
Dilaporkan bahwa lebih dari 75% warga Filipina pernah mengalami setidaknya satu penipuan dalam setahun terakhir. Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di Filipina telah memulai kerja sama dengan raksasa media sosial TikTok untuk menekan epidemi penipuan investasi yang semakin meningkat.
TikTok termasuk di antara platform media sosial paling populer di Filipina, dengan setidaknya 50 juta pengguna. SEC dan TikTok baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang skema investasi ilegal.
Melalui kemitraan ini, TikTok berkomitmen untuk merilis serangkaian video edukasi untuk memberi informasi kepada netizen Filipina tentang penipuan keuangan dan investasi yang umum terjadi saat ini serta cara menghindari menjadi korban penipuan tersebut.
Sementara itu, regulator akan menandai konten yang mencurigakan kepada perusahaan induk TikTok, ByteDance.
Komisaris SEC Rogelio Quevedo menyatakan bahwa bermitra dengan TikTok akan membantu menyebarkan informasi kepada lebih banyak warga Filipina, memberi mereka panduan yang jelas dan praktis tentang cara melindungi uang hasil jerih payah mereka, terutama selama musim liburan.
Quevedo mengungkapkan bahwa TikTok hanyalah platform media sosial pertama yang mereka ajak berkolaborasi, dan regulator tersebut berencana untuk memperluas kemitraan ke lebih banyak platform seperti Facebook dan Google.
Ia menekankan bahwa SEC akan terus mengeksplorasi berbagai metode untuk menyebarluaskan literasi keuangan kepada khalayak yang lebih luas, memastikan setiap warga Filipina memiliki pengetahuan dan alat untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Investor harus sangat waspada terhadap saran investasi dari sumber yang tidak konvensional untuk melindungi dana mereka dan menghindari penipuan.
Jika Anda ragu apakah platform perdagangan atau peluang investasi tersebut sah, Anda dapat meminta penilaian gratis dari Brokersview .