Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.












Akun Sinyal untuk Anggota
Semua Akun Sinyal
Semua Kontes



Turki Akun PerdaganganS:--
P: --
S: --
Jerman PMI Konstruksi (SA) (Nov)S:--
P: --
S: --
Zona Euro PMI Bidang Konstruksi - IHS Markit (Nov)S:--
P: --
S: --
Italia PMI Bidang Konstruksi - IHS Markit (Nov)S:--
P: --
S: --
U.K. PMI Bidang Konstruksi CIPS/Markit (Nov)S:--
P: --
S: --
Perancis Rata-Rata Yield Lelang OAT 10 TahunS:--
P: --
S: --
Zona Euro Penjualan Retail MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Penjualan Retail YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Brazil PDB YoY (kuartal 3)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jumlah PHK - Challenger, Gray & Christmas, Inc. (Nov)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat PHK MoM- Challenger, Gray & Christmas, Inc. (Nov)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat PHK YoY - Challenger, Gray & Christmas, Inc. (Nov)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Rata-Rata Dalam 4 Minggu Jumlah Klaim Pengangguran Mingguan (Penyesuaian Per Kuartal)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jumlah Klaim Pengangguran Awal (Penyesuaian Per Kuartal)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jumlah Klaim Pengangguran Lanjutan Mingguan (Penyesuaian Per Kuartal)S:--
P: --
S: --
Kanada PMI - IVEY (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)S:--
P: --
S: --
Kanada PMI - IVEY(Sebelum Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Revisi Jumah Pesanan Barang Tahan Lama Non-Pertahanan MoM (Selain Pesawat) (Penyesuaian Per Kuartal) (Sep)S:--
P: --
Amerika Serikat Pesanan Pabrik MoM (Selain Pengiriman) (Sep)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Pesanan Pabrik MoM (Sep)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Pesanan Pabrik MoM (Selain Logistik) (Sep)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Perubahan Stok Gas Alam Mingguan EIAS:--
P: --
S: --
Arab Saudi Volume Produksi Minyak MentahS:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Obligasi Amerika Yang Dimiliki Bank Sentral Asing MingguanS:--
P: --
S: --
Jepang Cadangan Devisa (Nov)S:--
P: --
S: --
India Bunga RepoS:--
P: --
S: --
India Suku Bunga Acuan DasarS:--
P: --
S: --
India Suku Bunga Pengembalian RepoS:--
P: --
S: --
India Rasio Cadangan Deposito Bank SentralS:--
P: --
S: --
Jepang Nilai Awal Indikator Penentu (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Indeks Harga Rumah Halifax YoY (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
U.K. Indeks Harga Rumah Halifax MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Perancis Rekening Koran (Sebelum Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Perancis Akun Perdagangan (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Perancis Output Industri MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Italia Penjualan Retail MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Zona Euro Jumlah Tenaga Kerja YoY(Penyesuaian Per Kuartal) (kuartal 3)--
P: --
S: --
Zona Euro PDB Final YoY (kuartal 3)--
P: --
S: --
Zona Euro PDB Final QoQ (kuartal 3)--
P: --
S: --
Zona Euro Jumlah Tenaga Kerja Final QoQ (Penyesuaian Per Kuartal) (kuartal 3)--
P: --
S: --
Zona Euro Jumlah Tenaga Kerja Final (Penyesuaian Per Kuartal) (kuartal 3)--
P: --
Brazil Indeks Harga Produsen (IHP) MoM (Okt)--
P: --
S: --
Meksiko Indeks Keyakinan Konsumen (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Tingkat Pengangguran (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Partisipasi Ketenagakerjaan (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Jumlah Tenaga Kerja (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Jumlah Tenaga Kerja Paruh Waktu (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Kanada Jumlah Tenaga Kerja Permanen (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Harga Komoditas PCE Dallas Fed YoY (Sep)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Harga Komoditas PCE YoY (Penyesuaian Per Kuartal) (Sep)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Harga Komoditas PCE MoM (Sep)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Pengeluaran Pribadi MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Sep)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Harga PCE Inti MoM (Sep)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Awal Inflasi 5-Tahun U.Mich YoY (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Harga PCE Inti YoY (Sep)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Ekspektasi Inflasi 5-10-Tahun (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Awal Indeks Status Saat Ini UMich (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Awal Indeks Keyakinan Konsumen UMich (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Awal Proyeksi Inflasi 1thn - UMich (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Awal Indeks Ekspektasi Konsumen - UMich (Des)--
P: --
S: --


Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Kolumnis Teratas
Terbaru
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua

Tidak ada data
Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) terus melenggang pada kisaran 100.20-an yang telah dihuni sejak akhir pekan lalu. Beberapa komentar petinggi Federal Reserve memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga sehingga memicu gejolak di Wall Street, tetapi kurs Dolar hari ini (25/November) bergeming.
Presiden Fed New York John Williams mengungkapkan masih ada ruang untuk pemangkasan suku bunga The Fed dalam jangka pendek tanpa menimbulkan risiko inflasi. Menurutnya, ada risiko kemunduran dalam pasar tenaga kerja sedangkan risiko kenaikan inflasi mereda.
Pernyataan Williams senada dengan Gubernur Fed Christopher Waller, tetapi berbeda dengan sebagian besar kolega lainnya. Kendati demikian, pernyataan tersebut langsung melejitkan prospek pemangkasan suku bunga The Fed dari kurang dari 40% menjadi lebih dari 80%.
Investor menganggap pernyataan Williams sangat penting karena dua alasan. Pertama, ia terkenal sebagai tiga tokoh paling top dalam kepemimpinan Fed bersama Ketua Jerome Powell dan Wakil Ketua Phillip Jefferson. Kedua, Williams merupakan tokoh nonpartisan yang netral secara politik. Kehadirannya dalam FOMC sebagai Presiden Fed New York yang disetujui oleh Dewan Gubernur Fed pada tahun 2018, bukan berdasarkan dukungan tokoh politik tertentu.
"Ada ambiguitas dalam frasa 'jangka pendek', tetapi interpretasinya yang paling jelas adalah pada rapat (FOMC) berikutnya," ujar Krishna Guha, kepala kebijakan global dan strategi bank sentral di Evercore ISI. "Dan meskipun ada kemungkinan Williams menyampaikan pandangan pribadinya, sinyal dari anggota troika pimpinan Fed (wakil ketua, presiden Fed NY) mengenai isu-isu kebijakan utama yang sedang berlangsung hampir selalu disetujui oleh ketua dan akan menjadi malpraktik profesi jika ia menyampaikan sinyal ini tanpa persetujuan Powell."
Peningkatan prospek pemangkasan suku bunga biasanya menekan kurs Dolar AS. Namun, Greenback tetap stabil sejak pembukaan perdagangan awal pekan ini lantaran beragam mata uang mayor lain sedang berhadapan dengan momen krusial.
Pound Sterling masih menunggu pengumuman anggaran pemerintah Inggris pada hari Rabu. Dolar New Zealand bakal menghadapi putusan suku bunga yang meresahkan pada hari yang sama. Pelaku pasar berharap RBNZ mengumumkan "hawkish rate cut", yaitu memangkas suku bunga sambil menyampaikan pesan bahwa mereka tidak akan melonggarkan kebijakan lagi dalam siklus ini.
USD/JPY sempat melandai berkat ancaman intervensi pemerintah Jepang pada minggu lalu, tetapi mandek pada kisaran 157.00 tanpa katalis lebih lanjut. Para pakar meyakini Jepang siap turun tangan pada kisaran 158-162, sehingga trader memilih menghindar untuk sementara waktu.
Kurs Dolar hari ini juga tersokong oleh pernyataan Presiden Donald Trump bahwa hubungan AS-China sangatlah kuat. Pernyataan tersebut disampaikan seusai perbincangan via telepon antara Trump dan Presiden China Xi Jinping. Trump mengatakan akan mengunjungi Beijing pada bulan April, dan ia juga mengundang Xi untuk beranjangsana tahun depan.
Seputarforex - Kurs Dolar AS tetap perkasa hari ini (21/November) berkat ekspektasi stabilitas suku bunga The Fed dan data Nonfarm Payroll yang menggembirakan. Namun, duet USD/JPY melemah sekitar 0.4% ke bawah 157.00 sehubungan dengan pernyataan menteri keuangan dan pimpinan bank sentral Jepang tadi pagi. Kurs Yen juga mulai menguat kembali terhadap Pounds, Euro, dan beragam mata uang mayor lain.
Kurs Yen melemah tajam sejak awal kepemimpinan PM Sanae Takaichi. Pasar khawatir beragam kebijakan Takaichi bakal menggerus daya beli dan daya saing Yen, sehingga trader dan investor buru-buru melancarkan aksi jual.
Sejak minggu lalu, Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama telah berulang kali mengingatkan pasar bahwa pemerintah mencermati dan tidak menyukai volatilitas nilai tukar mata uang yang berlebihan. Namun, USD/JPY malah melesat lebih lanjut sampai mendekati level kritis 158.00 lagi.
Hari ini, Katayama mempertegas peringatannya. Dalam konferensi pers seusai rapat kabinet tadi pagi, ia mengatakan intervensi merupakan suatu "kemungkinan" demi menanggulangi pergerakan Yen yang semakin volatil dan spekulatif.
"Kami khawatir dengan pergerakan tajam dan sepihak baru-baru ini di pasar mata uang," ujar Katayama. "Penting bagi nilai tukar mata uang untuk bergerak stabil dan mencerminkan fundamental. Kami akan mengambil tindakan yang tepat sesuai kebutuhan terhadap volatilitas yang berlebihan dan pergerakan pasar yang tidak teratur, termasuk terhadap volatilitas dan pergerakan yang terjadi dalam jangka panjang."
Katayama mengungkapkan bahwa perjanjian antara Kementrian Keuangan Jepang dan Kementrian Keuangan AS pada bulan September lalu memungkinkan untuk dilakukannya intervensi mata uang. Dalam perjanjian tersebut, kedua pihak mengonfirmasi komitmen terhadap nilai tukar yang "ditentukan pasar" sekaligus menyetujui bahwa intervensi dapat dicadangkan untuk mengatasi volatilitas yang berlebihan.
Sementara itu, Gubernur BoJ Kazuo Ueda tadi pagi menyampaikan pernyataan yang bernada paling hawkish sejak pelantikan PM Takaichi. Ueda mengungkapkan bahwa bank sentral akan membahas kenaikan suku bunga dalam rapat berikutnya. Ia bukan hanya mengisyaratkan prospek rate hike, melainkan juga mengentaskan kekhawatiran pasar selama ini bahwa Takaichi bakal merongrong independensi BoJ demi menjaga suku bunga pada tingkat yang rendah.
Selaras dengan bias pernyataan Ueda dan Katayama, pasar mengerem aksi jual atas Yen. Para pakar kini kembali memperhitungkan ulang prospek suku bunga BoJ sambil berupaya menerka kapan Jepang bakal melaksanakan intervensi mata uang. Angka 160.00 pada grafik USD/JPY menarik perhatian, karena intervensi Jepang terakhir terjadi tepat setelah duet Ninja ini mencapai level 161.96 pada bulan Juli 2024.
"Komentar hari ini menunjukkan masih ada jarak sebelum intervensi langsung," kata Akira Moroga, kepala strategi pasar di Aozora Bank. "Meskipun demikian, otoritas kemungkinan siap bertindak kapan saja. Intervensi mungkin akan dilakukan setelah dolar menguat mendekati 160 yen."
Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) menguat sampai 99.80-an pada awal sesi New York hari ini (19/November). Dixie sempat lesu tadi pagi, tetapi kembali berotot seiring makin maraknya aksi jual atas Yen Jepang. Duet USD/JPY sudah tembus 156.00 saat berita ini ditulis, semakin mendekati rekor tertinggi tahun ini di atas 158.00.
Misteri Depresiasi Yen
Para pakar menyoroti pergerakan Yen Jepang yang mencurigakan selama beberapa hari terakhir. Sebagai salah satu mata uang safe haven, kurs Yen biasanya menguat saat Wall Street rontok. Namun, Yen tetap lesu selama kemerosotan beragam indeks saham sejak akhir pekan lalu.
Menkeu Jepang Satsuki Katayama berulang kali memeringatkan bahwa pemerintah mencermati volatilitas nilai tukar mata uang. Pernyataan seperti itu lazim mengawali intervensi pemerintah untuk menyokong mata uangnya dalam waktu dekat, tetapi para trader justru semakin giat melego Yen.
Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar di perusahaan layanan keuangan Corpay, memaparkan beberapa faktor di balik pelemahan Yen yang cukup aneh ini. Pertama, eskalasi ketenagangan China-Jepang telah memperburuk sentimen pasar terhadap Jepang. Kedua, PM Sanae Takaichi sedang menggodok stimulus fiskal yang menggelisahkan pasar. Ketiga, perusahaan Jepang sekarang punya keterkaitan yang sangat erat dengan sektor teknologi AS -- pendapatan perusahaan Jepang ikut terancam ketika Wall Street goyah.
Schamotta menjelaskan, "Kerentanan korporasi yang terkait dengan ledakan teknologi AS mengikis daya tarik mata uang (Yen) ini sebagai aset safe haven tradisional, sehingga meredam responsnya terhadap berita utama yang negatif."
Beberapa pakar lainnya menilai minat beli Yen juga memudar karena ekspektasi suku bunga yang tetap rendah. Sebagaimana diketahui, Takaichi menentang kenaikan suku bunga Bank of Japan. Ia bahkan baru-baru ini menuntut agar Gubernur BoJ menyampaikan laporan rutin kepada Dewan Kebijakan Ekonomi dan Fiskal, badan penasihat yang berada di bawah kantor perdana menteri Jepang.
Konflik China - Jepang
Dalam pidato pertamanya di parlemen pada pekan lalu, Takaichi memantik konflik China - Jepang. Ia menyampaikan kemungkinan untuk menerjunkan pasukan bela negaranya jika China menyerang Taiwan, karena konflik tersebut juga akan mengancam eksistensi Jepang. Beijing langsung merespons keras dengan mengedarkan peringatan bagi warga negaranya yang ingin bepergian ke Jepang.
Pada hari Minggu, China mengirim kapal penjaga pantai ke kepulauan Senkaku. Kepulauan ini berada di bawah pemerintahan Jepang, tetapi juga diklaim oleh China dengan nama kepulauan Diaoyu.
Pada hari Senin, Kedubes China di Jepang menyampaikan peringatan keras pada akun media sosialnya. Mereka mengingatkan bahwa China belum mengecualikan kemungkinan menggunakan kekerasan untuk memulihkan Taiwan, dan intervensi oleh Jepang akan dianggap sebagai agresi yang akan segera dibalas dengan tegas.
Hari ini, Jubir Kementrian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan "tidak ada pasar" bagi produk boga bahari Jepang. Mao tidak menjelaskan apakah China melarang impor dari Jepang, tetapi mengisyaratkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan langkah tersebut dan tindakan lainnya.
"Jepang harus terlebih dahulu menarik pernyataannya yang keliru dan mengambil tindakan nyata untuk melindungi fondasi politik hubungan China-Jepang; jika tidak, China tidak punya pilihan selain mengambil tindakan lebih lanjut," ujar Mao.
Seputarforex - Duet USD/JPY tiba-tiba meloncat ke kisaran 154.00 dalam perdagangan awal pekan ini (10/11/2025). Pelaku pasar menyambut baik kemunculan rambu kuning menuju jalan keluar dari government shutdown yang telah dialami Amerika Serikat selama lebih dari satu bulan terakhir.
Pada hari Minggu, Senat AS memajukan pembahasan sebuah undang-undang yang khusus dirancang untuk mengakhiri shutdown dan membuka kembali kantor-kantor pemerintah federal. Beberapa tokoh partai Demokrat telah mencapat kesepakatan dengan Republikan untuk meloloskan perundang-undangan tersebut. Presiden AS Donald Trump juga mengatakan bahwa "sepertinya kita semakin dekat dengan akhir dari shutdown".
Menanggapi berita tersebut, sentimen pasar Forex semakin membaik. Terjadi penguatan dalam mata uang-mata uang yang peka risiko seperti Dolar Australia dan Dolar New Zealand. Sementara itu, Dolar AS menguat terhadap Yen Jepang dan Franc Swiss.
"Kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintah dapat memicu reaksi pasar yang signifikan, terutama dengan mengurangi ketidakpastian data dan meningkatkan sentimen investor," kata Lloyd Chan, analis mata uang senior di MUFG Singapura.
Berakhirnya shutdown akan segera menghadirkan kembali rilis data-data ekonomi AS yang sempat tertunda sejak awal Oktober, khususnya Nonfarm Payroll. Pelaku pasar akan memerhatikannya untuk memperkirakan arah pergerakan suku bunga The Fed dan kurs Dolar AS berikutnya.
Duet USD/JPY paling terpengaruh oleh perkembangan ini, karena selisih suku bunga kedua mata uang yang sangat besar. Bank sentral AS dan Jepang juga sama-sama masih maju-mundur mempertimbangkan perubahan suku bunga.
Pelaku pasar kini memperkirakan The Fed bakal mempertahankan tingkat suku bunga dalam rentang 3.75%-4.00% sampai awal tahun depan. Namun, masih ada kemungkinan untuk penurunan suku bunga pada bulan Desember. Rilis data-data ekonomi AS ke depan dapat memengaruhi spekulasi pasar seputar isu ini.
Pelaku pasar sempat khawatir pelantikan PM Sanae Takichi bakal memaksa Bank of Japan (BoJ) untuk mempertahankan suku bunga pada 0.5% sampai akhir tahun ini. Namun, dua berita terkini mengisyaratkan adanya kemungkinan untuk kenaikan suku bunga BoJ pada bulan Desember.
Takaichi baru-baru ini mengonfirmasi akan mengurangi intensitas stimulus fiskalnya. Ia bakal merancang target fiskal yang berlanjut sampai beberapa tahun ke depan agar pengeluaran pemerintah "lebih fleksibel". Ringkasan opini BoJ yang dirilis tadi pagi juga menyebutkan bahwa "kabut yang membayangi prospek ekonomi Jepang mulai sirna dibandingkan dengan bulan Juli".
Seputarforex - Kurs USD/JPY hari ini (30/Oktober) meroket sekitar satu persen sampai 154.44, level tertingginya sejak bulan Februari. Dolar AS semakin bertaji berkat pernyataan Ketua Fed, sedangkan Yen rontok terhadap beragam mata uang lain gara-gara pengumuman suku bunga Jepang yang mengecewakan. Duet Ninja juga terpengaruh oleh hasil negosiasi AS-China terkini.
Pada dini hari tadi, Ketua Fed Jerome Powell mengungkapkan keraguannya akan penurunan suku bunga lanjutan. Ia mengisyaratkan bank sentral harus bertindak lebih hati-hati karena pemangku kebijakan masih kekurangan referensi data ekonomi. Pelaku pasar menganggapnya sebagai suatu pernyataan yang bernada hawkish, sehingga berdampak bullish bagi Dolar AS.
Beberapa jam kemudian, Bank of Japan (BoJ) mengumumkan keputusan untuk mempertahankan tingkat suku bunga 0.5% tanpa memberikan petunjuk baru mengenai arah kebijakan berikutnya. Hanya dua dari sembilan peserta rapat kebijakan BoJ yang mendukung kenaikan suku bunga, sama seperti rapat bulan lalu. Hal ini mengecewakan para pelaku pasar yang telanjur mengharapkan sinyal kenaikan suku bunga dari BoJ.
"Pasar memang tidak memperkirakan kenaikan suku bunga (dari BoJ hari ini), tetapi saya rasa pasar agak kecewa karena jumlah penentang (kebijakan suku bunga rendah) tetap dua," kata Sim Moh Siong, ahli strategi mata uang di Bank of Singapore. "Ada perbedaan yang nyata antara Bank of Japan yang masih berhati-hati dalam hal kenaikan suku bunga, dan (Federal Reserve) yang berhati-hati dalam hal penurunan suku bunga."
Kesenjangan antara bias pernyataan Powell dan putusan BoJ mengakibatkan kurs USD/JPY melonjak. Dolar AS kemudian memperoleh energi tambahan dari hasil perundingan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Trump mengatakan akan mengurangi tarif impor yang dikenakan terhadap barang-barang China sebagai hukuman terkait masalah fentanil, dari 20% menjadi 10%. Alasannya, menurut Trump, Xi akan bekerja keras untuk menghentikan arus fentanil ke AS. Selain itu, China akan membeli "banyak sekali" kedelai dan produk-produk pertanian AS lainnya.
Lebih penting lagi, Trump mengatakan China "tidak akan menerapkan pengendalian atas mineral tanah jarang". AS dan China telah mencapai kesepakatan satu tahun mengenai komoditas istimewa ini, dan akan diperpanjang dalam satu tahun ke depan.
Seputarforex - Duet USD/JPY melemah sejak perdagangan hari Selasa hingga mencapai level terendah 151.53 pada awal sesi Asia hari Rabu (29/Oktober). Pasangan mata uang GBP/JPY dan EUR/JPY juga melandai. Pasalnya, pernyataan menteri AS dan Jepang kemarin sama-sama mendukung penguatan kurs Yen menjelang pengumuman bank sentral Jepang besok.
Minoru Kiuchi, Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, mengatakan bahwa negerinya dapat meningkatkan potensi pertumbuhan dengan merangsang permintaan dan menjaga pasar tenaga kerja, sambil tetap memerhatikan disiplin fiskal. Ia juga mengatakan bahwa pemerintah terus memantau dampak fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap perekonomian Jepang.
Pernyataan Kiuchi semakin melegakan kekhawatiran pasar terhadap kebijakan PM Sanae Takaichi ke depan, khususnya dalam hal nilai tukar Yen.
"(Pernyataan Kiuchi) itu telah membantu meningkatkan sentimen di pasar JGB (obligasi pemerintah Jepang) dan Yen," kata James Lord, kepala strategi forex di Morgan Stanley. "Saya pikir investor asing khususnya memiliki pandangan bahwa pemerintahan Takaichi mungkin sedikit lebih stimulatif dalam hal kebijakan fiskal. Komentar-komentar hari ini condong ke arah yang berlawanan, bahwa mungkin (A) tidak akan ada banyak stimulus fiskal dan (B) pemerintah sensitif terhadap pergerakan Yen."
Tak berapa lama kemudian, dalam sebuah pertemuan dengan Menkeu Jepang Satsuki Katayama, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengungkapkan lebih menyukai kebijakan konvensional seperti kenaikan suku bunga daripada intervensi forex. Sebagian pelaku pasar menerjemahkannya sebagai dukungan Amerika Serikat untuk kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) lebih lanjut.
Pernyataan Bessent memberikan support tambahan bagi kurs Yen menjelang rapat BoJ minggu ini. Pada akhir rapat besok pagi, mayoritas memperkirakan BoJ akan mempertahankan suku bunga pada tingkat 0.5% sambil memberikan kisi-kisi mengenai pengetatan kebijakan ke depan.
Seputarforex - Kurs Yen hari ini (23/Oktober) melemah kembali karena desas-desus mengenai rencana kebijakan PM Sanae Takaichi. USD/JPY menguat sekitar 0.5% sampai level tertinggi sepekan pada 152.79, sedangkan EUR/JPY dan GBP/JPY masing-masing meningkat 0.4 persen.
Segera setelah terpilih pada hari Selasa, PM Sanae Takaichi mengumumkan jajaran anggota kabinet dan rangkaian kebijakan yang akan diluncurkannya. Pelaku pasar kemarin menyambut baik penunjukan Satsuki Katayama sebagai menteri keuangan Jepang. Namun, mereka lebih kritis menanggapi rancangan paket stimulus Takaichi.
Reuters melaporkan Takaichi sedang menyiapkan paket stimulus ekonomi yang bernilai lebih dari 13.9 triliun yen ($92 miliar). Jumlah tepatnya masih dalam proses pembahasan dan kemungkinan akan diumumkan pada bulan depan.
Narasumber anonim mengatakan paket stimulus Takaichi akan memiliki tiga pilar, yaitu kebijakan untuk melawan inflasi, investasi bagi industri yang berkembang, dan keamanan nasional. Industri yang dimaksud mencakup akal imitasi (AI) dan semikonduktor sebagai fokus pembangunan ekonomi strategis. Selain itu, narasumber mengungkapkan pula bahwa Takaichi berencana untuk menghapus pajak BBM provisional dan memperluas alokasi dana bagi pemerintah daerah untuk menyokong UMKM.
Beragam rencana pengeluaran tersebut memantik pertanyaan di benak publik mengenai sumber pendanaannya. Sejumlah pihak khawatir pemerintah Jepang bakal terpaksa merilis obligasi baru untuk menutupi defisit yang lebih besar dari perkiraan.
Kekhawatiran seputar anggaran berdampak negatif bagi pasar modal maupun nilai tukar mata uang Jepang hari ini, meskipun saham-saham negeri Sakura sempat naik daun seusai kemenangan Takaichi. Beberapa trader Yen juga menyoroti fokus "melawan inflasi"; menganggapnya sebagai upaya Takaichi untuk menghalangi kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) secara tidak langsung.
"Pembelian (saham) berdasarkan harapan kebijakan dari pemerintahan Takaichi sudah berakhir," kata Yutaka Miura, analis teknikal senior di Mizuho Securities. "Pasar kini berada pada titik di mana mereka perlu menilai kebijakan (Takaichi mendatang) secara konkret dan kelayakannya."
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur

Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar