bahwa banyak investor mencoba melakukan arbitrase. Mereka meminjam USD1 lalu secara bertahap menjualnya di pasar spot kepada peserta yang mengikuti program promosi.
Sementara itu, sebagian trader memilih menjual melalui pasangan trading BTC/USD1. Likuiditas yang tipis membuat mereka lengah. Harga pun runtuh tajam, memicu hasil seperti yang terjadi.
“Ini hanyalah fluktuasi kecil dalam bear market. Tidak perlu khawatir. Banyak fluktuasi serupa akan muncul ke depannya,” ucap investor Punk.
Apakah Situasi Serupa Bisa Terjadi pada BTC/USDT?
Pertanyaan yang kini menarik perhatian adalah apakah peristiwa serupa dapat terjadi pada pasangan trading BTC/USDT. Pasangan ini memiliki likuiditas tertinggi di pasar. Penurunan mendadak di sana akan memicu kerugian likuidasi dalam skala besar.
Analis Maartunn mengutip data dari Kaiko. Ia mencatat bahwa market depth 1% Bitcoin di Binance telah meningkat signifikan dari tahun ke tahun.
“Depth tidak hanya pulih. Ia berkembang. Pada puncak Oktober 2025, depth 1% Binance melampaui US$600 juta. Level ini berada di atas kondisi sebelum crash 2022,” papar Maartunn.
Ia juga menekankan bahwa penurunan harga BTC/USDT tidak menggerus likuiditas. Selama lebih dari 100 hari, pasangan trading BTC/USDT turun 21,77% dari US$110.291 ke US$86.089. Dalam periode tersebut, volume spot harian rata-rata mencapai US$19,8 miliar, dengan total akumulasi US$613,5 miliar.
Dengan kedalaman pasar yang lebih besar dan volume yang melimpah, kejadian serupa pada pasangan trading BTC/USDT dinilai sangat kecil kemungkinannya terjadi.
Namun demikian, insiden ini menjadi pelajaran penting bagi trader. Pemilihan pasangan trading secara cermat adalah krusial, karena pasangan dengan likuiditas rendah dapat memicu slippage ekstrem dan kerugian tak terduga.
Menjelang akhir Desember, para holder Ethereum menghadapi kondisi pasar yang makin sulit. Data on-chain menunjukan lebih dari 40% pasokan Ethereum saat ini berada dalam posisi rugi.
Menariknya, para holder ETH merespons kerugian yang makin menumpuk ini dengan cara yang sangat berbeda. Ada yang memilih menyerah, sedangkan yang lain tetap menambah aset meski mengalami penurunan nilai yang dalam.
Posisi Holder Ethereum Berada di Bawah Air saat ETH Turun
Ethereum menutup tiga bulan terakhir berturut-turut di zona merah, dengan penurunan tajam 22,2% di bulan November saja. Pada Desember, aset ini masih menghadapi volatilitas yang tinggi.
Meskipun ETH sempat kembali menembus level US$3.000, Ethereum gagal bertahan di atas batas penting ini dan sekarang kembali turun di bawahnya.
Pada waktu publikasi, Ethereum diperdagangkan di harga US$2.973,78, naik 1,10% dalam 24 jam terakhir, sejalan dengan pergerakan pasar aset kripto secara umum.
Namun, lemahnya harga belakangan ini sangat berdampak pada profitabilitas para holder. Data dari Glassnode menunjukan, di awal bulan ini, lebih dari 75% pasokan Ethereum yang beredar masih dalam posisi untung. Kini angkanya turun menjadi 59%, yang artinya makin banyak holder mengalami kerugian.
Crypto whale Ethereum bereaksi berbeda saat kerugian makin dalam
Dalam situasi ini, beberapa holder besar mulai mengubah posisi portofolio mereka. Lookonchain melaporkan bahwa Erik Voorhees, founder Venice AI, telah mendepositkan 1.635 ETH, setara sekitar US$4,81 juta, ke THORChain untuk swap ke Bitcoin Cash (BCH).
Transaksi ini mengikuti langkah serupa sebelumnya di bulan yang sama, ketika Voorhees melakukan swap ETH ke BCH dari wallet yang sudah tidak aktif hampir sembilan tahun, yang menandai perubahan besar dalam strategi portofolionya.
Sementara itu, Arthur Hayes juga melakukan transfer ETH ke exchange. Terkait strateginya, Hayes mengatakan dirinya sedang “melakukan rotasi dari ETH ke aset DeFi berkualitas tinggi,” dengan alasan beberapa token tertentu bisa mengungguli Ethereum saat kondisi likuiditas fiat mulai membaik.
Dalam aksi on-chain lain, Winslow Strong, partner dari Cluster Capital, mengirimkan 1.900 ETH serta 307 cbBTC ke Coinbase, dengan total nilai transfer sekitar US$32,62 juta. Transfer seperti ini tidak langsung berarti aktivitas jual-beli.
Namun, pergerakan dana ke exchange terpusat biasanya dipandang sebagai sinyal potensi tekanan jual, apalagi di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
“The ETH was withdrawn one month ago at an average price of US$3.402,25, while the cbBTC was accumulated between August 2025 and December 2025 at an average price of US$97.936,68. If sold, the total loss would amount to approximately US$3,907 million,” terang seorang analis on-chain .
Pembelian Berkelanjutan oleh Holder Besar
Tidak semua whale keluar dari pasar. Alamat whale 0x46DB tetap agresif membeli sepanjang Desember. Investor ini telah mengoleksi 41.767 ETH sejak 3 Desember di harga rata-rata US$3.130.
Saat ini, posisi tersebut tercatat mengalami kerugian belum terealisasi lebih dari US$8,3 juta. BitMine juga mengalami rugi belum terealisasi sekitar US$3,5 miliar, namun melakukan pembelian besar yang signifikan minggu ini.
Kondisi ini memperlihatkan perbedaan sikap yang jelas terhadap outlook pasar. BitMine optimistis ETH bisa naik dalam beberapa bulan ke depan, namun aksi jual besar-besaran dari pemain besar lain memperlihatkan mereka kurang percaya dengan potensi ETH ke depan.
Analisis dari BeInCrypto juga mengidentifikasi empat sinyal peringatan utama yang menunjukkan Ethereum masih bisa mendapat tekanan penurunan lebih lanjut. Sinyal itu termasuk cadangan exchange yang naik, Estimated Leverage Ratio yang tinggi, dan outflow ETF yang berlanjut. Sementara itu, Coinbase Premium Index turun hingga -0,08, posisi terendah selama sebulan terakhir.
Kombinasi kerugian, leverage tinggi, dan outflow ini membuat outlook Ethereum menjelang akhir 2025 tergolong berat. Meski beberapa holder besar tetap percaya diri dan melakukan aksi beli berlawanan arus, tekanan jual sejauh ini masih lebih dominan dibanding upaya mereka. Apakah sentimen bisa berbalik di 2026 masih harus kita lihat bersama.
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur

Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar