OJK Wanti-Wanti Agar Tidak FOMO Saat Investasi Kripto

XRP, token yang mendukung ekosistem Ripple, bertahan dengan baik di atas angka US$2 untuk pertama kalinya sejak reli dimulai pada akhir 2024.

Namun, meskipun mengungguli sebagian besar pasar altcoin, potensi kenaikannya nampaknya terbatas di tengah aksi ambil untung oleh investor.

Harga XRP Tertahan Saat Investor Mencairkan Dana

Pada waktu publikasi, XRP diperdagangkan di harga US$2,17, naik lebih dari 0,5% dalam 24 jam terakhir. Meskipun kenaikan yang moderat, data CoinGecko menunjukkan bahwa token Ripple adalah salah satu top gainer pada hari Jumat di antara altcoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.

Analis di Glassnode menyoroti harga XRP yang bertahan di atas angka US$2, mencatat bahwa investor yang mengumpulkan XRP selama siklus sebelumnya kini menikmati keuntungan lebih dari 300%.

Namun, bisa jadi kelompok investor yang sama yang membatasi XRP untuk mencapai potensi kenaikan lebih lanjut. Pertanyaannya adalah, bagaimana?

Data di Glassnode menunjukkan mereka mulai merealisasikan keuntungan dengan kecepatan US$68,8 juta per hari (7D-SMA) pada awal Juni. Ini menandakan gelombang distribusi oleh holder awal.

Meskipun gelombang aktivitas penjualan ini belum membalikkan tren naik XRP, ini telah menyuntikkan ketidakpastian karena pasar altcoin yang lebih luas tetap tertekan.

Altcoin Winter Berlanjut karena Penjualan Bersih US$36 Miliar Menandakan Investor Mundur

Memang, trader dan investor kripto menyaksikan apa yang disebut altcoin winter, dengan kesenjangan US$36 miliar yang menguntungkan penjual dibandingkan pembeli. Ini menunjukkan lemahnya kepercayaan investor di sektor ini. CryptoQuant melaporkan minggu ini bahwa “investor altcoin MIA (missing in action).”

Meski demikian, XRP terus menunjukkan kekuatan dalam metrik jaringan utama. Akun aktif harian telah meningkat menjadi sekitar 20.000, dua kali lipat rata-rata yang terlihat sepanjang 2024.

Demikian pula, XRP memproses hampir 1 juta pembayaran setiap hari, menandakan utilitas yang kuat meskipun sentimen investor tetap berhati-hati.

Salah satu pendorong utama di balik reli XRP adalah optimisme yang diperbarui seputar XRP ETF (exchange-traded funds). Manajer aset Kanada 3iQ, Purpose, dan Evolve meluncurkan XRP ETF minggu ini, menandai salah satu langkah pertama oleh institusi keuangan besar ke dalam ekosistem Ripple.

Reksa dana tersebut mulai diperdagangkan di bursa Kanada pada hari Rabu, mencerminkan keterbukaan regulasi di Amerika Utara.

Sementara itu, di AS, pasar masih menunggu keputusan SEC mengenai beberapa aplikasi XRP ETF. Analis Bloomberg James Seyffart mencatat bahwa SEC memiliki waktu hingga Oktober untuk memutuskan pengajuan XRP ETF. Ini meninggalkan ruang untuk spekulasi hingga paruh kedua tahun ini.

Di platform prediksi Polymarket, peluang persetujuan ETF XRP AS pada akhir 2025 saat ini berada di angka 89%. Namun, hanya 13% yang percaya persetujuan akan datang sebelum 31 Juli, menunjukkan bahwa trader mengharapkan penundaan atau keputusan akhir di akhir tahun.

Sementara momentum ETF dan peningkatan utilitas membantu XRP mengungguli rekan-rekan altcoin-nya, gelombang pengambilan keuntungan yang sedang berlangsung dapat membatasi kenaikan lebih lanjut dalam jangka pendek.

Perjalanan altcoin ini pada akhirnya mungkin bergantung pada keputusan ETF dari SEC dan apakah kondisi pasar yang lebih luas dapat keluar dari musim dingin altcoin saat ini.

Sejauh minggu ini, arus masuk bersih ke dalam ETF Bitcoin spot telah melebihi US$1 miliar hanya dalam tiga hari perdagangan. Dana ini kini mencatat delapan hari berturut-turut dengan arus positif.

Namun, arus modal ini terjadi meskipun aksi harga BTC yang lesu sejak awal minggu. Kontras antara pembelian institusional yang berkelanjutan dan kinerja harga spot yang lemah di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik menimbulkan pertanyaan penting: Apakah sentimen diam-diam bergeser mendukung akumulasi jangka panjang?

ETF Bitcoin Melebihi US$1 Miliar Meski Harga Berjuang

Menurut SosoValue, dana yang didukung BTC telah mencatat arus masuk sebesar US$1,02 miliar minggu ini. Ini menunjukkan kepercayaan investor institusional di tengah kinerja koin yang lesu sejak awal minggu, saat ketegangan geopolitik meningkat di Timur Tengah.

Seiring ketidakpastian meningkat minggu ini, BTC terus berosilasi dalam rentang sempit, menghadapi resistance sekitar US$105.000 dan menemukan support di US$103.000. Pada hari Kamis, koin ini turun ke level terendah intraday di US$103.929 sebelum pulih untuk ditutup mendekati angka US$105.000.

Namun, meskipun pergerakan harga BTC lamban, ada permintaan yang berkelanjutan untuk ETF Bitcoin spot, meskipun dengan volume arus masuk harian yang bervariasi. Minat yang terus-menerus ini menunjukkan keyakinan yang berkembang di antara investor institusional bahwa penurunan harga adalah peluang daripada penghalang.

Ini menunjukkan kepercayaan jangka panjang yang berkelanjutan, meskipun volatilitas jangka pendek masih ada.

Trader Bitcoin Tetap Optimistis Meski Kinerja Harga

Sementara kinerja harga jangka pendek BTC tetap lesu, data on-chain menunjukkan optimisme yang hati-hati. Misalnya, funding rate koin di berbagai platform derivatif tetap positif, menunjukkan bahwa trader masih bersedia membayar untuk memegang posisi long. Pada saat penulisan, funding rate koin adalah 0,0066%.

Funding rate adalah biaya berulang antara trader di pasar futures perpetual untuk menjaga harga kontrak tetap selaras dengan harga spot. Ketika positif, itu berarti penjual long membayar trader short, tanda bahwa sentimen bullish mendominasi dan trader mengharapkan harga naik.

Selain itu, di pasar opsi, permintaan untuk call mengungguli put, menunjukkan bahwa pelaku pasar condong ke arah kemungkinan rebound jangka pendek daripada penurunan lebih lanjut.

BTC Bulls dan Bears Berebut Langkah Selanjutnya

Meski harga stagnan, minat yang berkelanjutan untuk ETF BTC spot menunjukkan bahwa investor institusional melihat level saat ini sebagai peluang beli, bukan tanda bahaya. Namun, apakah tren ini akan berlanjut masih belum pasti, terutama karena ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah menambah lapisan volatilitas dan risiko baru ke lingkungan pasar yang lebih luas.

Pada waktu publikasi, koin diperdagangkan di US$105.980. Jika bias bullish meningkat, harga koin bisa mengalami reli dan naik menuju US$107.745.

Namun, jika permintaan menurun dan bear memperkuat kendali mereka, mereka bisa mendorong harga BTC turun ke US$103.061.

Native token Tron, TRX, telah melampaui Dogecoin , sehingga menjadi mata uang kripto kedelapan terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.

Langkah ini menandai momen penting bagi jaringan blockchain, yang sedang bersiap untuk go public melalui merger terbalik senilai US$210 juta.

Tron Menggeser Dogecoin dalam Kapitalisasi Pasar — Apa yang Mendorong Perubahan Ini?

Ini bukan pertama kalinya Tron melampaui Dogecoin dalam metrik kapitalisasi pasar. Hal ini terjadi baru-baru ini, sekitar dua minggu lalu, meskipun hanya berlangsung singkat.

Data CoinGecko menunjukkan kapitalisasi pasar TRX sebesar US$25,93 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan Dogecoin yang sebesar US$25,13 miliar.

Kisaran ini muncul saat transaksi USDT di jaringan TRON meningkat di ekonomi berkembang dan maju. Perkembangan ini secara bertahap memperkuat status Tron sebagai jalur pembayaran global yang penting.

Sementara TRX telah naik 12% sejak Mei, Dogecoin telah turun lebih dari 30%, tertekan oleh menurunnya minat pada meme coin.

Dalam konteks ini, volume perdagangan mingguan DOGE telah anjlok lebih dari 80%, menyoroti pergeseran preferensi investor menuju aset yang didorong oleh utilitas.

BeInCrypto melaporkan IPO Tron yang akan datang. Jaringan ini akan go public melalui merger terbalik senilai US$210 juta. Penawaran publik yang diusulkan ini menempatkan Tron sebagai salah satu infrastruktur pembayaran kripto besar pertama yang memanfaatkan pasar modal AS.

Binance Dorong Likuiditas USDT TRON saat Jaringan Menjadi Tulang Punggung Pembayaran

Data dari CryptoQuant menyoroti skala penggunaan tersebut. Exchange Binance memproses antara US$2 miliar hingga US$3 miliar dalam transfer USDT melalui TRON setiap hari, secara konsisten mewakili lebih dari 65% dari total aktivitas USDT on-chain.

Biaya rendah Tron dan waktu penyelesaian yang cepat menjadikannya pilihan utama untuk pergerakan stablecoin, terutama dalam skala besar.

Efisiensi ini menarik perhatian analis, yang kini membandingkan peran Tron di Amerika Latin dengan raksasa pembayaran tradisional.

Firma riset on-chain Artemis menggemakan sentimen tersebut, mengamati bahwa Tether dan Tron melampaui cerita pasar berkembang, dengan negara-negara berkembang juga sangat bergantung pada pasangan ini.

Respon pasar mencerminkan perubahan persepsi ini. TRX telah mengalami peningkatan adopsi dan kepercayaan investor yang stabil, sementara narasi yang didorong oleh meme coin telah goyah.

Realokasi modal menuju Tron menandakan tren yang lebih dalam, di mana trader memprioritaskan utilitas, skalabilitas, dan likuiditas stablecoin daripada siklus hype.

Seiring Tron menuju listing publiknya, momentum kapitalisasi pasar yang diperbarui dan klaim yang meyakinkan sebagai tulang punggung pembayaran kripto dunia nyata dapat mengarahkan kenaikan lebih lanjut.

Jaringan ini semakin diposisikan sebagai komponen inti dari sistem keuangan global. Ini terjadi saat exchange besar seperti Binance mendorong volume USDT harian yang besar di TRON, dan trader institusional memantau aliran stablecoin sebagai sinyal likuiditas.

Semler Scientific baru saja mengumumkan rencana ambisiusnya untuk mengakuisisi 105.000 Bitcoin pada akhir 2027. Perusahaan juga merekrut Direktur Strategi Bitcoin baru untuk membantu mewujudkan target pertumbuhan jangka panjangnya di bidang ini.

Perusahaan yang saat ini terdaftar di NASDAQ, mengalami performa negatif dalam kinerja saham di 2025, mencatatkan penurunan hampir 40%. Namun, harga saham perusahaan sempat reli pada hari ini pasca pengumuman akuisisi Bitcoin.

• Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin 2025, 2026, 2030

Semler Scientific Bakal Ikuti Playbook MicroStrategy

Semler Scientific pertama kali mulai mengakuisisi Bitcoin lebih dari setahun yang lalu, dan terus menjadi holder utama. Awal tahun ini, perusahaan secara signifikan meningkatkan pembelian dengan penawaran saham senilai US$500 juta untuk membeli BTC.

Hari ini, perusahaan mengumumkan tujuan yang lebih ambisius dengan menetapkan target monumental ini:

Pada harga saat ini, 105.000 Bitcoin akan setara dengan sekitar US$11 miliar. Namun, harga Bitcoin kemungkinan akan berubah secara signifikan pada akhir 2027.

Pantera Capital misalnya, perusahaan memperkirakan bahwa BTC akan mencapai US$750.000 pada April 2028. Terlepas dari tren akuisisi korporat, Semler hampir pasti akan menjadi holder BTC tingkat atas jika mencapai tujuan ini.

Dengan kata lain, jenis akuisisi ini adalah komitmen besar. Rencana itu membantu menjelaskan mengapa Semler Scientific menunjuk Joe Burnett sebagai Direktur Strategi Bitcoin yang baru.

Metaplanet, holder Bitcoin korporat lainnya, mempertahankan posisi serupa untuk membantu mewujudkan tujuan jangka panjangnya.

Yang mengejutkan, rencana Semler Scientific tidak menyebutkan pembelian awal Bitcoin di mana pun, juga tidak mengatakan kapan akuisisi ini akan dimulai.

Perusahaan saat ini memegang 3.808 BTC dan berencana mencapai 10.000 pada akhir tahun. Dengan laju tersebut, perusahaan perlu membeli 95.000 Bitcoin dalam dua tahun, yang akan sangat mengesankan.

Pasar kripto akan menyaksikan US$4,11 miliar dalam kontrak opsi Bitcoin dan Ethereum yang akan kedaluwarsa hari ini. Kedaluwarsa besar ini bisa mempengaruhi aksi harga jangka pendek, terutama karena kedua aset tersebut baru-baru ini mengalami penurunan.

Dengan opsi Bitcoin bernilai US$3,5 miliar dan Ethereum sebesar US$565,13 juta, para trader bersiap menghadapi potensi volatilitas.

Kedaluwarsa Opsi Aset Kripto Berisiko Tinggi: Apa yang Harus Diperhatikan Trader Hari Ini

Menurut data Deribit, kedaluwarsa opsi Bitcoin melibatkan 33.972 kontrak, dibandingkan dengan 27.959 kontrak minggu lalu. Demikian pula, opsi Ethereum yang kedaluwarsa berjumlah 224.509 kontrak, turun dari 246.849 kontrak minggu sebelumnya.

Untuk Bitcoin, opsi yang kedaluwarsa memiliki harga maksimum pain sebesar US$105.000 dan rasio put-to-call sebesar 1,00. Ini menunjukkan bahwa para trader mungkin terbagi rata antara pandangan bearish (membeli put) dan bullish (membeli call).

Ini mencerminkan ketidakpastian atau fase konsolidasi di pasar, sejalan dengan laporan terbaru BeInCrypto tentang ketahanan Bitcoin di tengah ketegangan geopolitik. Aset kripto pionir ini tetap terikat dalam rentang, dengan dukungan institusional dan volatilitas rendah memperkuat posisinya.

Namun, open interest call dan put menunjukkan sedikit kecenderungan ke arah put, mengisyaratkan sentimen bearish ringan atau hedging.

Sebaliknya, rekan Ethereum mereka cenderung bullish dengan rasio put-to-call sebesar 0,69 dan harga maksimum pain sebesar US$2.600.

Titik maksimum pain adalah metrik penting yang sering memandu perilaku pasar. Ini mewakili level harga di mana sebagian besar opsi kedaluwarsa tidak bernilai, menyebabkan “pain” finansial maksimum pada para trader.

Trader dan investor harus bersiap menghadapi volatilitas, karena kedaluwarsa opsi sering menyebabkan fluktuasi harga jangka pendek, yang menciptakan ketidakpastian pasar. Berdasarkan Teori Max Pain, harga aset cenderung bergerak menuju harga maksimum pain atau strike mereka masing-masing.

Ethereum, diperdagangkan di bawah level maksimum pain-nya pada US$2.506 pada saat ini, menunjukkan pandangan bullish dan menjelaskan opsi call karena para trader bertaruh pada kenaikan harga. Di sisi lain, meskipun juga di bawah level maksimum pain-nya, Bitcoin menunjukkan posisi yang lebih seimbang dengan rasio put-to-call sebesar 1,0.

Namun, pasar biasanya stabil segera setelah para trader beradaptasi dengan lingkungan harga baru. Dengan kedaluwarsa volume tinggi hari ini, para trader dan investor dapat mengharapkan hasil serupa, yang berpotensi mempengaruhi tren pasar kripto hingga akhir pekan.

Risiko Geopolitik dan Pandangan Fed Membebani Sentimen

Sementara itu, analis di Greeks.live mencatat bahwa sentimen pasar di antara para trader derivatif kripto telah berubah menjadi sangat bearish dalam jangka pendek. Ini terjadi setelah pernyataan FOMC terbaru dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Kelompok trading ini secara umum memposisikan untuk risiko penurunan hingga Juli, sambil mempertahankan optimisme jangka panjang hingga kuartal keempat (Q4).

Ketegangan geopolitik, terutama risiko meningkatnya keterlibatan AS di Timur Tengah, muncul sebagai katalis utama jangka pendek. Beberapa trader dilaporkan memposisikan long put menjelang potensi keterlibatan AS dan ketegangan Iran, sebagai lindung nilai terhadap penurunan pasar lebih lanjut.

Jika Bitcoin mencapai US$119.000 pada akhir Agustus, pendapatan kuartal ketiga MicroStrategy (Strategy) bisa mencetak rekor baru, dan berpotensi membukukan laba kuartalan tertinggi yang pernah tercapai oleh perusahaan publik dalam sejarah keuangan. Angka yang mengesankan ini akan dengan mudah menyalip pendapatan Nvidia dan mendekati rekor Apple.

Seiring semakin diterimanya Bitcoin secara luas, muncul pertanyaan apakah pemain besar akan mengadopsi rencana Strategy secara menyeluruh. Menurut analis Brickken, Enmanuel Cardozo, kondisi itu tergantung. Meskipun pencapaian Strategy saat ini mengesankan, kualitas kesehatan jangka panjangnya dipertanyakan.

• Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin 2025, 2026, 2030

Apakah Keuntungan Bitcoin MicroStrategy Bisa Melebihi Raksasa Teknologi?

Rencana agresif Michael Saylor untuk Bitcoin di Strategy (MicroStrategy) terus kuat, baik dalam kondisi cerah maupun hujan. Saat ini, ambisinya tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Dengan 592.100 Bitcoin di neraca, Strategy adalah pemegang korporat terbesar di dunia.

Seiring harga Bitcoin yang terus naik, begitu pula pendapatan keseluruhan Strategy. Keberhasilan skala besar ini telah mendorong beberapa perusahaan publik untuk mengikuti jejaknya. Pertanyaannya adalah apakah raksasa korporat lainnya juga akan mengambil langkah dan membeli Bitcoin.

Jika Bitcoin menutup Q3 di atas US$119.000, dan Strategy memiliki 592.100 Bitcoin yang diperoleh dengan biaya rata-rata US$70.666 masing-masing, perkiraan laba bersih kuartalan Strategy akan sekitar US$28,59 miliar.

Angka ini akan melampaui pendapatan bersih kuartalan tertinggi Nvidia sebesar US$22,091 miliar, menjadikannya pendapatan kuartalan terbesar Strategy dan penyimpangan signifikan di antara banyak perusahaan teknologi publik.

Karena Strategy menggunakan akuntansi nilai wajar untuk Bitcoinnya, ini langsung mencerminkan keuntungan tersebut dalam pendapatan bersihnya. Jika harga Bitcoin terus naik melampaui level ini, pendapatan Strategy bisa menantang rekor pendapatan bersih kuartalan Apple saat ini sebesar US$36,33 miliar.

Apakah kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dapat menimbulkan ketakutan ketinggalan di antara pesaing lainnya?

Membeli atau Tidak Membeli

Cardozo mengungkapkan kegembiraannya tentang bagaimana skenario semacam itu dapat mendorong adopsi Bitcoin lebih lanjut oleh pelopor korporat lainnya.

Beberapa keunggulan Bitcoin dibandingkan aset lain bahkan mungkin menarik bagi perusahaan dengan pendapatan besar, seperti Nvidia atau Apple.

Namun, buku panduan seperti milik Strategy datang dengan banyak risiko, dan itu bukan kemenangan satu ukuran untuk semua—bahkan untuk Strategy sendiri.

Kesehatan Finansial Strategy: Penelusuran Lebih Dalam

Walaupun Strategy telah melihat keuntungan signifikan dari memegang Bitcoin, keuntungan ini utamanya berasal dari keuntungan pajak, bukan dari operasi bisnis intinya.

Membandingkan pendapatan bersih Strategy dengan karakteristik lain seperti arus kas dan utang memang mengungkapkan lebih banyak tentang masalah yang mungkin dihadapi perusahaan, terutama jika harga Bitcoin terus menurun secara bertahap.

Menurut pengajuan terbaru perusahaan ke SEC, Strategy melaporkan utang yang belum terbayar sebesar US$8,22 miliar per Maret 2025. Mereka juga memiliki arus kas negatif sebesar -US$2 juta, yang mewakili penurunan signifikan dari tahun ke tahun.

Meskipun angka-angka ini masuk akal mengingat pembelian Bitcoin agresif Strategy, mereka juga menunjukkan bahwa bisnis inti perangkat lunak perusahaan tidak menghasilkan cukup uang untuk menutupi pengeluarannya. Strategy sendiri mengatakannya dalam pengajuan terbarunya.

Perusahaan harus menerbitkan utang dan ekuitas baru untuk mengumpulkan modal guna melanjutkan strateginya. Rencana ini setidaknya bisa dibilang berisiko.

• Baca Juga: Bitcoin vs. Emas: Mana Investasi Terbaik pada 2025?

Apakah Bitcoin Tepat untuk Setiap Perusahaan?

Mengingat bahwa pendapatan utama Strategy berasal dari pembelian Bitcoin, Cardozo berpendapat bahwa perusahaan lain harus mempertimbangkan posisi keuangan mereka dengan hati-hati sebelum mengambil pendekatan serupa.

Namun, seiring Bitcoin semakin melambangkan inovasi teknologi, perusahaan yang sejalan dengan prinsip ini mungkin merasa tertekan untuk mengadopsinya. Mereka tidak perlu membeli hampir 600.000 Bitcoin, seperti Strategy, untuk membuat pernyataan semacam itu.

Mereka juga memiliki kas yang cukup kuat untuk menahan jatuhnya harga.

Namun, pada akhirnya, perusahaan seperti Apple dan Nvidia melayani pelanggan yang berbeda. Menambahkan Bitcoin ke neraca mereka mungkin menyebabkan mereka kehilangan klien.

Pertanyaan Keberlanjutan untuk Pengadopsi Bitcoin

Bukan rahasia lagi bahwa penambangan Bitcoin sangat merusak lingkungan. Strategy, melalui akuisisi Bitcoinnya, secara langsung berkontribusi pada tingkat konsumsi energi tinggi yang terkait dengan industri ini.

Perusahaan-perusahaan ini bisa berisiko merusak citra publik mereka dengan berasosiasi dengan industri yang bertentangan dengan tujuan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) mereka sendiri.

Pada akhirnya, meskipun daya tarik keuntungan Bitcoin mungkin menekan raksasa teknologi seperti Apple dan Nvidia untuk mengikuti jejak Strategy, pertimbangan semacam itu dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan ini menghadapi lebih banyak masalah daripada keuntungan.