Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.












Akun Sinyal untuk Anggota
Semua Akun Sinyal
Semua Kontes



U.K. Neraca Perdagangan Non-Uni Eropa (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Akun Perdagangan (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Indeks Sektor Jasa MoMS:--
P: --
S: --
U.K. Output Sektor Konstruksi MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Output Industri YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Akun Perdagangan (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Neraca Perdagangan Uni Eropa (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Output Manufaktur YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. PDB MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. PDB YoY (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Output Industri MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Output Sektor Konstruksi YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Perancis Indeks Harga Konsumen Final MoM (Nov)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Pertumbuhan Kredit Tidak Dibayarkan YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Uang Beredar M2 YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Uang Beredar M0 YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Uang Beredar M1 YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
India IHK YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
India Pertumbuhan Deposito YoYS:--
P: --
S: --
Brazil Pertumbuhan Sektor Jasa YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Meksiko Nilai Produksi Industri YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Rusia Akun Perdagangan (Okt)S:--
P: --
S: --
Presiden Fed Philadelphia Henry Paulson menyampaikan pidato
Kanada Izin Konstruksi MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada Penjualan Grosir YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada Stok Grosir MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada Stok Grosir YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada Penjualan Grosir MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
Jerman Rekening Koran (Sebelum Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Total Pengeboran MingguanS:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Total Nilai Pengeboran Bahan Bakar Fosil MingguanS:--
P: --
S: --
Jepang Indeks Difusi Non-Manufaktur Besar Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Prospek Manufaktur Kecil Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Prospek Non-Manufaktur Besar Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Prospek Manufaktur Besar Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Difusi Manufaktur Kecil Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Indeks Difusi Manufaktur Besar Tankan (kuartal 4)--
P: --
S: --
Jepang Nilai Belanja Modal Perusahaan-Besar Tankan YoY (kuartal 4)--
P: --
S: --
U.K. Indeks Harga Properti Residential - Rightmove YoY (Des)--
P: --
S: --
China, Daratan Output Industri YoY (Awal Sampai Akhir Tahun) (Nov)--
P: --
S: --
China, Daratan Tingkat Pengangguran Perkotaan (Nov)--
P: --
S: --
Arab Saudi IHK YoY (Nov)--
P: --
S: --
Zona Euro Output Industri YoY (Okt)--
P: --
S: --
Zona Euro Output Industri MoM (Okt)--
P: --
S: --
Kanada Tingkat Penjualan Rumah Siap Huni MoM (Nov)--
P: --
S: --
Zona Euro Total Aset Cadangan (Nov)--
P: --
S: --
U.K. Ekspektasi Inflasi--
P: --
S: --
Kanada Indeks Keyakinan Ekonomi Nasional--
P: --
S: --
Kanada Konstruksi Rumah Baru (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Tenaga Kerja Manufaktur Fed New York (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Manufaktur Fed New York (Des)--
P: --
S: --
Kanada IHK Inti YoY (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Pesanan Belum Selesai Manufaktur MoM (Okt)--
P: --
S: --
Kanada Pesanan Baru Manufaktur MoM (Okt)--
P: --
S: --
Kanada IHK Inti MoM (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Stok Manufaktur MoM (Okt)--
P: --
S: --
Kanada IHK YoY (Nov)--
P: --
S: --
Kanada IHK MoM (Nov)--
P: --
S: --
Kanada IHK YoY (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Kanada IHK Inti MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --


Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Kolumnis Teratas
Terbaru
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua

Tidak ada data
Harga Bitcoin mengalami kesulitan signifikan di sekitar angka US$105.000 dalam beberapa minggu terakhir. Meskipun ada upaya untuk naik lebih tinggi, aset kripto ini kesulitan untuk melewati level ini.
Namun, investor masih berharap akan adanya pemulihan, tetapi ketegangan geopolitik, terutama konflik yang meningkat antara Israel dan Iran, menciptakan ketidakpastian tambahan di pasar.
Holder Bitcoin Khawatir Perang Tarif Dibandingkan Perang Sebenarnya
Sentimen investor terhadap Bitcoin telah menurun secara bertahap seiring meningkatnya kekhawatiran tentang situasi geopolitik. Meskipun para holder BTC masih optimistis tentang prospek jangka panjang aset ini, antusiasme mereka menurun dalam beberapa minggu terakhir.
Ketegangan yang terus berlangsung antara Israel dan Iran berkontribusi pada perubahan sentimen, mendorongnya ke level terendah dalam dua bulan. Ini sangat kontras dengan situasi pada bulan April, ketika sentimen juga terpukul keras akibat dampak ekonomi yang lebih luas dari perang tarif yang dimulai oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
Meski sentimen menurun, situasi saat ini tidak seburuk pada bulan April atau sebelumnya. Pada masa itu, harga Bitcoin jatuh di bawah US$80.000, didorong oleh ketidakpastian global yang lebih luas. Ketegangan geopolitik terbaru, meskipun berdampak, mungkin tidak menyebabkan penurunan yang seburuk itu.
Aksi harga Bitcoin baru-baru ini didukung oleh tren sedikit bullish dalam posisi bersih exchange-nya. Selama seminggu terakhir, 14.004 BTC, senilai lebih dari US$1,4 miliar, dibeli oleh investor.
Ini menunjukkan bahwa, meskipun ada gejolak pasar yang lebih luas, masih ada kepercayaan investor yang kuat terhadap pemulihan jangka panjang Bitcoin. Selama akumulasi ini berlanjut, Bitcoin mungkin memiliki peluang lebih baik untuk bertahan dari badai dan pulih setelah kondisi pasar membaik.
Harga BTC Sedang Berjuang
Harga Bitcoin saat ini berada di US$105.000, dan sedang berusaha mengubah level ini menjadi support untuk membuka jalan menuju US$108.000. Jika BTC berhasil bertahan di atas US$105.000, ini bisa memicu pergerakan naik menuju titik harga kunci berikutnya, menandakan kemungkinan pemulihan.
Setelah Bitcoin menembus resistance di US$108.000, kemungkinan akan mengincar level utama berikutnya di US$110.000. Melewati resistance di US$109.476 akan membantu mendorong harga lebih jauh, mengembalikan optimisme di kalangan investor BTC. Kenaikan yang berkelanjutan melalui level-level ini dapat memperkuat kepercayaan investor, memperkuat pandangan bullish untuk aset kripto ini.
Namun, jika sentimen investor terus memburuk akibat ketegangan geopolitik, harga Bitcoin bisa mengalami penurunan tajam. Dalam kasus seperti itu, harga mungkin turun menuju level support di US$102.734 atau bahkan lebih rendah ke US$101.503. Penurunan di bawah level-level ini akan membatalkan tesis bullish saat ini dan menandakan tekanan bearish lebih lanjut pada Bitcoin.
Risiko eskalasi konflik antara Israel dan Iran berpotensi menguat. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump digadang tengah menimbang langkah untuk bergabung dengan kampanye Israel melawan Iran. Kondisi itu dipercaya akan meningkatkan tensi geopolitik di wilayah Timur Tengah dan berpotensi menyengat pasar keuangan global, termasuk kripto.
Laporan Bloomberg menyebutkan, sumber yang identitasnya dirahasiakan mengatakan bahwa Trump selama berhari-hari secara terbuka mempertimbangkan untuk bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran. Namun demikian, situasinya terus berkembang dan bisa saja mengalami perubahan.
Selain itu, Trump juga mengatakan bahwa ia lebih suka untuk membuat keputusan di menit terakhir sebelum waktunya tiba. Mengingat situasi di Timur Tengah yang masih belum pasti.
Merespons kabar tersebut, pergerakan pasar saham di tanah air dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melorot hampir 2%. Dibuka pada level 7.110, IHSG harus puas berakhir melemah di level 6.968,64 pada saat penutupan perdagangan hari ini, Kamis (19/6).
Sementara kondisi di pasar kripto, pada saat penulisan kapitalisasi pasar kripto global turun 1,8% menjadi US$3,38 triliun. Bitcoin yang menyumbang lebih dari 50% kapitalisasi pasar kripto dunia naik tipis 0,3% dalam 24 jam terakhir ke level US$105.003.
Kondisi Akan Berbeda Jika Konflik Berlangsung Panjang
Merespons hal itu, praktisi industri aset kripto dari MEXC, Immanuel Giras Pasopati kepada BeInCrypto menjelaskan, jika isu AS akan ikut menyerang Iran benar terjadi, maka hal itu bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar.
Ia berharap, jika memang rencana itu benar adanya, hal itu tidak menjadi perang yang berkepanjangan.
“Penurunan (pasar) dalam jangka pendek adalah hal biasa yang terjadi saat konflik mencuat. Jika konflik tidak berkembang secara global, pasar seringkali pulih dengan cepat. Namun hal itu akan menjadi berbeda jika konflik berlangsung panjang,” jelasnya.
Giras menilai, saat ini harga Bitcoin masih bergerak sideways sejak pelemahan sebelumnya. Hal itu merupakan imbas dari serangan Israel ke Iran. Dalam kacamatanya, pergerakan itu bisa berubah drastis apabila perseteruan makin memanas dengan bergabungnya AS ke medan perang.
Di sisi lain, ia memandang bahwa pelemahan yang terjadi bisa menjadi momentum bagi investor untuk buy the dip Bitcoin.
“Saat ini Bitcoin masih ada di area US$105.000. Kami berharap jika terdapat sentimen negatif lanjutan, BTC tidak melemah hingga US$100.000. Karena akan berbahaya jika penurunan bisa menembus level tersebut,” tambah Giras.
Token yang Layak Dikoleksi Saat Konflik Memanas
Selain Bitcoin, terdapat sejumlah token yang bisa menjadi bahan pertimbangan investor saat konflik kian memanas. Utamanya adalah token-token yang memiliki paritas berupa aset fisik seperti emas.
Dalam hematnya, token berbasis komoditas emas seperti PAX Gold dan Tether Gold (XAUt) patut mendapat perhatian. Selain itu, altcoin seperti Solana juga masih layak lantaran memiliki volatilitas tinggi yang sering melonjak saat ketakutan pasar mereda.
Di kala ketegangan militer antara Israel dan Iran kian intens, kripto dan blockchain ikut terseret ke pusaran konflik, bukan hanya dari sisi finansial, tetapi juga secara digital.
Peretasan bernilai US$81 juta yang menimpa crypto exchange Iran, Nobitex, menjadi titik balik krusial. Para pakar memperingatkan bahwa blockchain kini resmi menjadi “medan tempur” geopolitik.
Blockchain Jadi Medan Baru dalam Konflik Israel-Iran
Merkle Science mengonfirmasi bahwa Gonjeshke Darande bertanggung jawab atas peretasan tersebut, sejalan dengan laporan terbaru BeInCrypto ihwal kelompok hacktivist itu.
Namun, menurut Merkle Science — platform analitik blockchain dan manajemen risiko prediktif — serangan itu adalah pesan tegas bahwa blockchain telah berubah menjadi garis depan geopolitik.
“Ini bukan sekadar pencurian. Ini adalah pesan. Blockchain kini menjadi garis depan geopolitik,” ujar perusahaan tersebut.
Pernyataan itu muncul setelah alat pelacak forensik mereka menunjukkan pergerakan dana curian melintasi banyak alamat. Ini mengindikasikan bahwa serangan tersebut melampaui motif kejahatan siber biasa, dan didorong oleh agenda politik.
BeInCrypto sendiri melaporkan motivasi kelompok Gonjeshke Darande, yang menyerang Iran sebagai bagian dari upaya perang Israel terhadap terorisme yang didanai Iran.
Kelompok ini diyakini memiliki kaitan dengan intelijen militer Israel, meski Israel tetap ambigu soal keterlibatannya.
“Exchange Nobitex adalah jantung dari upaya rezim mendanai teror global, sekaligus alat favorit mereka dalam melanggar sanksi… Nobitex bahkan tidak berupaya berpura-pura mematuhi sanksi. Mereka secara terbuka mengarahkan pengguna cara menggunakan infrastrukturnya untuk menghindari sanksi. Ketergantungan rezim pada Nobitex terlihat dari fakta bahwa bekerja di Nobitex dianggap sebagai pengganti wajib militer karena perannya yang vital,” ucap kelompok hacker tersebut pada Rabu (18/6).
Serangan terhadap Nobitex menandakan tren baru: infrastruktur kripto mulai dijadikan senjata dalam konflik asimetris dan antarnegara.
Tak dimungkiri, perubahan ini membawa dampak besar. Investor kini menghadapi lanskap baru di mana aset mereka rentan akan volatilitas pasar dan juga serangan geopolitik yang ditargetkan.
Apabila negara-negara yang menjadi tuan rumah exchange besar ikut terseret konflik, maka platform tersebut bisa menjadi target bernilai tinggi.
“Kegagalan dalam memimpin di bidang blockchain dan kripto membuat negara rentan akan gangguan ekonomi, celah regulasi, dan kerentanan keamanan — risiko-risiko yang siap dimanfaatkan oleh negara-negara musuh,” tulis Merkle Science dalam sebuah laporan.
Kepemimpinan Blockchain Jadi Strategis
Laporan tersebut juga mencatat bahwa desentralisasi blockchain bukanlah sesuatu yang mutlak. Artinya, negara bisa mengeksploitasi infrastrukturnya lewat penyaringan lalu lintas atau penguasaan validator, mengubah aset strategis menjadi titik rawan.
Fakta bahwa blockchain kini punya peran strategis sudah terlihat dalam inisiatif pertahanan AS. Penggunaan SIMBA Chain oleh Angkatan Laut untuk melacak suku cadang pesawat F/A-18 membuktikan kegunaan teknologi ini dalam mengamankan sistem krusial.
Di sisi lain, anonimitas dan kecepatannya menjadikan kripto alat yang sangat ampuh bagi pelaku ilegal. Mulai dari pencucian dana hingga penghindaran sanksi, aset kripto telah lama digandrungi oleh negara-negara nakal dan kelompok teroris.
Sepanjang tahun 2024 saja, peretasan dan eksploitasi terkait kripto menyebabkan kerugian senilai US$1,49 miliar — lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Kelompok seperti Lazarus dari Korea Utara mendanai operasinya dengan mengeksploitasi celah pada platform kripto, termasuk perampokan Bybit senilai US$1,5 miliar.
Kini, peretasan Nobitex menambah lapisan urgensi baru, menyoroti peran aset digital dalam peperangan modern. Saat sanksi diperketat dan akses ke keuangan konvensional makin sulit, para hacker negara dan kelompok pemberontak makin sering beralih ke kripto untuk menyampaikan pesan.
Bagi Gonjeshke Darande, serangan ini adalah bentuk balasan terhadap agresi regional Iran dan proksinya, seperti Hezbollah dan Houthi, sembari meminimalkan korban sipil.
Gejolak geopolitik yang terjadi di Timur Tengah antara Israel dan Iran menciptakan turbulensi di pasar kripto. Bitcoin yang berkontribusi lebih dari 50% atas kapitalisasi pasar kripto global juga ikut bergerak fluktuatif, membuat efek guncangan di pasar lebih terasa. Namun demikian, sejarah membuktikan bahwa harga Bitcoin cenderung tangguh saat konflik berlangsung. Bagaimana prospek ke depannya?
Meski menyandang status sebagai aset berisiko, data historis memperlihatkan bahwa Bitcoin tetap stabil bahkan menguat dalam konflik bersenjata berlangsung. Dalam 10 tahun terakhir, berbagai peristiwa seperti perang Rusia – Ukraina di 2022, konflik Israel – Gaza di 2023 dan peristiwa terbaru, yakni Israel – Iran, tetap tidak membuat harga BTC jatuh dalam jangka panjang.
Struktur Jangka Panjang Bitcoin Masih Positif
Memandang hal itu, Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan berdasarkan data Tokocrypto, harga Bitcoin bergerak stabil meskipun pasar tengah mengalami ketidakpastian. Ethereum dan altcoin lain juga mencatat kinrja yang data. Sementara sentimen investor masih menunggu sinyal dari The Fed mengenai arah kebijakan moneter ke depannya.
“Pasar kripto saat ini berada dalam fase konsolidasi. Bitcoin sedang menguji zona support di US$104.000. Volume perdagangan menurun dan ADX berada di level 16 yang menandakan belum adanya tren kuat. RSI juga netral di angka 45. Ini adalah fase menunggu arah baru, baik dari kebijakan bank sentral AS maupun perkembangan geopolitik,” jelas Fyqieh melalui keterangan resmi.
Lebih jauh menurutnya, struktur jangka panjang Bitcoin masih positif, dengan pola golden cross antara EMA 50 dan EMA 200 hari yang tetap utuh. Nah kemarin, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 4,25% hingga 4,50%, jika sampai dengan Juli menjelang FOMC selanjutnya The Fed bisa memberikan sinyal dovish, BTC lanjut Fyqieh berpotensi kembali menguat menuju US$110.000.
Dalam analisisnya, Bitcoin saat ini menghadapi resistansi di level US$106.500, dilanjutkan dengan zona US$108.800 hingga US$110.000, dan resistansi kritis di US$112.000. Sementara itu, support terdekat berada di kisaran US$102.000 hingga US$103.000, dengan level psikologis US$100.000 sebagai penopang utama.
Dukungan kritis jangka panjang berada di sekitar US$93.200, yang bertepatan dengan EMA 200 hari. Pasar kripto kini menantikan pertemuan The Fed berikutnya serta perkembangan konflik global yang masih terus berlangsung.
Dengan kapitalisasi pasar kripto global yang tetap bertahan di US$3,25 triliun dan arus masuk ETF yang positif, peluang pemulihan harga tetap terbuka di tengah gejolak.
Konflik Geopolitik Dalam Jangka Panjang Cenderung Untungkan BTC
Ditambah, meningkatnya tensi antara Israel dan Iran juga tidak membuat investor goyah. Hal itu terlihat pada 13 Juni kemarin, ketika Israel meluncurkan rudal ke Iran, harga BTC memang sempat mengalami penurunan. Namun kembali pulih dalam beberapa hari selanjutnya.
Investor institusi jumbo, MicroStrategy (Strategy) bahkan mengakuisisi 10.001 BTC senilai US$1 miliar, selang 3 hari setelah serangan rudal ke Iran terjadi.
“Konflik geopolitik meningkatkan ekspektasi inflasi global melalui lonjakan belanja fiskal, gangguan rantai pasok, dan kenaikan harga komoditas. Dalam jangka panjang, faktor-faktor ini cenderung menguntungkan Bitcoin,” ungkap Fyqieh.
Namun demikian lanjutnya, BTC tetap sensitif terhadap reaksi awal pasar terhadap perang, dengan kemungkinan tekanan jual sesaat setelah konflik pecah. Konflik internal seperti perang Tigray di 2020 atau kudeta Myanmar pada 2021 tidak berdampak signifikan terhadap harga Bitcoin.
Menunjukkan bahwa dampak terhadap harga lebih ditentukan oleh kedekatan geopolitik dan keterlibatan pasar keuangan global.
Seiring meningkatnya adopsi institusional dan kepemilikan BTC oleh entitas besar seperti BlackRock, Coinbase, dan bahkan pemerintah AS, Bitcoin kini semakin terkorelasi dengan pasar tradisional. Hal ini menjadikan BTC rentan terhadap tekanan pasar global, namun sekaligus memperkuat posisinya sebagai bagian dari sistem keuangan global yang lebih luas.
Dalam kacamatanya, hal itu menjadi pertimbangan penting bagi investor. Karena artinya, BTC tidak lagi berdiri sendiri seperti satu dekade lalu. Faktor makroekonomi dan geopolitik kini memiliki pengaruh besar terhadap harga dan justru menjadi instrumen relevan untuk diversifikasi portofolio.
Catatan Editorial: Konten berikut tidak mencerminkan pandangan atau pendapat BeInCrypto. Konten ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat keuangan. Harap lakukan riset Anda sendiri sebelum membuat keputusan investasi apa pun.
Venus, sebuah protokol peminjaman terdesentralisasi kelas atas dengan total nilai terkunci (TVL) lebih dari US$2,3 miliar, meluncurkan mekanisme peningkatan deflasi di BNB Chain — Venus Afterburn. Inisiatif ini memperkenalkan pembakaran BNB setiap kuartal, native token dari BNB Chain dan salah satu dari 3 aset kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.
Apa Itu Venus Afterburn?
Venus Afterburn adalah mekanisme pembakaran BNB, di mana 25% dari pendapatan Venus Protocol di BNB Chain — yang alokasi sebelumnya untuk cadangan treasury — sekarang untuk pembakaran token setiap kuartal. Berdasarkan angka tahun 2024, ini akan mencapai sekitar 9.900 BNB (sekitar US$6 juta).
Venus menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari peminjaman, dengan lebih dari 90% pendapatan berasal dari BNB Chain. Pada tahun 2024, aktivitas peminjaman yang terdorong Binance Launchpools menghasilkan pendapatan senilai jutaan dolar. Partisipasi dalam Launchpools memerlukan staking sementara BNB, yang menciptakan permintaan pinjaman BNB dan mendorong pengguna untuk mengambil pinjaman melalui Venus.
Oleh karena itu, peluncuran Venus Afterburn akan meningkatkan daya tarik Launchpool dan pendapatan protokol, yang mengarah pada peningkatan pembakaran BNB. Hal ini akan berdampak positif pada ekonomi token. Dengan kata lain, APR yang lebih tinggi di Launchpool mendorong pengguna untuk meminjam lebih banyak di Venus. Hal ini meningkatkan pendapatan protokol dan memperluas volume pembakaran BNB. Ini mengurangi pasokan BNB, membuat aset lebih menarik bagi holder jangka panjang.Pembakaran dalam kripto adalah proses menghapus token secara permanen dari peredaran, mengurangi total pasokan.
Manfaat Utama Venus Afterburn untuk BNB
Manfaat Utama Venus Afterburn untuk XVS
Selain manfaat untuk BNB Chain, ekosistem Venus dengan Venus Afterburn juga mendapatkan keuntungan signifikan, termasuk manfaat utama untuk native token protokol, XVS:
Tentang Venus
Venus adalah protokol pinjaman DeFi terkemuka untuk pinjaman dan pemberian pinjaman kripto, dengan TVL lebih dari US$2,3 miliar. Ini beroperasi di berbagai blockchain, termasuk BNB Chain, Ethereum, opBNB, Arbitrum One, ZKSync, Optimism, Base, dan Unichain. Platform ini menawarkan rangkaian fitur yang ramah pengguna dan luas untuk interaksi yang mulus dengan berbagai pasar peminjaman. Dengan lebih dari 70 pasar tersedia, menjadikannya salah satu platform DeFi lending paling komprehensif.
Venus menonjol karena standar keamanannya yang kuat, telah menjalani beberapa audit oleh CertiK, PeckShield, dan perusahaan terpercaya lainnya. Dengan skor keamanan lebih dari 91 dari CertiK, Venus berada di antara sepuluh proyek peminjaman dan pemberian pinjaman teratas, memastikan keamanan dan keandalan ekosistemnya.
ETF Bitcoin spot yang terdaftar di AS terus mencatat arus masuk yang stabil untuk minggu kedua berturut-turut. Ini terjadi meskipun ada ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah dan tekanan yang terus-menerus pada harga spot BTC.
Tren ini, yang ditandai dengan penurunan sesekali dalam volume arus masuk harian, menunjukkan bahwa investor institusional tetap teguh dalam keyakinan mereka bahwa BTC dan produk terkaitnya berfungsi sebagai lindung nilai yang andal selama kondisi pasar yang bergejolak.
ETF Bitcoin Alami Arus Masuk US$390 Juta
Pada hari Rabu, ETF BTC mencatat arus masuk bersih hampir US$390 juta, menandai hari kedelapan berturut-turut pergerakan positif bersih ke dalam kelas aset ini. Angka ini mewakili lonjakan 80% dari US$216 juta yang tercatat sehari sebelumnya, menyoroti gelombang minat baru dari investor institusional.
Total Arus Masuk Bersih ETF Bitcoin Spot | Sumber: SosoValue
Peningkatan arus masuk ini bertepatan dengan BTC yang sempat naik di atas angka kunci US$105.000 selama sesi perdagangan kemarin. Meskipun BTC telah sedikit terkoreksi, turun sekitar 0,44% pada saat publikasi, BTC tetap bertahan dalam kisaran harga ini, mencerminkan kekuatan relatif.
ETF BTC spot BlackRock, IBIT, mencatat arus masuk bersih tertinggi di antara semua ETF BTC kemarin, dengan US$279 juta masuk ke dalam dana tersebut. Pada saat publikasi, total arus masuk bersih historis IBIT adalah US$51 miliar.
Trader Beralih Optimistis pada Bitcoin
Dengan BTC berusaha untuk stabil di sekitar kisaran harga US$105.000 hari ini, data derivatif menunjukkan gambaran yang agak optimistis. Misalnya, funding rate koin untuk perpetual futures tetap positif, menandakan sentimen bullish di antara para trader. Pada saat penulisan, ini berada di 0,0032%.
BTC Funding Rate | Sumber: Coinglass
Funding rate adalah pembayaran berkala antara trader dalam kontrak perpetual futures. Ini menjaga harga kontrak tetap selaras dengan harga spot.
Ketika funding rate aset positif seperti ini, pemegang posisi panjang membayar posisi pendek, menunjukkan bahwa sentimen bullish mendominasi pasar.
Selain itu, aktivitas pasar opsi menunjukkan lonjakan permintaan opsi call hari ini, tren yang terkait dengan ekspektasi bullish. Ini mengisyaratkan sentimen yang berkembang untuk potensi pembalikan harga BTC dalam waktu dekat.
Seiring ketidakpastian global yang terus berlanjut, momentum yang berkelanjutan dalam arus ETF Bitcoin menjadi indikator yang menarik dari aset sebagai penyimpan nilai di masa-masa sulit.
Selama delapan minggu terakhir, Bitcoin menyerap lebih dari US$11,2 miliar dalam arus masuk bersih ETF (exchange-traded fund). Namun, harganya hanya naik sekitar 10%. Kenaikan ini jauh dari ekspektasi banyak investor.
Ketimpangan antara arus masuk modal dan performa harga ini pun menyulut gelombang kekhawatiran serta spekulasi. Situasi ini kembali membangkitkan memori publik akan sorotan terkait kustodian BlackRock-Coinbase.
Respons Dingin Bitcoin terhadap Arus Masuk ETF
Dalam unggahan terbarunya, Matrixport menyoroti ketimpangan antara harga BTC dan arus masuk ke ETF Bitcoin spot selama delapan minggu terakhir.
“ETF Bitcoin terus melakukan akumulasi — tapi mengapa harganya tidak melejit?” ujar perusahaan itu.
Meski permintaan dari lembaga institusional tetap solid, respons lesu Bitcoin mengisyaratkan adanya kekuatan lain yang mungkin menetralkan arus masuk tersebut. Laporan terbaru dari 10x Research menggemakan pandangan itu.
Dalam riset baru pada Kamis, peneliti 10X memperingatkan adanya tekanan jual masif, namun sebagian besar tak kasatmata, yang mungkin berasal dari holder jangka panjang atau investor awal.
Respons yang meredup ini juga memunculkan pertanyaan soal perilaku para pembeli korporat papan atas seperti MicroStrategy (sekarang Strategy).
Laju akumulasi MicroStrategy saat ini terlihat lebih tertahan dibanding pola belanja agresif mereka setelah kemenangan Donald Trump. Ini mengindikasikan pasar yang cenderung hati-hati atau sarat akan distribusi.
“Perhatikan, tiap kali mereka beli, jumlah posisinya menyusut drastis (rata-rata, -52%),” terang analis finansial sekaligus CEO Whalewire, Jacob King.
Di sisi lain, ketimpangan antara arus masuk ETF Bitcoin dan reaksi harga BTC kembali membangkitkan kekhawatiran soal keberadaan “paper BTC”.
Pada September 2024, BlackRock mengajukan amandemen untuk ETF Bitcoin spot-nya (IBIT) di tengah kekhawatiran atas praktik kustodian Coinbase.
Saat itu, beberapa investor khawatir bahwa penerbit ETF menyelesaikan transaksi dengan IOU alih-alih BTC asli, sehingga merusak mekanisme penemuan harga.
CEO Coinbase Brian Armstrong membantah tudingan tersebut dan menyatakan seluruh transaksi terkait ETF diselesaikan secara on-chain dalam satu hari kerja.
Demikian pula, analis ETF Bloomberg membantah spekulasi itu, menepis rumor bahwa Coinbase menerbitkan IOU Bitcoin untuk BlackRock dan menekan harga.
Sang analis menyebut kurangnya korelasi antara arus masuk ETF BTC dan harga Bitcoin disebabkan tekanan jual dari holder native, bukan karena penerbit ETF atau BlackRock.
Balchunas bahkan memuji para penerbit karena justru menstabilkan pasar.
Meski begitu, spekulasi ini kembali mencuat di tengah stagnasi harga Bitcoin saat ini.
Ketidakpastian Makro Mengaburkan Sentimen
Sementara itu, ketidakstabilan geopolitik turut membebani momentum harga, terutama ketegangan antara Israel dan Iran, di mana AS kini turut mengambil posisi.
Menurut Santiment, konflik yang terus berlangsung antara Israel dan Iran telah memicu lonjakan volatilitas yang terlihat jelas di seluruh pasar kripto. Antara 12 hingga 15 Juni, sentimen bearish meningkat tajam, menguapkan lebih dari US$200 miliar dari total kapitalisasi pasar kripto.
Bitcoin anjlok 4–6% sebelum akhirnya stabil di kisaran US$105.000. Analis Santiment menyebut pola ini menyerupai guncangan geopolitik sebelumnya seperti invasi Rusia ke Ukraina atau konflik Israel-Palestina pada Oktober 2022.
“Meski sempat panik di awal, Bitcoin tetap bertahan di rentang US$104.000 hingga US$105.000. Ini didorong oleh arus masuk ETF yang konsisten serta minimnya eskalasi aksi militer, mencerminkan pola ‘risk-off lalu stabilisasi’ yang biasa terlihat dalam krisis geopolitik sebelumnya,” tulis Santiment dalam sebuah unggahan.
Terlepas dari arus masuk ETF yang terus mengalir dan fundamental on-chain yang solid, para trader nampak enggan bergerak. Volatilitas menyempit, dan likuiditas di bawah permukaan terlihat menipis.
Menurut 10x Research, para trader tengah bertaruh pada potensi breakout atau bersiap menghadapi breakdown.
Pada intinya, pergerakan harga Bitcoin kini mencerminkan ketegangan struktural yang lebih dalam. Ada benturan antara arus bullish dari institusi, re-entry hati-hati dari ritel yang sempat menepi, serta aksi jual strategis dari holder jangka panjang.
Sampai ketidakseimbangan itu terselesaikan dan kepercayaan terhadap pembentukan harga pulih, Bitcoin bisa saja terus melawan narasi arus masuk.
Data BeInCrypto menunjukkan BTC diperdagangkan di US$105.054 pada waktu publikasi, turun 0,36% dalam 24 jam terakhir.
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur

Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar