Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.












Akun Sinyal untuk Anggota
Semua Akun Sinyal
Semua Kontes



Kanada Nilai Rata-Rata Terpangkas IHK YoY (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)S:--
P: --
S: --
Gubernur Dewan Federal Reserve Milan menyampaikan pidato
Amerika Serikat Indeks Pasar Properti NAHB (Des)S:--
P: --
S: --
Australia Nilai Awal PMI Komposit (Des)S:--
P: --
S: --
Australia Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Des)S:--
P: --
S: --
Australia Nilai Awal PMI Manufaktur (Des)S:--
P: --
S: --
Jepang Nilai Awal PMI Manufaktur (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)S:--
P: --
S: --
U.K. Perubahan Jumlah Tenaga Kerja ILO 3-Bulan (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Jumlah Klaim Pengangguran (Nov)S:--
P: --
U.K. Tingkat Pengangguran (Nov)S:--
P: --
S: --
U.K. Suku Bunga Pengangguran ILO 3 Bulan (Okt)S:--
P: --
S: --
U.K. Upah Rata-Rata Tiap-Minggu, Termasuk Bonus Jangka 3-Bulan, YoY (Okt)S:--
P: --
U.K. Upah Rata-Rata Tiap-Minggu, Tidak Termasuk Bonus Jangka 3-Bulan YoY (Okt)S:--
P: --
Perancis Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Des)S:--
P: --
S: --
Perancis Nilai Awal PMI Komposit (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)S:--
P: --
S: --
Perancis Nilai Awal PMI Manufaktur (Des)S:--
P: --
S: --
Jerman Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)S:--
P: --
S: --
Jerman Nilai Awal PMI Manufaktur (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)S:--
P: --
S: --
Jerman Nilai Awal PMI Komposit (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Nilai Awal PMI Komposit (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Nilai Awal PMI Manufaktur (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)S:--
P: --
S: --
U.K. Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Des)S:--
P: --
S: --
U.K. Nilai Awal PMI Manufaktur (Des)S:--
P: --
S: --
U.K. Nilai Awal PMI Komposit (Des)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Indeks Sentimen Ekonomi ZEW (Des)S:--
P: --
S: --
Jerman Indeks Status Ekonomi ZEW (Des)S:--
P: --
S: --
Jerman Indeks Sentimen Ekonomi ZEW (Des)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Akun Perdagangan (Sebelum Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
Zona Euro Indeks Status Ekonomi ZEW (Des)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Akun Perdagangan (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Total Aset Cadangan (Nov)--
P: --
S: --
U.K. Ekspektasi Inflasi--
P: --
S: --
Amerika Serikat Tingkat Pengangguran U6 (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Tingkat Pengangguran (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Upah Rata-Rata Tiap-Jam MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Upah Rata-Rata Tiap-Jam YoY (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jumlah Tenaga Kerja Non-Pertanian (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Penjualan Retail (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Penjualan Retail Inti MoM (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Penjualan Retail Inti (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Penjualan Retail MoM (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Penjualan Retail MoM (Tidak Termasuk Pom Bensin Dan Penjual Mobil) (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Penjualan Retail MoM (Tidak Termasuk Mobil) (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jumlah Pekerjaan Swasta Non-Pertanian (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jam Kerja Rata-Rata Tiap-Minggu (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Partisipasi Ketenagakerjaan (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Penjualan Retail YoY (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jumlah Tenaga Kerja Manufaktur (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jumlah Tenaga Kerja Pemerintahan (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Penjualan Bisnis Retail Mingguan Redbook YoY--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Awal PMI Manufaktur - IHS Markit (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Awal PMI Komprehensif - IHS Markit (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Nilai Awal PMI Jasa IHS Market (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Stok Komersial MoM (Sep)--
P: --
S: --
Pidato Gubernur Dewan Komisaris Macklem

Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Kolumnis Teratas
Terbaru
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua

Tidak ada data
Exchange-traded fund (ETF) XRP spot yang terdaftar di AS telah mencatat arus masuk bersih berturut-turut selama satu bulan penuh sejak peluncurannya pada 13 November, membedakannya dari ETF Bitcoin dan Ethereum yang mengalami miliaran arus keluar di periode yang sama.
Pencapaian ini menjadi titik balik bagi XRP, yang selama bertahun-tahun tidak bisa diakses oleh investor tradisional karena ketidakpastian regulasi terkait gugatan hukum Ripple dengan US Securities and Exchange Commission. Sekarang, setelah ada ETF spot yang membuka akses tersebut, dana institusional mengalir ke aset ini dengan kecepatan yang bahkan mengejutkan para pengamat yang paling optimistis sekalipun.
Perbedaan Mencolok dengan BTC dan ETH
Berdasarkan data SoSoValue, ETF spot XRP berhasil menarik dana segar di setiap sesi perdagangan sejak peluncurannya, sehingga arus masuk bersih kumulatif mencapai sekitar US$990,9 juta per 12 Desember. Total aset bersih di lima produk tersebut naik jadi sekitar US$1,18 miliar, tanpa adanya satu hari pun yang mengalami penarikan bersih.
Konsistensi ini menonjol di pasar yang bahkan ETF aset kripto terbesar sekalipun kesulitan mempertahankan momentum stabil. Dalam 30 hari yang sama, ETF Bitcoin spot AS mencatat arus keluar bersih sekitar US$3,39 miliar, termasuk penarikan satu hari sekitar US$903 juta pada 20 November. ETF Ethereum juga mengalami tren serupa, dengan arus keluar bersih sekitar US$1,26 miliar.
Perbedaan paling mencolok terjadi pada 1 Desember. Pada hari itu, ETF XRP meraup dana masuk US$89,65 juta sementara ETF Bitcoin hanya mendapatkan US$8,48 juta—hanya sekitar sepersepuluh dari angka ETF XRP. Di sisi lain, ETF Ethereum justru mencatat lebih dari US$79 juta arus keluar bersih.
Perdagangan di bulan Desember makin menegaskan kontras tersebut. ETF Bitcoin spot mencatat empat hari arus negatif dibanding delapan hari positif, dan ETF Ethereum juga memperlihatkan volatilitas serupa dengan lima hari negatif dan tujuh hari positif hingga 12 Desember. ETF XRP tetap mencatat arus masuk positif setiap hari.
Paling Cepat Kedua Raih US$1 Miliar
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menerangkan bahwa XRP kini menjadi salah satu ETF spot aset kripto tercepat yang mencapai aset kelolaan US$1 miliar di AS, di bawah Ethereum.
“There’s pent-up demand for regulated crypto products,” Garlinghouse stated. Ia menyoroti langkah Vanguard baru-baru ini yang memberikan akses ke ETF kripto melalui akun pensiun dan investasi tradisional, serta menegaskan bahwa aset kripto kini “jadi lebih mudah diakses oleh jutaan orang yang tidak perlu ahli di bidang teknologinya.”
Garlinghouse juga menekankan bahwa ketahanan, stabilitas, dan kekuatan komunitas menjadi tema yang semakin esensial bagi para “investor aset kripto ‘off-chain'” yang baru ini.
CME perluas infrastruktur derivatif
CME Group mengumumkan peluncuran Futures XRP dan SOL Spot-Quoted pada 15 Desember, yang makin memperluas akses institusional ke XRP.
“Kami telah melihat permintaan kuat untuk Futures Bitcoin dan Ether Spot-Quoted kami saat ini, dengan lebih dari 1,3 juta kontrak yang telah diperdagangkan sejak diluncurkan pada bulan Juni, dan kami senang bisa menambahkan XRP serta SOL ke dalam pilihan produk kami,” terang Giovanni Vicioso, Global Head of Cryptocurrency Products di CME Group.
Futures Bitcoin dan Ether Spot-Quoted yang sudah ada pun mengalami pertumbuhan pesat, dengan rata-rata volume perdagangan harian bulan Desember mencapai 35.300 kontrak dan rekor transaksi harian gabungan sebanyak 60.700 kontrak pada 24 November.
Harga tertinggal saat sinyal akumulasi mulai terbentuk
Analis pasar menyarankan bahwa pola arus masuk tanpa henti menunjukkan ETF XRP digunakan sebagai alokasi struktural, bukan hanya instrumen trading taktis.
“Ini baru 5 ETF spot. Belum ada BlackRock, belum ada eksposur 10-15 ETF lain, tapi semuanya akan datang,” tutur seorang analis, sambil memperkirakan jika arus mingguan tetap di kisaran US$200 juta, total arus masuk bisa melebihi US$10 miliar pada 2026.
Meski arus masuk ETF sangat kuat, performa harga XRP justru masih lesu. Dalam sebulan terakhir, token ini terkoreksi hampir 15% dan diperdagangkan di harga US$1,89 pada waktu publikasi.
Kesenjangan antara arus masuk dan harga tersebut mungkin mencerminkan mekanisme pasar ETF. Proses pembentukan dan penebusan ETF melibatkan arbitrase yang rumit sehingga dampak ke harga bisa tertunda. Selain itu, aksi market maker yang melakukan hedging posisi mereka juga dapat mengurangi dampak langsung arus masuk terhadap harga.
Bitcoin tergelincir ke area US$85.000 pada 15 Desember. Aksi ini memperpanjang tren turun dalam beberapa hari terakhir ketika risiko makro global, pelepasan leverage, dan kondisi likuiditas yang rapuh saling bertabrakan. Crash ini menggerus lebih dari US$100 miliar dari total kapitalisasi pasar kripto hanya dalam hitungan hari, memunculkan tanya apakah gelombang jual ini benar-benar sudah selesai.
Tidak ada satu pemicu tunggal di balik kejatuhan tersebut. Sebaliknya, lima kekuatan yang saling tumpang tindih menyeret Bitcoin ke bawah dan berpotensi mempertahankan tekanan harga dalam waktu dekat.
Ketakutan Kenaikan Suku Bunga BOJ Picu De-risking Global
Adapun pemicu makro terbesar datang dari Jepang. Pasar bergerak lebih dulu menjelang kenaikan suku bunga Bank of Japan yang secara luas diperkirakan terjadi pekan ini, langkah yang akan membawa suku bunga kebijakan Jepang ke level yang tidak terlihat selama beberapa dekade.
Bahkan kenaikan kecil pun bisa berdampak besar, mengingat Jepang selama bertahun-tahun menjadi sumber bahan bakar bagi pasar aset berisiko global lewat yen carry trade.
Selama ini, investor meminjam yen berbiaya murah untuk membeli aset berisiko lebih tinggi seperti saham dan kripto. Ketika suku bunga Jepang naik, mekanisme ini mulai terurai. Investor terpaksa menjual aset berisiko untuk melunasi kewajiban dalam yen.
Secara historis, Bitcoin bereaksi tajam terhadap kenaikan suku bunga BOJ. Dalam tiga episode terakhir, BTC terkoreksi 20% hingga 30% dalam beberapa pekan setelahnya. Pola historis inilah yang mulai dihargakan pasar lebih awal, yang pada gilirannya menekan Bitcoin bahkan sebelum keputusan resmi diumumkan.
Data Ekonomi AS Hidupkan Lagi Ketidakpastian Kebijakan
Di saat yang sama, pelaku pasar memilih untuk memangkas risiko menjelang rangkaian data makro AS yang padat, termasuk angka inflasi dan pasar tenaga kerja.
Federal Reserve (The Fed) memang baru saja memangkas suku bunga, namun para pejabat memberi sinyal kehati-hatian terkait kecepatan pelonggaran lanjutan. Ketidakpastian ini krusial bagi Bitcoin, yang semakin diperlakukan sebagai aset makro sensitif terhadap likuiditas, bukan sekadar lindung nilai independen.
Dengan inflasi yang masih di atas target dan data ketenagakerjaan yang diperkirakan melemah, pasar kesulitan memproyeksikan langkah The Fed berikutnya. Keraguan tersebut mengikis permintaan spekulatif dan mendorong trader jangka pendek untuk menepi.
Imbasnya, Bitcoin pun kehilangan momentum tepat saat mendekati level teknikal krusial.
Likuidasi Leverage Masif Percepat Kejatuhan
Begitu Bitcoin terperosok ke bawah US$90.000, tekanan jual paksa pun mulai mendominasi.
Lebih dari US$200 juta posisi long ber-leverage tersapu likuidasi hanya dalam hitungan jam, menurut data derivatif. Sebelumnya, trader long telah memadati posisi bullish setelah pemangkasan suku bunga The Fed awal bulan ini.
Ketika harga tergelincir, mesin likuidasi secara otomatis menjual Bitcoin untuk menutup kerugian. Penjualan ini lantas menyeret harga semakin turun, menimbulkan likuidasi lanjutan dalam lingkaran umpan balik yang agresif.
Efek mekanis inilah yang menjelaskan mengapa penurunan terjadi begitu cepat dan tajam, alih-alih berlangsung secara perlahan.
Likuiditas Akhir Pekan yang Tipis Perbesar Ayunan Harga
Adapun timing terjadinya kejatuhan turut memperparah dampak.
Bitcoin jebol saat perdagangan akhir pekan, periode ketika likuiditas biasanya menipis dan order book dangkal. Dalam kondisi tersebut, order jual yang relatif kecil sudah cukup untuk menggerakkan harga secara agresif.
Holder besar dan desk derivatif memangkas eksposur di tengah likuiditas rendah, sehingga memperbesar volatilitas. Dinamika ini menarik Bitcoin dari area US$90.000-an bawah menuju US$85.000 dalam waktu singkat.
Penurunan akhir pekan kerap terlihat dramatis, bahkan ketika fondasi fundamental jangka panjang tidak banyak berubah.
Aksi Jual Bitcoin oleh Wintermute Menambah Tekanan Pasar Spot
Tekanan struktural pasar diperberat oleh aksi jual signifikan dari Wintermute, salah satu market maker terbesar di industri kripto.
Selama fase aksi jual, data on-chain dan pasar menunjukkan Wintermute menjual Bitcoin dalam jumlah besar. Angkanya diperkirakan lebih dari US$1,5 miliar, dan dilepas ke berbagai crypto exchange terpusat (CEX). Penjualan ini disebut dilakukan untuk menyeimbangkan risiko dan menutup eksposur setelah volatilitas tinggi serta kerugian di pasar derivatif.
Sebagai penyedia likuiditas di pasar spot dan derivatif sekaligus, aksi jual Wintermute memiliki dampak yang jauh lebih besar dibanding pelaku biasa.
Momentum penjualan tersebut juga terjadi di tengah kondisi likuiditas rendah, sehingga memperbesar tekanan turun dan mempercepat penurunan Bitcoin menuju US$85.000.
Apa yang Bakal Terjadi Selanjutnya?
Arah pergerakan Bitcoin selanjutnya kini sangat bergantung pada kelanjutan faktor makro, bukan kabar spesifik dari industri kripto.
Seumpama Bank of Japan benar-benar mengonfirmasi kenaikan suku bunga dan imbal hasil global meningkat, Bitcoin berpotensi tetap tertekan seiring berlanjutnya pembongkaran carry trade. Penguatan yen akan menambah tekanan tersebut.
Sebaliknya, jika pasar telah sepenuhnya mengantisipasi langkah BOJ dan data ekonomi AS melemah cukup signifikan untuk kembali menghidupkan ekspektasi pemangkasan suku bunga, Bitcoin berpeluang stabil setelah fase likuidasi mereda.
Untuk saat ini, aksi jual 15 Desember mencerminkan reset yang digerakkan oleh faktor makro, bukan kegagalan struktural pasar kripto. Namun, volatilitas nampaknya masih enggan mereda dalam waktu dekat.
Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting perkembangan dunia aset kripto paling utama untuk hari ini.
Ambil secangkir kopi, karena Wall Street baru saja memberikan sinyal lain bahwa masa depan kripto makin bersifat institusional. Ketika JPMorgan membawa salah satu produk keuangan intinya ke dalam chain, para pengamat pasar mulai bertanya-tanya apakah ini sekadar percobaan atau perubahan yang lebih dalam menuju Ethereum sebagai infrastruktur ekonomi.
Berita Kripto Hari Ini: JPMorgan Bawa Pasar Uang ke On-Chain dengan Fund Berbasis Ethereum
JPMorgan Chase kembali mengambil langkah tegas di dunia keuangan berbasis blockchain, dengan meluncurkan exchange-traded fund (ETF) pasar uang ter-tokenisasi pertamanya di jaringan Ethereum.
Menurut laporan WSJ, divisi manajemen aset raksasa perbankan ini yang mengelola US$4 triliun telah merilis My OnChain Net Yield Fund atau MONY. Produk ini merupakan private money market fund yang berjalan di Ethereum dan didukung oleh platform tokenisasi milik JPMorgan, yakni Kinexys Digital Assets.
Bank tersebut akan memodali fund ini dengan US$100 juta dari dana mereka sendiri sebelum membukanya untuk investor eksternal, yang menandakan keyakinan internal yang kuat terhadap produk keuangan berbasis tokenisasi.
MONY khusus dibuat untuk partisipasi institusi dan individu dengan kekayaan tinggi saja. Fund ini terbuka untuk investor yang memenuhi syarat, termasuk individu dengan setidaknya US$5 juta aset investable dan institusi dengan minimum US$25 juta, serta investasi minimum sebesar US$1 juta.
Investor akan menerima token digital yang mewakili kepemilikan mereka dalam fund ini, yang membawa eksposur pasar uang tradisional ke blockchain sembari tetap menjaga pola imbal hasil yang sudah dikenal.
Berdasarkan laporan tersebut, eksekutif JPMorgan menyebut bahwa permintaan dari klien menjadi pendorong utama peluncuran ini.
“There is a massive amount of interest from clients around tokenization,” baca kutipan dalam laporan itu, mengutip John Donohue, kepala global liquidity di JPMorgan Asset Management.
Ia menambahkan bahwa mereka berharap bisa jadi pemimpin di bidang ini dengan menawarkan produk pasar uang tradisional versi berbasis blockchain.
Peluncuran ini terjadi di tengah momentum makin kencang tokenisasi aset di Wall Street, seiring dengan disahkannya GENIUS Act pada awal tahun ini.
Undang-undang tersebut menetapkan kerangka regulasi stablecoin di AS dan dianggap sebagai pendorong utama upaya tokenisasi yang lebih luas pada fund, obligasi, dan aset dunia nyata lainnya.
Sejak saat itu, institusi keuangan besar bergerak cepat untuk mengeksplorasi blockchain sebagai infrastruktur inti pasar, bukan sekadar eksperimen sampingan.
Bagi Ethereum, keputusan JPMorgan untuk meluncurkan MONY di jaringan ini dipandang sebagai bentuk dukungan institusional yang signifikan. Co-founder Fundstrat, Tom Lee, menanggapi kabar ini dengan menyebut bahwa langkah tersebut “bullish for ETH.”
Komentar tersebut menunjukkan bagaimana produk seperti MONY memperluas kegunaan Ethereum di dunia nyata melalui aktivitas transaksi, eksekusi smart contract, serta integrasi lebih dalam dengan sektor keuangan global.
Pemerhati kripto pun sependapat, dengan beberapa di antara mereka berpendapat bahwa peran Ethereum sebagai layer settlement untuk produk keuangan yang sudah teregulasi jadi semakin sulit diabaikan.
JPMorgan vs BlackRock: Tokenized Money Market Fund Tanda Era Baru di Dunia Keuangan
Langkah JPMorgan juga mengundang perbandingan dengan tokenized money market fund milik BlackRock, yaitu BUIDL, yang kini aset kelolaannya sudah tumbuh sekitar US$1,83 miliar menurut data blockchain publik.
Sama seperti MONY, BUIDL juga berinvestasi di US Treasury jangka pendek, repo, dan instrumen setara kas. Namun, BUIDL menganut strategi lintas chain dan bekerja sama dengan mitra tokenisasi yang berbeda.
Keberadaan dua fund ini semakin menyoroti tren besar di mana perusahaan tradisional finance (TradFi) mulai terjun ke blockchain untuk memodernisasi produk-produk penghasil imbal hasil berisiko rendah.
Secara lebih luas, analis melihat tokenisasi sebagai cara bagi produk money market tradisional tetap bisa bersaing dengan stablecoin, sekaligus membuka beragam use case baru seperti settlement di chain, programmable, hingga transferabilitas yang lebih baik.
JPMorgan sudah lebih dulu menjajal tokenized deposit, private equity fund, dan token pembayaran institusional, yang menunjukkan bahwa MONY merupakan bagian dari strategi jangka panjang, bukan sekadar uji coba sesaat.
Seiring regulasi makin jelas dan partisipasi institusi semakin dalam, fund JPMorgan berbasis Ethereum semakin mempertegas cerita bahwa blockchain—yang dulu hanya dianggap khusus—perlahan makin jadi bagian penting dari sistem keuangan modern.
Bagi Ethereum, perubahan ini mungkin menjadi salah satu sinyal paling besar dan menentukan selama ini.
Chart Hari Ini
Byte-Sized Alpha
Berikut rangkuman berita aset kripto terbaru di Amerika Serikat yang patut diperhatikan hari ini:
Gambaran Umum Pre-Market Crypto Equities
| Perusahaan | Penutupan 12 Desember | Ringkasan Pre-Market |
| Strategy (MSTR) | US$176,45 | US$176,75 (+0,17%) |
| Coinbase (COIN) | US$267,46 | US$268,40 (+0,35%) |
| Galaxy Digital Holdings (GLXY) | US$26,75 | US$26,75 (0,00%) |
| MARA Holdings (MARA) | US$11,52 | US$11,56 (+0,35%) |
| Riot Platforms (RIOT) | US$15,30 | US$15,31 (+0,065%) |
| Core Scientific (CORZ) | US$16,53 | US$16,65 (+0,73%) |
Perlombaan pembukaan pasar crypto equities | Sumber: Google Finance
Bitcoin, emas, dan perak tetap menjadi sorotan minggu ini menjelang pengumuman CPI AS pada hari Kamis dan kemungkinan kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ).
Dengan narasi ekonomi makro yang sudah terbentuk, para analis mengisyaratkan potensi volatilitas yang segera terjadi untuk harga BTC, XAU, dan XAG.
Prediksi Harga Bitcoin, Emas, dan Perak Menjelang Berita Utama Ekonomi Makro
CPI AS pada hari Kamis dan hampir pasti adanya kenaikan suku bunga BOJ pada hari Jumat membuat harga Bitcoin dan aset safe haven seperti emas dan perak berpotensi tinggi mengalami volatilitas. Dalam kondisi seperti ini, prospek untuk BTC, XAU, dan XAG minggu ini adalah sebagai berikut.
Reli relief mulai melemah di tengah struktur harga Bitcoin yang bearish
Chart harian Bitcoin menunjukkan pemulihan terhadap tren utama, bukan pembalikan bullish yang sudah terkonfirmasi. Harganya telah keluar dari channel naik, yang mengindikasikan reli penyesuaian mulai melemah setelah penurunan tajam dari puncak US$126.000.
Walaupun struktur jangka pendek mengalami perbaikan, Bitcoin masih bergerak di bawah beberapa rerata harga penting, yaitu EMA 50-hari dan 100-hari yang masing-masing berada di US$95.601 dan US$101.022. Level ini terus mengikuti harga BTC dari atas sebagai resistance dinamis.
RSI mulai pulih dari area jenuh jual, sekarang stabil di kisaran pertengahan 40, dan terdapat sinyal beli yang siap terjadi, menandakan adanya perbaikan momentum dalam jangka pendek. Sinyal beli ini akan terjadi begitu RSI (garis ungu) menembus ke atas garis sinyalnya (garis kuning).
Pada saat yang sama, garis MACD masih berada di atas garis sinyalnya, mengindikasikan bahwa secara teknis, momentum bullish masih memimpin. Namun, penjual masih menunjukkan kekuatan karena indikator ini masih berada di area negatif.
Meskipun batang histogram makin mengecil dan warna hijaunya memudar, ini hanya menandakan tekanan beli sudah melemah, bukan berarti para bull sudah menyerah. Perhatikan, histogram masih ada di area positif.
Analisis terhadap Volume Profile bullish (batang horizontal hijau) juga menunjukkan adanya permintaan tinggi di atas, dengan pembeli yang masuk terlambat masih menunggu harga BTC di atas level psikologis US$90.000.
Agar Bitcoin bisa beralih ke fase bullish lanjutan, BTC harus menembus batas bawah channel naik dan kembali ke level US$100.000. Trader yang ingin memanfaatkan potensi kenaikan ini sebaiknya menunggu candlestick close di atas level Fibonacci retracement 61,8% di US$98.018.
Sampai saat itu, market masih condong pada fase pergerakan sideways di dalam rentang tertentu, dengan risiko penolakan yang tinggi di area resistance. Tren secara umum masih berhati-hati, tapi sudah ada tanda-tanda stabilisasi awal.
Harga Emas Bergerak di Channel Naik dan Hampir Sentuh Batas Atas, Sinyal Jual Mulai Muncul
Seperti Bitcoin, chart emas 4-jam juga menunjukkan channel naik yang jelas, di mana harga kini mengincar all-time high di US$4.381 untuk XAU.
Secara struktur, tren emas masih bullish karena harga terus mencetak higher high dan higher low serta selalu menghormati area support channel sejak November dan Desember.
Meski begitu, momentum mulai mengalami divergensi. RSI sudah turun dari level tinggi, sekarang bertahan di kisaran 60-an, dan sinyal jual yang siap terjadi menandakan momentum kenaikan mulai melemah. Sinyal jual ini akan aktif jika RSI bergerak turun menembus garis sinyalnya.
Hal ini bukan berarti tren akan berbalik, melainkan ada kemungkinan koreksi menuju area support channel. Aksi ini bisa menjadi momen masuk dengan harga diskon untuk para bull XAU yang terlambat masuk pasar emas.
Beberapa level Fibonacci retracement utama juga menguatkan pandangan ini. Jika terjadi koreksi ke area US$4.265 (level 23,6% Fibonacci retracement) atau US$4.193 (Fib 38,2%), tren bullish masih tetap terjaga.
Koreksi lebih dalam ke area US$4.134 baru akan memicu kekhawatiran jika disertai breakdown pada channel, sehingga asumsi bullish tidak berlaku lagi begitu harga juga menutup di bawah level 61,8% Fibonacci retracement.
Kecuali harga emas betul-betul tembus dan close di bawah US$4.076 pada time frame 4-jam, untuk saat ini skenario lebih condong konsolidasi dalam jangka pendek atau koreksi turun terbatas.
Bias menengah masih mengarah ke konstrukstif, tapi trader berbasis momentum sebaiknya lebih waspada jika ingin berburu harga tinggi pada fase seperti ini.
Kekuatan Breakout Harga Perak Menghadapi Risiko Overextension
Chart harian perak menunjukkan breakout bullish kuat, dengan harga XAG melonjak ke zona resistance US$64–US$65. Struktur tren secara umum juga tetap bullish, didukung oleh garis tengah Bollinger Band yang terus naik dan penutupan harga di atas beberapa rerata harga penting.
Harga perak konsisten mencatat higher high dan higher low sejak pertengahan tahun, sehingga tren bullish masih sangat kuat.
Namun indikator momentum menunjukkan risiko kelelahan jangka pendek. RSI yang mendekati angka 74 menandakan kondisi overbought, yang secara historis sering diikuti koreksi atau konsolidasi jangka pendek, bukan pembalikan tren langsung.
Bersamaan dengan itu, Awesome Oscillator (AO) masih positif dan terus berkembang, memberikan sinyal bahwa momentum bullish tetap kuat di balik permukaan.
Tingkat support penting yang perlu diperhatikan berada di US$56,90, yang ditandai oleh retracement Fibonacci 23,6%. Jika terjadi koreksi ringan ke zona ini, hal itu mungkin positif, karena bisa mengatur ulang momentum sambil menjaga tren naik secara keseluruhan tetap utuh.
Tapi, jika harga menembus di bawah US$52,10 (retracement Fibonacci 38,2%), momentum kenaikan berpotensi terancam. Skenario bullish hanya akan batal jika harga turun di bawah US$44,56, yang merupakan level retracement Fibonacci 61,8%.
Di sisi atas, jika harga mampu menutup harian dengan jelas di atas US$65, pergerakan ini bisa membuka peluang menuju level psikologis berikutnya di atas proyeksi saat ini.
Secara keseluruhan, silver masih berada di tren bullish yang kuat. Meski begitu, trader perlu waspada terhadap volatilitas dan kemungkinan terjadi mean reversion sebelum kenaikan lebih lanjut. Pengelolaan risiko menjadi sangat penting di level harga yang sudah tinggi ini, terutama bagi yang baru masuk pasar.
Prediksi harga Bitcoin untuk Senin, 15 Desember 2025: Harga Bitcoin sempat memantul secara bullish. Namun, apakah setelah ini BTC akan kembali melemah?
Akankah Bitcoin terpelanting ke level berikutnya? Hingga kini, BTC masih mampu bertahan di atas area support, tetapi belum menunjukkan progres yang berarti.
Harga Bitcoin Telah Terkoreksi Sekitar 36%
Bitcoin telah terkoreksi sekitar 36% sejak mencapai rekor harga all-time high (ATH) di kisaran US$126.272 dua bulan lalu. Setelah itu, BTC memantul secara bullish bulan ini dari support Fibonacci 0,382 di sekitar US$84.000, setelah sempat menyentuh area US$80.000 bulan lalu.
Apabila BTC tergelincir ke bawah support ini, maka support Fibonacci signifikan berikutnya berada di sekitar US$78.000, serta di rentang US$45.000–US$58.000. Di samping itu, terdapat support horizontal di kisaran US$58.783 hingga US$69.000, dengan EMA 50 bulan di sekitar US$64.900 sebagai penopang tambahan.
Di sisi indikator, garis MACD pada grafik bulanan telah bersilangan secara bearish, sementara histogram MACD terus bergerak lebih rendah selama lima bulan berturut-turut. RSI sendiri masih berada di zona netral.
Secara keseluruhan, tren bullish atau tren naik Bitcoin masih dapat dianggap bertahan selama harga tetap berada di atas Golden Ratio support di sekitar US$45.000.
Harga Bitcoin Masih Bertahan di Atas Support Fibonacci 0,382
Selama lima minggu terakhir, harga Bitcoin berhasil bertahan di atas support Fibonacci 0,382 di kisaran US$84.000. Namun, sejak pekan lalu, harga BTC kembali menunjukkan pelemahan.
Histogram MACD telah bergerak naik selama tiga minggu, dan EMA masih membentuk golden cross, yang mengonfirmasi tren bullish jangka menengah. Meski demikian, garis MACD telah bersilangan secara bearish, sementara RSI tetap netral.
Andaikata harga kembali bergerak naik, resistance Fibonacci signifikan berikutnya berada di sekitar US$98.000 dan US$109.000. Resistance tambahan juga berada di EMA 50 minggu di sekitar US$98.650.
Namun, fase koreksi baru benar-benar berakhir jika BTC mampu menembus Golden Ratio di sekitar US$109.000. Saat ini, harga masih cukup jauh dari level tersebut, meskipun telah naik 17,4% dari titik terendahnya.
Death Cross pada Grafik Harian Konfirmasi Tren Bearish
Pada grafik harian, EMA telah membentuk death cross, yang menegaskan tren bearish dalam jangka pendek hingga menengah. Meski begitu, garis MACD masih bersilangan bullish, walaupun histogram MACD telah bergerak turun selama beberapa hari terakhir.
RSI tidak memberikan sinyal yang jelas dan bergerak di area netral. Sejak Bitcoin turun ke sekitar US$80.500, harga membentuk rangkaian higher high dan lower low.
Dengan demikian, peluang bullish masih ada. Namun, jika BTC membentuk lower high baru di bawah puncak sebelumnya di sekitar US$94.652, maka risiko penurunan lanjutan akan meningkat.
Indikator Grafik 4 Jam Beri Sinyal Campuran
Pada grafik 4 jam, EMA juga membentuk death cross, mengonfirmasi tren bearish jangka pendek. Namun, histogram MACD mulai bergerak naik secara bullish, mengindikasikan bahwa garis MACD berpotensi bersilangan bullish dalam waktu dekat.
Sementara itu, RSI tetap netral dan tidak memberikan sinyal arah yang tegas. Saat ini, resistance signifikan berada di EMA 200 (4 jam) di sekitar US$93.000, area di mana harga Bitcoin sebelumnya telah beberapa kali tertolak.
Bitcoin Dominance Terpantau Lanjutkan Tren Turun
Bitcoin Dominance menunjukkan kecenderungan bearish. Sebelumnya, indikator ini tertolak di resistance Golden Ratio sekitar 63%.
Setelah itu, dominance kembali tertolak di Fibonacci 0,382 sekitar 60,5%, dan kini terlihat melanjutkan pergerakan turun.
Kondisi ini berpotensi mendorong koreksi Bitcoin Dominance menuju support Fibonacci 0,382 di sekitar 55,7%, dengan EMA 50 bulan di kisaran 56,5% sebagai penopang tambahan.
Selain itu, garis MACD telah bersilangan bearish, dan histogram MACD terus bergerak turun selama beberapa bulan. RSI masih netral, tanpa sinyal bullish maupun bearish yang dominan.
Jika support di kisaran 55,7%–56,5% gagal bertahan, maka support signifikan berikutnya berada di Golden Ratio sekitar 49%.
Harga Bitcoin saat ini bergerak di sekitar US$89.700, hampir tidak berubah dalam sehari dan turun sekitar 2% selama sepekan terakhir. Sekilas, pergerakan harga terlihat lemah. Tapi jika dilihat lebih dalam, ada hal menarik yang terjadi.
Para holder besar Bitcoin diam-diam mulai menjauh. Dukungan dari whale mulai memudar, dengan data on-chain menunjukkan distribusi yang berlanjut dalam beberapa minggu terakhir. Walaupun begitu, Bitcoin tetap gagal menembus turun. Ketahanan ini penting karena ada sinyal on-chain lain yang kini mengindikasikan tekanan jual mungkin mulai berkurang, meskipun para whale terkesan cuek.
Whale Lagi Jualan, tapi Tekanan Secara Keseluruhan Nampaknya Mulai Menurun
Data address whale Bitcoin menunjukkan sinyal kelemahan yang jelas. Perubahan address whale 1.000–10.000 BTC dalam 30 hari terakhir turun menjadi −72, yang merupakan level terendah sejak akhir November. Jumlah whale secara total juga hampir berada di level terendah bulanan. Hal ini menegaskan bahwa para holder besar tengah mengurangi eksposur, bukan menambahnya.
Mau insight token seperti ini? Daftar di Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.
Perlu diketahui juga bahwa para whale ini kebanyakan sedang berpindah ke ETH, yang menunjukkan outlook lebih optimistis untuk aset kripto terbesar kedua ini.
Biasanya perilaku seperti ini sering memicu koreksi harga yang lebih dalam. Tapi kali ini, hal itu tidak terjadi.
Salah satu penyebabnya mungkin adalah metrik Bitcoin Seller Exhaustion Constant dari Glassnode, yang menggabungkan perilaku cut-loss dan volatilitas harga. Metrik ini menyoroti periode di mana banyak penjual sedang rugi, namun volatilitas harga tetap rendah. Secara historis, kombinasi ini sering muncul di dekat titik bawah harga BTC dengan risiko rendah.
Saat ini, metrik tersebut berada di kisaran 0,019, level yang terakhir tercapai sekitar 5 April saat harga Bitcoin bergerak di sekitar US$83.500. Dalam enam minggu berikutnya, harga sempat reli lebih dari 33%, mencapai puncak di kisaran US$111.600. Bacaan metrik hari ini sedikit lebih rendah, menempatkan harga Bitcoin di zona historical exhaustion yang sama.
Hal ini memang tidak menjamin terjadinya reli. Tapi ini mengindikasikan bahwa risiko penurunan harga mulai berkurang.
Level Harga Bitcoin yang Tentukan Langkah Selanjutnya
Walau para whale banyak yang mulai keluar, Bitcoin tetap bertahan di atas US$89.250, yang merupakan zona support penting. Selama level ini masih bertahan pada penutupan harian, pihak bear sulit menguasai pasar.
Jika Bitcoin mampu kembali ke level US$91.320, momentum akan cepat membaik. Hal ini membuka peluang menuju US$94.660, di mana pasokan sebelumnya berada. Jika berhasil breakout bersih di sana, struktur pasar bisa kembali mendukung dominasi bull.
Batasan pengujian sangat jelas. Jika penutupan harian turun di bawah US$89.250, teori exhaustion menjadi lemah dan berpeluang besar harga turun ke US$87.570 hingga US$85.900.
Beberapa data ekonomi utama AS pada 15 hingga 19 Desember 2025 menempatkan Bitcoin di titik krusial. Para analis terbagi antara kekhawatiran akan potensi koreksi besar dan harapan bahwa kebijakan Federal Reserve bisa meredam dampaknya.
Data BOJ yang akan datang juga ikut menambah dinamika, dan Bitcoin bersiap menghadapi pekan penuh gejolak, karena pasar memperkirakan peluang 98% Bank of Japan akan menaikkan suku bunga menjadi 75 basis poin pada 19 Desember. Langkah ini sering memicu penurunan harga sebesar 20-30%.
Data Ekonomi AS yang Harus Trader Aset Kripto Pantau Minggu Ini
Dengan harga Bitcoin yang terkonsolidasi di dekat level psikologis US$90.000, sinyal ekonomi makro diperkirakan akan sangat memengaruhi ekspektasi suku bunga Federal Reserve dan arah harga jangka pendek minggu ini.
Berikut beberapa data ekonomi AS yang berpotensi menggerakkan pasar pada pekan ketiga Desember ini.
Nonfarm Payrolls (NFP) – Selasa, 16 Desember, pukul 08.30 ET
Laporan Nonfarm Payrolls November menjadi gambaran lengkap pertama kondisi tenaga kerja AS sejak September. Laporan ini juga jadi faktor penting bagi pasar dalam menentukan kebijakan The Fed hingga 2026.
Prediksi konsensus menunjukkan perlambatan tajam penciptaan lapangan kerja, dengan hanya 50.000 pekerjaan baru yang diperkirakan tercipta, turun dari 119.000 di Oktober, sementara tingkat pengangguran diprediksi naik ke 4,5% dari 4,4%.
Data private payroll baru-baru ini telah mengubah sentimen ke arah hasil yang lebih lemah. Laporan ADP terbaru menunjukkan kontraksi mengejutkan sebesar 32.000 pekerjaan, memperkuat ekspektasi bahwa momentum pasar tenaga kerja mendingin lebih cepat dari perkiraan.
Trader semakin melihat NFP sebagai katalis krusial, apalagi Bitcoin tetap bergerak dalam rentang sempit di sekitar US$90.000.
Jika data NFP lebih kuat dari perkiraan, bisa memunculkan kembali ekspektasi Federal Reserve yang hawkish, sehingga BTC berpotensi turun ke zona support US$85.000. Sebaliknya, jika data laporan ini lemah, khususnya di bawah kisaran 40.000 sampai 50.000, peluang penguatan narasi dovish semakin besar, sehingga membuka pintu rebound menuju US$95.000 atau lebih seiring harapan likuiditas kembali muncul.
Sikap pasar tetap hati-hati, banyak pihak menyoroti risiko pergerakan tajam di tengah likuiditas yang semakin menipis.
Klaim Awal Tunjangan Pengangguran – Kamis, 18 Desember, 8:30 AM ET
Weekly Initial Jobless Claims juga menjadi salah satu data ekonomi AS yang perlu diperhatikan minggu ini. Data ini memberikan gambaran cepat mengenai tekanan di pasar tenaga kerja. Angka ini menunjukkan jumlah warga AS yang pertama kali mengajukan tunjangan pengangguran pada minggu sebelumnya.
Klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 13 Desember diperkirakan berada di angka 223.000, turun dari 236.000 pada pekan sebelumnya, yang mana sebelumnya sudah melonjak tajam dari 192.000.
Lonjakan klaim terbaru ini secara luas diartikan sebagai tanda munculnya masalah baru di pasar tenaga kerja, meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga dan memberikan dorongan dovish untuk Bitcoin, bahkan ketika BTC sempat turun di bawah US$90.000 sebelum akhirnya pulih kembali.
Banyak trader menilai kenaikan klaim ini sebagai pendukung bagi pasar kripto, karena adanya hubungan antara pelambatan pasar tenaga kerja dengan peluang pelonggaran The Fed yang lebih besar.
Untuk rilis hari Kamis, jika angkanya di atas 230.000, narasi dovish berpotensi makin kuat dan memberi peluang kenaikan harga BTC. Namun jika data keluar di bawah 220.000, ekspektasi pemangkasan suku bunga bisa mereda dan memicu koreksi ke area US$88.000.
Banyak trader menganggap data ini netral hingga bullish di lingkungan ekonomi makro saat ini, tapi mereka mengingatkan akan potensi harga yang bergerak tidak menentu jika pasar kembali pada pola “sell the news”.
CPI November – Kamis, 18 Desember, 08.30 pagi ET
Mungkin data ekonomi AS paling krusial minggu ini adalah Consumer Price Index (CPI). Laporan CPI November yang tertunda akibat shutdown pemerintah AS selama 46 hari sepertinya akan menjadi rilis paling berdampak minggu ini.
Inflasi utama diperkirakan sedikit naik menjadi 3,1% year-over-year (YoY) dari 3,0%, sementara core CPI diproyeksi tetap di 3,0%.
Walaupun inflasi masih jauh di atas target The Fed yaitu 2%, bila muncul sinyal inflasi mulai melandai, peluang pemangkasan suku bunga bisa menguat bahkan sejak Maret.
Sentimen di X terbelah namun cenderung bullish: jika data keluar di bawah 2,8%, risiko pasar akan meningkat, sehingga Bitcoin bisa naik ke US$95.000. Tapi jika angkanya di atas 3,2%, kemungkinan terjadi repricing hawkish dan harga bisa turun ke US$85.000.
Karena data inflasi AS bersamaan dengan perkembangan bank sentral dunia lainnya, termasuk potensi kenaikan suku bunga Bank of Japan, banyak trader menganggap CPI sebagai tolok ukur utama kondisi likuiditas pasar saat ini.
Bersama data tenaga kerja, hasil ini bisa menentukan apakah Bitcoin akan breakout naik atau justru lanjut konsolidasi di kisaran US$90.000.
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur

Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar