Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.












Akun Sinyal untuk Anggota
Semua Akun Sinyal
Semua Kontes



Jepang Indeks Prospek Manufaktur Kecil Tankan (kuartal 4)S:--
P: --
S: --
U.K. Indeks Harga Properti Residential - Rightmove YoY (Des)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Output Industri YoY (Awal Sampai Akhir Tahun) (Nov)S:--
P: --
S: --
China, Daratan Tingkat Pengangguran Perkotaan (Nov)S:--
P: --
S: --
Arab Saudi IHK YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Output Industri YoY (Okt)S:--
P: --
S: --
Zona Euro Output Industri MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada Tingkat Penjualan Rumah Siap Huni MoM (Nov)S:--
P: --
S: --
Kanada Indeks Keyakinan Ekonomi NasionalS:--
P: --
S: --
Kanada Konstruksi Rumah Baru (Nov)S:--
P: --
Amerika Serikat Indeks Tenaga Kerja Manufaktur Fed New York (Des)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Manufaktur Fed New York (Des)S:--
P: --
S: --
Kanada IHK Inti YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
Kanada Pesanan Belum Selesai Manufaktur MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Akuisisi Harga Produsen Fed New York (Des)S:--
P: --
S: --
Amerika Serikat Indeks Pesanan Baru Manufaktur Fed NY (Des)S:--
P: --
S: --
Kanada Pesanan Baru Manufaktur MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada IHK Inti MoM (Nov)S:--
P: --
S: --
Kanada Nilai Rata-Rata Terpangkas IHK YoY (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)S:--
P: --
S: --
Kanada Stok Manufaktur MoM (Okt)S:--
P: --
S: --
Kanada IHK YoY (Nov)S:--
P: --
S: --
Kanada IHK MoM (Nov)S:--
P: --
S: --
Kanada IHK YoY (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)S:--
P: --
S: --
Kanada IHK Inti MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)S:--
P: --
S: --
Kanada IHK MoM (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)S:--
P: --
S: --
Gubernur Dewan Federal Reserve Milan menyampaikan pidato
Amerika Serikat Indeks Pasar Properti NAHB (Des)S:--
P: --
S: --
Australia Nilai Awal PMI Komposit (Des)S:--
P: --
S: --
Australia Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Des)S:--
P: --
S: --
Australia Nilai Awal PMI Manufaktur (Des)S:--
P: --
S: --
Jepang Nilai Awal PMI Manufaktur (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)S:--
P: --
S: --
U.K. Perubahan Jumlah Tenaga Kerja ILO 3-Bulan (Okt)--
P: --
S: --
U.K. Jumlah Klaim Pengangguran (Nov)--
P: --
S: --
U.K. Tingkat Pengangguran (Nov)--
P: --
S: --
U.K. Suku Bunga Pengangguran ILO 3 Bulan (Okt)--
P: --
S: --
U.K. Upah Rata-Rata Tiap-Minggu, Termasuk Bonus Jangka 3-Bulan, YoY (Okt)--
P: --
S: --
U.K. Upah Rata-Rata Tiap-Minggu, Tidak Termasuk Bonus Jangka 3-Bulan YoY (Okt)--
P: --
S: --
Perancis Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Des)--
P: --
S: --
Perancis Nilai Awal PMI Komposit (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
Perancis Nilai Awal PMI Manufaktur (Des)--
P: --
S: --
Jerman Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
Jerman Nilai Awal PMI Manufaktur (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
Jerman Nilai Awal PMI Komposit (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
Zona Euro Nilai Awal PMI Komposit (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
Zona Euro Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
Zona Euro Nilai Awal PMI Manufaktur (Penyesuaian Per Kuartal) (Des)--
P: --
S: --
U.K. Nilai Awal PMI Sektor Jasa (Des)--
P: --
S: --
U.K. Nilai Awal PMI Manufaktur (Des)--
P: --
S: --
U.K. Nilai Awal PMI Komposit (Des)--
P: --
S: --
Zona Euro Indeks Sentimen Ekonomi ZEW (Des)--
P: --
S: --
Jerman Indeks Status Ekonomi ZEW (Des)--
P: --
S: --
Jerman Indeks Sentimen Ekonomi ZEW (Des)--
P: --
S: --
Zona Euro Akun Perdagangan (Sebelum Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Zona Euro Indeks Status Ekonomi ZEW (Des)--
P: --
S: --
Zona Euro Akun Perdagangan (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Zona Euro Total Aset Cadangan (Nov)--
P: --
S: --
U.K. Ekspektasi Inflasi--
P: --
S: --
Amerika Serikat Tingkat Pengangguran (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Jumlah Tenaga Kerja Non-Pertanian (Penyesuaian Per Kuartal) (Nov)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Penjualan Retail MoM (Tidak Termasuk Pom Bensin Dan Penjual Mobil) (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --
Amerika Serikat Penjualan Retail MoM (Tidak Termasuk Mobil) (Penyesuaian Per Kuartal) (Okt)--
P: --
S: --


Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Kolumnis Teratas
Terbaru
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua

Tidak ada data
Beberapa data ekonomi utama AS pada 15 hingga 19 Desember 2025 menempatkan Bitcoin di titik krusial. Para analis terbagi antara kekhawatiran akan potensi koreksi besar dan harapan bahwa kebijakan Federal Reserve bisa meredam dampaknya.
Data BOJ yang akan datang juga ikut menambah dinamika, dan Bitcoin bersiap menghadapi pekan penuh gejolak, karena pasar memperkirakan peluang 98% Bank of Japan akan menaikkan suku bunga menjadi 75 basis poin pada 19 Desember. Langkah ini sering memicu penurunan harga sebesar 20-30%.
Data Ekonomi AS yang Harus Trader Aset Kripto Pantau Minggu Ini
Dengan harga Bitcoin yang terkonsolidasi di dekat level psikologis US$90.000, sinyal ekonomi makro diperkirakan akan sangat memengaruhi ekspektasi suku bunga Federal Reserve dan arah harga jangka pendek minggu ini.
Berikut beberapa data ekonomi AS yang berpotensi menggerakkan pasar pada pekan ketiga Desember ini.
Nonfarm Payrolls (NFP) – Selasa, 16 Desember, pukul 08.30 ET
Laporan Nonfarm Payrolls November menjadi gambaran lengkap pertama kondisi tenaga kerja AS sejak September. Laporan ini juga jadi faktor penting bagi pasar dalam menentukan kebijakan The Fed hingga 2026.
Prediksi konsensus menunjukkan perlambatan tajam penciptaan lapangan kerja, dengan hanya 50.000 pekerjaan baru yang diperkirakan tercipta, turun dari 119.000 di Oktober, sementara tingkat pengangguran diprediksi naik ke 4,5% dari 4,4%.
Data private payroll baru-baru ini telah mengubah sentimen ke arah hasil yang lebih lemah. Laporan ADP terbaru menunjukkan kontraksi mengejutkan sebesar 32.000 pekerjaan, memperkuat ekspektasi bahwa momentum pasar tenaga kerja mendingin lebih cepat dari perkiraan.
Trader semakin melihat NFP sebagai katalis krusial, apalagi Bitcoin tetap bergerak dalam rentang sempit di sekitar US$90.000.
Jika data NFP lebih kuat dari perkiraan, bisa memunculkan kembali ekspektasi Federal Reserve yang hawkish, sehingga BTC berpotensi turun ke zona support US$85.000. Sebaliknya, jika data laporan ini lemah, khususnya di bawah kisaran 40.000 sampai 50.000, peluang penguatan narasi dovish semakin besar, sehingga membuka pintu rebound menuju US$95.000 atau lebih seiring harapan likuiditas kembali muncul.
Sikap pasar tetap hati-hati, banyak pihak menyoroti risiko pergerakan tajam di tengah likuiditas yang semakin menipis.
Klaim Awal Tunjangan Pengangguran – Kamis, 18 Desember, 8:30 AM ET
Weekly Initial Jobless Claims juga menjadi salah satu data ekonomi AS yang perlu diperhatikan minggu ini. Data ini memberikan gambaran cepat mengenai tekanan di pasar tenaga kerja. Angka ini menunjukkan jumlah warga AS yang pertama kali mengajukan tunjangan pengangguran pada minggu sebelumnya.
Klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 13 Desember diperkirakan berada di angka 223.000, turun dari 236.000 pada pekan sebelumnya, yang mana sebelumnya sudah melonjak tajam dari 192.000.
Lonjakan klaim terbaru ini secara luas diartikan sebagai tanda munculnya masalah baru di pasar tenaga kerja, meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga dan memberikan dorongan dovish untuk Bitcoin, bahkan ketika BTC sempat turun di bawah US$90.000 sebelum akhirnya pulih kembali.
Banyak trader menilai kenaikan klaim ini sebagai pendukung bagi pasar kripto, karena adanya hubungan antara pelambatan pasar tenaga kerja dengan peluang pelonggaran The Fed yang lebih besar.
Untuk rilis hari Kamis, jika angkanya di atas 230.000, narasi dovish berpotensi makin kuat dan memberi peluang kenaikan harga BTC. Namun jika data keluar di bawah 220.000, ekspektasi pemangkasan suku bunga bisa mereda dan memicu koreksi ke area US$88.000.
Banyak trader menganggap data ini netral hingga bullish di lingkungan ekonomi makro saat ini, tapi mereka mengingatkan akan potensi harga yang bergerak tidak menentu jika pasar kembali pada pola “sell the news”.
CPI November – Kamis, 18 Desember, 08.30 pagi ET
Mungkin data ekonomi AS paling krusial minggu ini adalah Consumer Price Index (CPI). Laporan CPI November yang tertunda akibat shutdown pemerintah AS selama 46 hari sepertinya akan menjadi rilis paling berdampak minggu ini.
Inflasi utama diperkirakan sedikit naik menjadi 3,1% year-over-year (YoY) dari 3,0%, sementara core CPI diproyeksi tetap di 3,0%.
Walaupun inflasi masih jauh di atas target The Fed yaitu 2%, bila muncul sinyal inflasi mulai melandai, peluang pemangkasan suku bunga bisa menguat bahkan sejak Maret.
Sentimen di X terbelah namun cenderung bullish: jika data keluar di bawah 2,8%, risiko pasar akan meningkat, sehingga Bitcoin bisa naik ke US$95.000. Tapi jika angkanya di atas 3,2%, kemungkinan terjadi repricing hawkish dan harga bisa turun ke US$85.000.
Karena data inflasi AS bersamaan dengan perkembangan bank sentral dunia lainnya, termasuk potensi kenaikan suku bunga Bank of Japan, banyak trader menganggap CPI sebagai tolok ukur utama kondisi likuiditas pasar saat ini.
Bersama data tenaga kerja, hasil ini bisa menentukan apakah Bitcoin akan breakout naik atau justru lanjut konsolidasi di kisaran US$90.000.
Harga Bitcoin kembali tergelincir ke bawah level support utama US$90.000 pada akhir pekan. Ini terjadi seiring volatilitas tinggi yang terus mendominasi kondisi perdagangan sepanjang Desember.
Sejumlah trader menyoroti kemunculan berulang pola yang dikenal sebagai “Bart Simpson” pada grafik harga Bitcoin. Menariknya, satu pola serupa kini nampak sedang terbentuk dan berpotensi menentukan arah pergerakan BTC dalam beberapa hari ke depan.
Pola Bart Simpson: Pengaruh dan Kemunculannya Kembali di Desember
Sebagai informasi, pola Bart Simpson dinamai berdasarkan karakter kartun populer Bart Simpson karena bentuknya menyerupai rambut tokoh tersebut. Pola ini terbentuk ketika Bitcoin bergerak tajam ke satu arah, baik naik maupun turun, dalam waktu singkat.
Setelah itu, harga berhenti sejenak dan bergerak sideways dalam rentang sempit. Tak lama kemudian, pasar bergerak cepat kembali menuju area harga sebelumnya. Meski namanya terdengar jenaka, pola ini menghadirkan tantangan nyata bagi pelaku pasar di tengah volatilitas tinggi.
Sejumlah trader mendokumentasikan kemunculan pola ini secara berulang sepanjang bulan lalu. Seorang analis membagikan grafik yang menunjukkan tiga pola Bart yang muncul antara 10–12 Desember. Pengamat lain bahkan menyoroti lima kasus atau lebih sejak akhir November hingga pertengahan Desember.
Dalam konteks ini, seorang analis menilai Bitcoin kemungkinan sedang menyelesaikan satu pola Bart lainnya. Jika terkonfirmasi, formasi ini dapat disusul oleh pergerakan lanjutan ke atas.
Namun, keberlanjutan reli tersebut masih menjadi tanya. Analis ini menambahkan bahwa breakout yang diikuti oleh pembalikan arah kembali merupakan “skenario yang sangat mungkin”.
“Pola Bart + order book akhir pekan = bingo stop-hunt. Skenario dasar saya: kedua sisi akan tersapu bersih sebelum arah pergerakan menjadi jelas. Minggu/Senin ini bukan soal ‘prediksi’, melainkan lebih ke ‘peristiwa likuiditas’,” ujar Paweł Łaskarzewski.
Likuiditas dan Mekanisme Pasar
Sementara itu, analis lain menekankan bahwa pola Bart bukanlah fenomena anyar dan telah berulang kali muncul sepanjang sejarah perdagangan Bitcoin.
Menurut sang analis, formasi ini cenderung muncul dalam kondisi pasar tertentu, khususnya saat likuiditas menipis. Ia menambahkan bahwa setelan semacam ini sering kali bertepatan dengan aktivitas pelaku pasar berskala besar.
Trader ritel mulai mengejar momentum setelah pergerakan harga mendadak. Pada saat yang sama, level stop-loss menjadi semakin mudah terbaca.
“Harga melonjak saat likuiditas rendah, semua orang mulai membagi cuitan soal target, kepercayaan diri kembali… lalu kita langsung jatuh dan sepenuhnya terkoreksi. Orang-orang masih akan berargumen ini adalah ‘price discovery organik’ sembari menatap grafik yang terlihat seperti digambar dengan penggaris. Suka atau tidak, Bart tidak pernah meleset,” terang sang analis.
Adapun analis lain berpendapat kemunculan berulang pola Bart sering kali berfungsi sebagai jebakan volatilitas jangka pendek. Pergerakan harga yang tiba-tiba ini dapat memicu pembalikan atau reversal dan guncangan (shakeout) yang cepat. Sehingga memaksa trader jangka pendek keluar dari posisi mereka saat momentum mendadak menguap.
“Pola Bart memang dirancang untuk menguras emosi trader. Holder jangka panjang nyaris tidak menyadari pergerakan ini,” tambah seorang pengamat pasar.
Dengan demikian, ketika Bitcoin terus diperdagangkan dalam lingkungan yang reaktif, kemunculan berulang pola Bart menyoroti peran likuiditas dan struktur pasar dalam membentuk perilaku harga jangka pendek. Meski pola ini mampu menciptakan pergerakan tajam dan pembalikan cepat, para analis menilai signifikansinya cenderung minim di luar positioning jangka pendek, sementara arah tren yang lebih luas tetap bergantung pada keberlanjutan likuiditas dan partisipasi pasar.
Exchange-traded fund (ETF) XRP spot kini telah melampaui US$1 miliar dalam aset bersih, dengan total arus masuk mencapai US$990,9 juta.
Menariknya, para analis memperkirakan bahwa jika momentum saat ini terus berlanjut, total arus masuk ETF bisa menembus US$10 miliar pada tahun 2026.
ETF XRP Capai Tonggak US$1 Miliar
Berdasarkan data SoSoValue, total aset bersih yang dimiliki oleh ETF XRP spot telah menembus US$1 miliar pada hari Kamis lalu. Pada waktu publikasi, angkanya berada di sekitar US$1,18 miliar.
Steven McClurg, CEO Canary Capital, menuturkan bahwa meskipun ETF berbasis Solana lebih dulu diluncurkan, kini ETF XRP sudah melampaui Solana dalam hal total dana kelolaan, yang menandakan minat investor terhadap XRP lebih besar.
“Saya sudah memperkirakan ini. SOL jauh lebih efisien untuk di-hold di chain dan di-stake langsung bagi pengguna ritel, sedangkan XRP punya permintaan institusi yang lebih tinggi dan tidak ada staking. Seperti biasa, akan ada kelompok yang suka kepemilikan langsung, dan kelompok yang memilih instrumen keuangan yang mudah. Sebagian orang akan lakukan keduanya,” tulis McClurg .
Sementara itu, ETF XRP spot mencatat arus bersih positif tanpa henti. Total kumulatif arus masuk mencapai US$990,9 juta.
Saat ini ada lima manajer aset yang menawarkan ETF XRP spot, termasuk Grayscale, Franklin Templeton, Bitwise, dan Canary Capital. Pesaing terbaru, 21Shares, memperluas pasar dengan meluncurkan ETF XRP bernama TOXR sehingga akses investor pun semakin luas.
Kehadiran ETF ini menjadi momen penting bagi investor. Ketidakpastian regulasi selama bertahun-tahun membuat XRP tidak bisa diakses melalui produk investasi tradisional. Kini, ETF spot telah membuka akses tersebut dan memungkinkan partisipasi lebih luas melalui kanal yang diatur secara resmi.
Analis pasar optimistis pertumbuhan akan terus berlanjut. Seorang analis juga menegaskan bahwa pertumbuhan pesat ini terjadi meski jumlah ETF XRP spot yang tersedia masih terbatas.
“Ini baru 5 ETF spot. Belum ada BlackRock, belum ada eksposur dari 10-15 ETF lainnya. namun mereka akan segera hadir,” posting X Finance Bull .
Berdasarkan tren yang ada, analis itu juga memperkirakan jika arus masuk mingguan tetap mendekati US$200 juta, maka total kumulatif bisa melampaui US$10 miliar pada 2026.
“Coba bayangkan arus masuk ini. ~US$200 juta/minggu. Jika berlanjut selama 52 minggu ke depan hingga 2026, totalnya akan di atas US$10 MILIAR arus masuk bersih dengan lebih dari 5 MILIAR XRP terkunci dalam laju ini. Pada tingkat itu, pasokan likuid jadi hanya mitos. Begitulah terjadinya supply shock. Retail menjual karena emosi di saat turun. Institusi membeli XRP secara mekanis saat harga undervalued,” tambahnya.
Proyeksi Harga Jangka Panjang XRP dan Prospek Pasar
Meski arus masuk ke ETF XRP spot sangat kuat, performa harga token masih cenderung lesu. BeInCrypto sebelumnya melaporkan bahwa perkembangan ETF dan ekspansi Ripple punya dampak terbatas pada harga pasar XRP sejauh ini.
Berdasarkan data BeInCrypto Markets, XRP anjlok hampir 13% dalam sebulan terakhir. Pada saat berita ini ditulis, harga aset berada di US$2,00, turun 0,91% selama 24 jam terakhir.
Walaupun demikian, beberapa analis masih memproyeksikan potensi kenaikan harga. Pengamat pasar Xaif Crypto menuturkan bahwa aktivitas perdagangan XRP masih dipengaruhi oleh holder besar yang sering disebut whale.
“Baru-baru ini, XRP mengalami penurunan jangka pendek dan mendekati level harga terendah tahun ini. Akan tetapi, whale XRP memimpin pergerakan order. Mereka masih aktif trading XRP meskipun harganya turun,” ucap dia .
Menurut sang analis, perilaku seperti ini biasanya terjadi di fase bottoming pasar, di mana investor besar mulai membangun posisi sebelum tren harga berbalik naik.
“Whale biasanya akumulasi sebelum reli dan tidak membeli saat tren naik. Aktivitas pembelian mereka menunjukkan mereka sedang bersiap menghadapi tren naik XRP,” terang dia.
Secara keseluruhan, pertumbuhan cepat exchange-traded fund (ETF) XRP spot menunjukkan minat institusi yang meningkat terhadap aset ini, meskipun pergerakan harga masih cenderung datar. Sementara arus masuk menunjukkan keyakinan kuat untuk jangka panjang, performa XRP dalam waktu dekat belum terdampak positif. Apakah proyeksi analis tentang tren naik yang akan datang benar-benar terjadi atau XRP masih akan turun, kita masih harus menunggu dan melihat ke depannya.
Pakar semakin banyak memberi sinyal potensi reli bullish aset kripto di kuartal pertama (Q1) tahun 2026, dengan dorongan dari rangkaian faktor ekonomi makro yang bersatu.
Analis memperkirakan Bitcoin bisa melonjak ke kisaran US$300.000 sampai US$600.000 jika katalis-katalis ini benar-benar terwujud.
Lima tren ekonomi makro yang mendorong potensi reli di kuartal 1 2026
Kombinasi dari lima tren utama sedang membentuk kondisi yang oleh para analis disebut sebagai “badai sempurna” bagi aset digital.
1. The Fed hentikan pengetatan neraca, hilangkan hambatan pasar
Kebijakan quantitative tightening (QT) dari The Fed, yang telah menarik likuiditas sepanjang 2025, baru saja berakhir.
Sekadar menghentikan penarikan likuiditas biasanya sudah menguntungkan aset berisiko. Data dari siklus sebelumnya memperlihatkan bahwa Bitcoin bisa reli sampai 40% saat bank sentral berhenti mengurangi ukuran neraca mereka.
Analis Benjamin Cowen menuturkan bahwa awal tahun 2026 bisa menjadi momen ketika pasar mulai merasakan dampak dari berakhirnya QT oleh The Fed.
2. Pemangkasan Suku Bunga Bisa Kembali
The Fed baru-baru ini memangkas suku bunga, di mana komentarnya dan proyeksi Goldman Sachs menunjukkan pemangkasan suku bunga kemungkinan akan berlanjut di tahun 2026, sehingga suku bunga bisa turun ke kisaran 3–3,25%.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan likuiditas dan memperkuat minat terhadap aset-aset spekulatif seperti aset kripto.
3. Likuiditas Jangka Pendek yang Lebih Baik
Peningkatan pembelian surat utang negara jangka pendek (Treasury bill) atau dukungan lain di ujung pendek kurva imbal hasil bisa meringankan tekanan pendanaan dan menurunkan suku bunga jangka pendek. The Fed menyatakan akan memulai pembelian teknis Treasury bill untuk mengatur likuiditas pasar.
“[pembelian dilakukan] semata-mata demi menjaga cadangan tetap memadai dari waktu ke waktu sehingga mendukung pengendalian suku bunga kebijakan kami secara efektif… hal-hal ini terpisah dan tidak ada kaitan dengan sikap kebijakan moneter,” ujar Ketua The Fed Jerome Powell,
The Fed secara berkala masuk ke pasar pendanaan jangka pendek ketika terjadi ketidakseimbangan likuiditas. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pasar repo semalam, di mana bank meminjam dana tunai dengan jaminan Treasury.
Baru-baru ini, sejumlah indikator menunjukkan tekanan pendanaan jangka pendek sedang meningkat, antara lain:
The Fed memulai pembelian terkendali Treasury bill agar suku bunga jangka pendek tidak menyimpang dari target Federal Funds Rate. Instrumen ini adalah surat utang pemerintah dengan jatuh tempo paling singkat, biasanya dari beberapa minggu hingga setahun.
Meskipun langkah ini bukan QE klasik, tapi kebijakan ini bisa jadi dorongan likuiditas penting bagi pasar aset kripto.
Untuk Q1 2026, dampak yang lebih luas terhadap aset berisiko seperti aset kripto dan saham umumnya positif, meskipun sedang, karena pergeseran kebijakan The Fed ke arah menjaga atau perlahan-lahan menambah likuiditas.
4. Insentif Politik Lebih Memilih Stabilitas
Dengan pemilu paruh waktu AS dijadwalkan pada November 2026, para pembuat kebijakan kemungkinan akan lebih memilih stabilitas pasar daripada terjadinya gangguan.
Kondisi ini menurunkan risiko kejutan regulasi tiba-tiba dan meningkatkan kepercayaan investor pada aset berisiko.
“Jika pasar saham di AS melemah sebelum pemilu paruh waktu, pemerintahan AS saat ini pasti akan disalahkan – karena itu mereka akan lakukan segala cara untuk mempertahankan pasar saham (dan kripto) tetap berjalan,” tulis peneliti ekonomi makro Thorsten Froehlich.
5. Paradoks “Employment”
Data pasar tenaga kerja yang melemah, misalnya pekerjaan yang lesu atau pemutusan hubungan kerja yang meningkat, kerap memicu respons dovish dari The Fed.
Kondisi tenaga kerja yang melunak akan meningkatkan tekanan bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan, sehingga secara tidak langsung menciptakan lebih banyak likuiditas dan mendukung kondisi positif untuk aset kripto.
Pandangan Ahli Menunjukkan Sentimen Bullish Semakin Meningkat
Pengamat industri juga sepakat dengan pandangan makro ini. Alice Liu, Kepala Riset CoinMarketCap, memprediksi pasar aset kripto akan bangkit kembali pada Februari dan Maret 2026, dengan alasan kombinasi indikator makro yang positif.
“Kita akan melihat pasar bangkit kembali di kuartal 1 tahun 2026. Februari dan Maret akan menjadi bull market lagi, berdasarkan kombinasi indikator makro,” ujar Binance melaporkan, mengutip Alice Liu, Head of Research, CoinMarketCap
Beberapa analis bahkan lebih optimistis. Pengamat kripto Vibes memperkirakan Bitcoin bisa mencapai US$300.000 sampai US$600.000 pada kuartal 1 tahun 2026. Ini mencerminkan sentimen bullish yang sangat kuat di tengah likuiditas yang membaik dan kondisi ekonomi makro yang lebih longgar.
Saat ini, partisipasi pasar masih minim. Open Interest Bitcoin turun, mencerminkan sentimen trader yang tetap hati-hati.
namun, jika angin positif ekonomi makro ini benar terjadi, fase konsolidasi bisa dengan cepat berubah menjadi lonjakan besar, membuka peluang awal 2026 yang bersejarah di pasar aset kripto.
Pergerakan harga Ethereum memang terlihat tenang, tapi seluruh formasi perlahan-lahan mulai jadi bullish. Dalam 24 jam terakhir, ETH bergerak hampir datar, sedangkan selama tujuh hari terakhir ETH mencatat kenaikan tipis sebesar 2,6%. Harga tetap bertahan di atas US$3.100 selama beberapa sesi terakhir, menunjukkan kekuatan, bukan kelelahan.
Pergerakan sideways ini bukan tanpa alasan. Ethereum tengah berakumulasi di dekat level kunci, di mana biasanya breakout bisa terjadi. Langkah berikutnya tergantung apakah pembeli, yang mulai kembali masuk, bisa mengubah konsolidasi ini jadi kelanjutan tren naik.
Struktur Bull Flag Bertahan dan Zona Breakout Mulai Muncul
Ethereum nampaknya mengalami breakout setelah melakukan konsolidasi di dalam bull flag. Bull flag terbentuk saat harga bergerak naik tajam dan lalu bergerak di dalam kisaran sempit sebelum naik lebih tinggi. Pola ini menandakan konsolidasi, bukan kelemahan.
Struktur ini akan tetap terjaga selama ETH bertahan di atas US$3.090. Artinya, kecuali ada penutupan candle harian di bawah level ini, breakout yang selama ini dinanti-nantikan kemungkinan besar masih akan kuat.
Level tersebut menjadi support kuat, dan berhasil menahan tekanan jual selama terjadi koreksi beberapa waktu terakhir. Harga juga sering memantul di area ini, menandakan pembeli masih melakukan pertahanan.
Mau insight token lainnya seperti ini? Daftarkan diri kamu di Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.
Penutupan harian yang bersih di atas US$3.130 akan menjadi konfirmasi pertama bahwa flag ini berpeluang naik lebih tinggi. Pergerakan tersebut menandakan konsolidasi sudah berakhir dan pembeli mulai mengambil alih. Tanpa penutupan tersebut, Ethereum tetap dalam fase kompresi, tapi struktur bullish masih terjaga.
Tekanan Jual Mereda dan Level Harga Penting Ethereum Mulai Muncul
Data on-chain mendukung struktur harga ini. Holder Net Position Change, yang melacak apakah investor jangka panjang menambah atau menjual ETH, menunjukkan bahwa tekanan jual kini mulai mereda dibandingkan sesi sebelumnya.
Pada 12 Desember, holder Ethereum melepas sekitar 958.771 ETH. Lalu pada 13 Desember, arus keluar bersih turun jadi sekitar 877.958 ETH, yang berarti tekanan jual menurun sekitar 8,4% hanya dalam 24 jam.
Perubahan ini cukup penting. Ethereum memang masih mengalami distribusi bersih, tapi laju penjualan melambat saat harga berakumulasi di dekat resistance. Pola seperti ini biasanya muncul di fase akhir konsolidasi, bukan saat harga breakdown.
Ketika tekanan jual mulai mereda di dekat level kunci tanpa harga jatuh lebih dalam, berarti kemungkinan pembeli masuk saat breakout sudah terkonfirmasi jadi lebih besar. Ethereum juga tidak menunjukkan panic selling. Sebaliknya, para holder sepertinya semakin memilih menunggu.
Jika harga Ethereum berhasil mencatat penutupan harian di atas US$3.130, resistance berikutnya ada di kisaran US$3.390. Jika zona tersebut berhasil ditembus, peluang untuk menuju area US$4.000–US$4.020 pun terbuka, sesuai dengan potensi kenaikan dari struktur bull flag.
namun, struktur bullish akan melemah jika harga Ethereum anjlok ke bawah US$3.090 atau bahkan US$2.910. Jika harga ditutup di bawah level terakhir, pola ini akan rusak sepenuhnya.
Klien konsensus Ethereum, Prysm, mengungkapkan bahwa para validator kehilangan 382 ETH, setara dengan lebih dari US$1.000.000, setelah bug perangkat lunak memicu gangguan pada jaringan tak lama setelah upgrade Fusaka terbaru.
Kejadian ini, yang dijelaskan dalam laporan pasca insiden berjudul “Fusaka Mainnet Prysm incident,” berawal dari kejadian kehabisan sumber daya yang memengaruhi hampir semua node Prysm dan menyebabkan blok serta attestation terlewat.
Apa Penyebab Gangguan pada Prysm?
Menurut Offchain Labs, pengembang di balik Prysm, masalah tersebut muncul pada 4 Desember saat bug yang sudah pernah ada sebelumnya menyebabkan keterlambatan permintaan validator.
Keterlambatan itu menyebabkan blok dan attestation terlewat di seluruh jaringan.
“Node beacon Prysm menerima attestation dari node yang mungkin tidak sinkron dengan jaringan. Attestation ini merujuk pada block root dari epoch sebelumnya,” terang proyek tersebut.
Gangguan ini menyebabkan 41 epoch terlewat, dengan 248 blok hilang dari 1.344 slot yang tersedia. Itu setara dengan rasio slot terlewat sebesar 18,5% dan menurunkan partisipasi jaringan menjadi 75% selama kejadian tersebut.
Offchain Labs mengungkapkan bahwa bug yang jadi penyebab perilaku ini sudah dimasukkan dan digunakan di testnet sekitar sebulan sebelumnya, sebelum akhirnya terjadi di mainnet setelah upgrade Fusaka.
Walaupun mitigasi sementara berhasil mengurangi dampak langsungnya, Prysm menuturkan bahwa mereka kini sudah melakukan perubahan permanen pada logika validasi attestation demi mencegah kejadian serupa terulang.
Keragaman Client Ethereum
Bersamaan dengan itu, gangguan ini kembali menarik perhatian pada konsentrasi klien Ethereum dan risiko dari ketergantungan pada satu jenis perangkat lunak.
Offchain Labs menjelaskan bahwa gangguan tersebut bisa menyebabkan dampak yang jauh lebih parah bila Prysm menguasai porsi lebih besar dari basis validator Ethereum. Mereka menunjukkan bahwa keragaman klien di Ethereum adalah faktor penting yang mencegah kegagalan jaringan lebih luas.
“Klien dengan lebih dari 1/3 bagian jaringan akan menyebabkan kehilangan finalitas sementara dan lebih banyak blok yang terlewat. Kalau bug ada pada klien yang menguasai lebih dari 2/3 jaringan, ini bisa memfinalisasi chain yang tidak valid,” papar mereka.
Meski demikian, insiden ini semakin menguatkan seruan agar klien lebih beragam.
Data dari Miga Labs menunjukkan bahwa Lighthouse masih menjadi klien konsensus Ethereum yang paling dominan, dengan persentase 51,39% validator. Prysm mewakili 19,06%, diikuti Teku 13,71%, lalu Nimbus pada 9,25%.
Porsi Lighthouse menempatkannya sekitar 15 poin persentase dari ambang batas yang dinilai sebagian peneliti sebagai risiko sistemik.
Oleh karena itu, para pengembang dan partisipan ekosistem kembali meminta agar validator mempertimbangkan beralih ke klien alternatif supaya kemungkinan satu bug perangkat lunak mengganggu operasi utama blockchain bisa diminimalisir.
Harga Bitcoin nampak stagnan pada pandangan pertama. Dalam 24 jam terakhir, harganya hampir tidak bergerak, turun hanya 0,2%. Bahkan dalam sepekan, Bitcoin juga kurang bergerak, hanya naik sekitar 0,7%. Pasar terasa sepi, dan banyak trader menyebut pergerakan ini sideways atau range-bound.
Tapi di balik permukaan, ada beberapa sinyal yang menunjukkan Bitcoin tidak selemah yang terlihat. Momentum mulai berubah perlahan, penjual makin kehilangan keyakinan, serta holder besar juga masih terus menambah posisi secara diam-diam. Semua faktor ini menjelaskan mengapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari pakar seperti Tom Lee masih belum hilang, meski belum terjadi breakout.
Sinyal Momentum dan Volume Perlahan Meningkat
Pada grafik harian, harga Bitcoin masih bertahan di level US$90.100. Area ini menjadi pondasi kuat saat volatilitas belakangan, menjaga harga agar tidak koreksi lebih dalam walaupun harga belum bisa naik lebih tinggi.
Salah satu sinyal awal yang paling jelas datang dari On-Balance Volume (OBV). OBV memantau apakah volume mengalir masuk atau keluar dari sebuah aset, sehingga bisa membantu melihat tekanan beli atau jual yang tersembunyi.
Antara tanggal 9 hingga 11 Desember, harga Bitcoin membentuk high yang lebih rendah, sementara OBV justru membentuk high yang lebih tinggi. Divergensi ini menandakan walaupun harga kesulitan naik, pembeli justru lebih aktif di balik layar.
Ingin mendapatkan insight tentang token lainnya? Daftar ke Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.
Sinyal itu makin kuat pada periode 10 – 12 Desember. Pada waktu tersebut, harga Bitcoin membentuk low yang lebih rendah, namun OBV justru bikin low yang lebih tinggi. Dua sudut pandang berbeda ini menyajikan cerita yang sama. Penjual menekan harga, tapi dengan volume yang lebih lemah.
Dua divergensi OBV ini bekerjasama, bukan bertentangan. Jika digabungkan, keduanya menunjukkan tekanan jual terus berkurang, bukan bertambah. Ini memang bukan sinyal breakout, tapi sering kali muncul sebelum breakout terjadi.
Holder dan whale mulai mengambil posisi meski harga sideways
Sinyal momentum saja tidak cukup. Data on-chain jadi konfirmasi tambahan. Holder Net Position Change memantau apakah holder jangka panjang menambah atau justru mengurangi posisi Bitcoin. Nilai negatif berarti menjual. Nilai negatif yang makin kecil artinya tekanan jual kian mereda.
Pada 10 Desember, holder jangka panjang melepas sekitar 155.999 BTC. Tapi pada 13 Desember, angka itu turun jadi sekitar 150.614 BTC. Artinya ada pengurangan tekanan jual sekitar 3,4%.
Perubahannya memang tidak drastis, tapi tetap berarti. Bitcoin tidak alami aksi jual panik walaupun bergerak dalam kisaran tertentu. Sebaliknya, holder menjual lebih sedikit saat harga semakin stabil. Pola perilaku seperti ini biasanya muncul saat fase konsolidasi, bukan saat breakdown.
Sinyal yang paling kuat datang dari whale. Jumlah entitas yang memegang minimal 1.000 BTC tetap mendekati rekor tertinggi dalam enam bulan terakhir. Angka ini biasanya menunjukkan aktivitas holder besar untuk jangka panjang.
Sejak akhir Oktober, harga Bitcoin mengalami koreksi dan bergerak sideways. Di periode yang sama, whale terus menambah kepemilikan. Ini memunculkan divergensi yang jelas. Harga melemah, tapi holder besar justru terus akumulasi. Dan biasanya, mereka tidak akan menambah tanpa ada alasan kuat.
Perilaku seperti ini membantu menjelaskan kenapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari analis seperti Tom Lee masih bertahan hingga kini.
Prediksi ini bukan berdasar candle jangka pendek, melainkan karena penurunan aksi jual, struktur volume yang membaik, dan akumulasi whale secara konsisten. Meski begitu, harga Bitcoin harus mengonfirmasi semua tesis ini.
Level Harga Bitcoin yang Menentukan Apakah Bull Menguasai Pasar
Agar Bitcoin bisa merealisasikan semua sinyal tadi, butuh konfirmasi harga.
Level yang paling penting tetap di US$94.600. Jika harga Bitcoin bisa ditutup harian di atas zona ini, maka harga sudah bergerak sekitar 5% dari posisi sekarang sekaligus menembus batas atas struktur kompresi saat ini. Itu bakal jadi sinyal bahwa pembeli sudah menguasai kendali jangka pendek.
Jika harga menembus US$94.600, resistance berikutnya berada di sekitar US$99.800. Jika pergerakan naik berhasil bertahan di atas level itu dan kondisi pasar mendukung, jalur menuju US$107.500 bisa semakin terbuka. Ini bisa menjadi katalis pertama untuk target agresif US$180.000 milik Tom Lee, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Di sisi bawah, jika harga Bitcoin jatuh di bawah US$90.000, support terdekat ada di sekitar US$89.200. Setelah itu, level penting berikutnya berada di US$87.500. Jika harga menembus zona ini, maka skenario bullish akan batal, setidaknya untuk jangka pendek.
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur

Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar