Kurs Dolar Kanada Menguat Setelah Risiko Politik Menguap

Seputarforex - Kurs USD/CAD naik di atas ambang 1.3900 pada pertengahan pekan ini hingga tembus 1.4000 kemarin (30/Oktober). Bank sentral AS dan Kanada sama-sama melaksanakan pemangkasan suku bunga (rate cut) dalam rapat kebijakan minggu ini, tetapi Dolar Kanada tak berdaya lantaran kurangnya katalis dari dalam maupun luar negeri.

Pada hari Kamis, Bank of Canada (BoC) mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin sampai 2.25%. Pelaku pasar langsung menanggapinya dengan menjual Dolar Kanada versus beragam mata uang lainnya, termasuk Dolar AS, Poundsterling, dan Euro.

Langkah BoC sebenarnya tidaklah mengejutkan, karena mayoritas trader sudah memperhitungkannya sejak jauh-jauh hari. Panduan BoC mengenai kebijakan ke depan justru cenderung hawkish, karena mereka mengisyaratkan tidak akan menurunkan suku bunga lagi kecuali jika situasi memburuk di luar ekspektasi.

Para pakar setuju bahwa penurunan suku bunga minggu ini kemungkinan merupakan yang terakhir dalam siklus pelonggaran moneter yang dilaksanakan BoC sejak akhir tahun lalu. Hal ini semestinya berdampak bullish bagi Dolar Kanada. Akan tetapi, Loonie masih terbebani oleh ketidakpastian kebijakan fiskal di dalam negeri dan masalah perdagangan dengan Amerika Serikat.

Pelaku pasar kini menunggu pengumuman anggaran pemerintah Kanada pada tanggal 4 November 2025. Bank of America memperkirakan Dolar Kanada berpotensi bullish jika pemerintah meluncurkan stimulus fiskal baru yang berorientasi investasi sebagaimana diharapkan pasar.

Renegosiasi USMCA belum menarik perhatian banyak pihak, karena prosesnya baru akan dimulai secara resmi pada tanggal 1 Juli 2026. Pihak-pihak terkait saat ini baru melaksanakan peninjauan pendahuluan untuk memutuskan apakah perjanjian dagang trilateral tersebut bakal diperpanjang untuk 16 tahun lagi.

Seputarforex - Duet USD/CAD hari ini (30/Juni) cenderung sideways pada kisaran 1.3680-an. Pasangan mata uang yang bertetangga tersebut sempat mengalami gejolak hebat pada minggu lalu gegara memburuknya hubungan AS dan Kanada, tetapi volatilitas kemungkinan mereda minggu ini karena tendensi wait-and-see.

Pada hari Sabtu, Presiden AS Donald Trump menghentikan perundingan dagang dengan Kanada. Ia menuduh pajak layanan digital Kanada merupakan "serangan terang-terangan" terhadap perusahaan teknologi AS, sehingga mengancam akan mematok tarif baru untuk barang-barang Kanada yang masuk ke wilayahnya.

Kanada sebenarnya sudah lama menetapkan pajak sebesar 3% atas perusahaan layanan digital yang meraup pendapatan lebih dari $20 juta dalam satu tahun kalender, tetapi pemungutannya belum dilakukan. Minggu lalu, mereka memutuskan akan mulai memungutnya pada hari Senin ini.

Menanggapi kemurkaan Trump, Kanada tadi malam membatalkan rencana memungut pajak layanan digital. PM Kanada Mark Carney menegaskan keputusan tersebut diharapkan dapat mendukung berlanjutnya perundingan menjelang deadline tanggal 21 Juli 2025 yang telah ditentukan sejak pertemuan AS-Kanada di KTT G7.

Pasar pekan ini akan terus memantau berita-berita terkait untuk mengukur prospek fundamental USD/CAD ke depan. Mayoritas pakar tetap optimistis kedua negara bakal mencapai kesepakatan tertentu demi keberlangsungan perekonomian kawasan. Pengaruh hasil perundingan kelak bagi USD maupun CAD akan tergantung pada detailnya.

Greenback dan Loonie sebenarnya sama-sama menghadapi tantangan besar lain saat ini. Dolar AS terus dibayangi kekhawatiran publik mengenai independensi The Fed. Pelaku pasar khawatir Presiden AS Donald Trump akan menggembosi kredibilitas Federal Reserve dengan mengumumkan "Ketua Fed bayangan" dalam waktu dekat.

Di sisi lain, Dolar Kanada terpukul oleh penurunan harga minyak mentah seiring dengan de-eskalasi ketegangan di Timur Tengah. Penurunan harga minyak mentah bukan hanya mengurangi prospek pendapatan komoditas Kanada, melainkan juga menekan laju inflasi dan membuka peluang untuk penurunan suku bunga lanjutan.

Seputarforex - Nilai tukar Dolar Kanada menguat sejak pelantikan Perdana Menteri baru pada tanggal 14 Maret 2025. Duet USD/CAD terhimpit pada kisaran 1.4290-an saat berita ditulis pada awal sesi New York hari Selasa (18/Maret), sementara pasar keuangan global terombang-ambing dalam ketidakpastian tarif perdagangan dan kebijakan suku bunga.

Melawan Perundungan

Mark Carney resmi menggantikan Justin Trudeau sebagai Perdana Menteri Kanada. Carney memilih Eropa sebagai destinasi kunjungan pertama seusai pelantikannya minggu lalu, mematahkan tradisi kunjungan ke Gedung Putih yang dilaksanakan oleh para pendahulunya.

Seusai pertemuannya dengan Raja Charles, Carney mengatakan kepada media bahwa rencana Trump untuk mencaplok Kanada adalah "tidak sopan". Ia menyarankan agar Trump berhenti berkomentar seperti itu "sebelum kita duduk dan berdiskusi tentang kemitraan kita yang lebih luas".

Ia menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat seputar "hubungan keamanan dan perdagangan secara umum". Namun, ia mengungkapkan pula bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan ulang rencana pembelian jet F-35 dari Amerika Serikat sambil mengisyaratkan kecondongan untuk mempererat hubungan dengan Inggris dan Prancis daripada negara tetangganya tersebut.

Mark Carney

Mark Carney bukanlah sosok politisi ternama, tetapi kepakarannya dalam bidang ekonomi dan keuangan sudah teruji. Ia pernah bekerja di Goldman Sachs selama 13 tahun. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Gubernur Bank of Canada (BoC) pada 2008-2013 dan Gubernur Bank of England (BoE) pada 2013-2020.

Sejumlah analis menilai Carney telah berpengalaman menghadapi beberapa krisis keuangan, sehingga ia merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Kanada menghadapi tantangan tarif Amerika Serikat. Sebagian analis lain meragukan kemampuannya dalam komunikasi publik, tetapi umumnya cukup optimistis terhadap kemampuannya bernegosiasi.

"Mark memiliki kemampuan langka untuk memadukan keteguhan hati seorang tokoh bank sentral dengan pandangan seorang reformis politik mengenai masa depan," kata Ana Botín, ketua eksekutif Santander, kepada Reuters. Ia mengungkapkan bahwa Carney berkontribusi "menenangkan situasi" di Inggris pasca-Brexit.

Berhati-hati

Penguatan nilai tukar Dolar Kanada belakangan ini tak lepas dari optimisme pasar terhadap Mark Carney. Selain itu, Loonie tersokong oleh pengumuman Bank of Canada (BoC) .

BoC memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin pada pertengahan minggu lalu, sesuai perkiraan konsensus. Di saat yang sama, mereka menyatakan akan lebih berhati-hati dalam mengubah kebijakan ke depan.

BoC mengatakan perang tarif AS-Kanada dapat memperlambat aktivitas ekonomi dan menaikkan tekanan inflasi. Pelaku pasar menganggapnya sebagai pertanda bahwa bank sentral Kanada itu kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga lagi dalam tahun ini.

Pasar keuangan global sekarang sedang menunggu pengumuman hasil rapat Bank of Japan (BoJ) dan Federal Reserve pada hari Rabu, serta Bank of England (BoE) pada hari Kamis. Perubahan kebijakan bank sentral dapat memicu volatilitas di pasar forex.

Seputarforex - Nilai tukar Dolar Kanada menguat sejak pelantikan Perdana Menteri baru pada tanggal 14 Maret 2025. Duet USD/CAD terhimpit pada kisaran 1.4290 saat berita ditulis pada awal sesi New York hari Selasa (18/Maret), sementara pasar keuangan global terombang-ambing dalam ketidakpastian tarif dagang dan kebijakan suku bunga.

Melawan Perundungan

Mark Carney resmi menggantikan Justin Trudeau sebagai Perdana Menteri Kanada. Carney memilih Eropa sebagai destinasi kunjungan pertama seusai pelantikannya minggu lalu, mematahkan tradisi kunjungan ke Gedung Putih yang dilaksanakan oleh para pendahulunya.

Seusai pertemuannya dengan Raja Charles, Carney mengatakan kepada media bahwa rencana Trump untuk mencaplok Kanada adalah "tidak sopan". Ia menyarankan agar Trump berhenti berkomentar seperti itu "sebelum kita duduk dan berdiskusi tentang kemitraan kita yang lebih luas".

Ia menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat seputar "hubungan keamanan dan perdagangan secara umum". Namun, ia mengungkapkan pula bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan ulang rencana pembelian jet F-35 dari Amerika Serikat sambil mengisyaratkan kecondongan untuk mempererat hubungan dengan Inggris dan Prancis daripada negara tetangganya tersebut.

Mark Carney

Mark Carney bukanlah sosok politisi ternama, tetapi kepakarannya dalam bidang ekonomi dan keuangan sudah teruji. Ia pernah bekerja di Goldman Sachs selama 13 tahun. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Gubernur Bank of Canada (BoC) pada 2008-2013 dan Gubernur Bank of England (BoE) pada 2013-2020.

Sejumlah analis menilai Carney telah berpengalaman menghadapi beberapa krisis keuangan, sehingga ia merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Kanada menghadapi tantangan tarif Amerika Serikat. Sebagian analis lain meragukan kemampuannya dalam komunikasi publik, tetapi umumnya cukup optimistis terhadap kemampuannya bernegosiasi.

"Mark memiliki kemampuan langka untuk memadukan keteguhan hati seorang tokoh bank sentral dengan pandangan seorang reformis politik mengenai masa depan," kata Ana Botin, ketua eksekutif Santander, kepada Reuters. Ia mengungkapkan bahwa Carney berkontribusi "menenangkan situasi" di Inggris pasca-Brexit.

Berhati-Hati

Penguatan nilai tukar Dolar Kanada belakangan ini tak lepas dari optimisme pasar terhadap Mark Carney. Selain itu, Loonie tersokong oleh pengumuman Bank of Canada (BoC) .

BoC memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin pada pertengahan minggu lalu, sesuai perkiraan konsensus. Di saat yang sama, mereka menyatakan akan lebih berhati-hati dalam mengubah kebijakan ke depan.

BoC mengatakan perang tarif AS-Kanada dapat memperlambat aktivitas ekonomi dan menaikkan tekanan inflasi. Pelaku pasar menganggapnya sebagai pertanda bahwa bank sentral Kanada kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga lagi dalam tahun ini.

Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) berupaya menguat dalam perdagangan hari Rabu (12/Maret), tetapi masih berkubang di bawah ambang 104.00. Penguatan sementara berhubungan dengan unsur teknikal, karena beberapa major pairs telah mencapai level kunci. Sementara itu, latar belakang fundamental terus dibayangi ketidakpastian.

Kisruh AS-Kanada

Aksi Presiden AS Donald Trump semakin tidak menentu. Ia kemarin menyatakan akan membebankan bea 50% terhadap impor baja dan aluminium dari Kanada, karena Ontario ingin menaikkan tarif listrik yang diekspor ke Amerika Serikat. Trump membatalkan rencana tersebut dalam beberapa jam kemudian, segera setelah petinggi Ontario menyatakan kesediaannya untuk berunding dengan Washington dan menangguhkan kenaikan tarif.

Tak lama kemudian, Jubir Gedung Putih mengatakan akan tetap membebankan bea 25% terhadap impor baja dan aluminium dari semua mitra dagangnya mulai tanggal 12 Maret. Tarif ini bukan hanya berlaku untuk baja dan aluminium Kanada, melainkan juga dari negara-negara lain.

Maju-mundur tarif Trump ini memperburuk kepanikan di Wall Street. Semua indeks saham utama AS memerah. Namun, Trump mengesampingkannya dengan mengatakan bahwa naik-turun pasar itu wajar.

Kurs USD/CAD bergejolak ratusan pips selama berkembangnya ketegangan kedua negara. Namun, pergerakannya masih cenderung sideways. Pelaku pasar sedang menunggu pengumuman suku bunga Bank of Canada (BoC) nanti malam dan suksesi kepemimpinan Kanada dalam beberapa hari ke depan.

Sebagaimana diketahui, Justin Trudeau mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Kanada. Penggantinya, Mark Carney, belum ambil sumpah. Sang mantan pimpinan bank sentral Inggris dan Kanada ini mengatakan ia tidak bisa berkomunikasi dengan Trump sebelum pelantikannya.

Dilema AS-Eropa

Hubungan dagang Amerika Serikat dan Eropa juga memburuk dengan cepat gara-gara tarif baja dan aluminium. Uni Eropa tadi sore mengumumkan akan membebankan tarif balasan mulai April terhadap barang-barang impor dari AS senilai 26 miliar Euro.

Pengumuman ini menghalangi reli EUR/USD. Euro melemah tipis sekitar 0.2% meski ada kemajuan yang cukup baik dalam upaya reformasi fiskal Jerman dan negosiasi perdamaian Ukraina.

Seputarforex - Kurs Dolar AS menguat sampai level tertinggi satu bulan terhadap Dolar Kanada pada 1.4542 dalam perdagangan sesi New York kemarin. Duet USD/CAD mengalami pullback sedikit saat penutupan sesi New York, tetapi kembali mendaki ke 1.4505 pada awal sesi Asia hari Selasa (4/Maret). Hal ini berkaitan dengan implementasi tarif Trump yang berdampak luas di pasar keuangan global.

Mulai Hari Ini

Presiden AS Donald Trump mengatakan bea sebesar 25% terhadap impor barang dari Kanada dan Meksiko akan benar-benar diberlakukan mulai hari ini. Ia menegaskan "tidak ada ruang" untuk mencegah penerapan tarif tersebut.

Trump juga mengonfirmasi ihwal kenaikan tarif lebih lanjut sampai 20% terhadap semua impor dari China. Ia beralasan China "belum mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meringankan krisis obat terlarang" di Amerika Serikat.

Federal Register mencatat bea impor baru terhadap barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan China akan efektif mulai pukul 05.00 GMT pada hari Selasa, 4 Maret 2025. Catatan tersebut juga menjelaskan komoditas energi Kanada akan dikenai tarif lebih rendah dibandingkan kelompok barang lainnya, yaitu sebesar 10% saja.

Pembalasan Instan

PM Kanada Justin Trudeau mengatakan akan mengenakan bea impor 25% dalam waktu yang sama terhadap barang-barang senilai CAD30 miliar yang datang dari Amerika Serikat. Bea impor untuk barang-barang asal AS lainnya akan diberlakukan dalam 21 hari ke depan.

Kementrian Keuangan Meksiko menyatakan Presiden Claudia Sheinbaum akan mengumumkan respons balasan mereka pada konferensi pers hari ini. Sheinbaum pernah mengatakan memiliki banyak rencana untuk menanggapi tarif Trump.

Tadi pagi, Kementrian Perdagangan China juga berikrar akan melancarkan aksi balasan terhadap Amerika Serikat. Mereka mendesak Washington agar "segera mencabut" tarif yang "tidak masuk akal dan tidak berdasar serta merugikan pihak lain" ini.

Cari Aman

Eskalasi konflik perdagangan langsung memicu aksi risk-off yang merontokkan saham-saham Wall Street. Tadi malam, Indeks Dow Jones dan S&P500 masing-masing ditutup -1.48% dan -1.76%.

Sentimen risk-off meluas ke pasar forex. Duet AUD/USD tercatat -0.4% sejak pembukaan sesi Sydney, NZD/USD -0.3%, sedangkan EUR/USD dan GBP/USD masing-masing -0.15%. Mata uang-mata uang Eropa masih tersokong oleh serangkaian berita bullish kemarin, tetapi terancam merosot lebih lanjut karena Trump terus mewacanakan tarif resiprokal terhadap barang-barang asal Uni Eropa.

Yen Jepang dan Franc Swiss lagi-lagi menjadi safe haven favorit. USD/JPY kembali jatuh ke kisaran 148.50-an, dekat level terendahnya sejak awal Desember 2024. USD/CHF beredar dekat level terendah tiga hari pada 0.8960-an.