
Otoritas pasar keuangan Spanyol, CNMV, mengeluarkan peringatan tegas bahwa promosi layanan investasi oleh influencer di media sosial dapat dianggap sebagai praktik perekrutan nasabah ilegal. Ketika konten berbayar melampaui iklan pasif dan mulai mendorong, merekomendasikan, atau berinteraksi dengan calon investor, risiko hukum langsung muncul bagi influencer dan perusahaan investasi.
Dalam pedoman terbarunya, CNMV menegaskan bahwa hanya perusahaan investasi berizin atau agen resmi terdaftar yang boleh memasarkan dan menarik klien. Kerja sama dengan influencer masih diperbolehkan, tetapi harus terbatas pada penyebaran iklan semata. Pembayaran dengan tarif tetap dapat diterima, sementara kompensasi yang dikaitkan dengan jumlah klien, volume transaksi, atau kinerja dianggap sebagai indikasi kuat pelanggaran.
CNMV juga menekankan bahwa struktur pembayaran saja tidak cukup. Meskipun dibayar secara tetap, influencer dapat dinilai melakukan perekrutan klien jika menyampaikan opini atau rekomendasi positif, menjawab pertanyaan calon investor, atau membangun hubungan berkelanjutan dengan audiens.
Tanggung jawab tetap berada pada perusahaan investasi. Pemilihan influencer, pengawasan konten, dan dampak pesan publik sepenuhnya menjadi kewajiban perusahaan. Pelanggaran yang dilakukan pihak ketiga tetap dapat berujung sanksi.
Di tengah maraknya penipuan investasi, kripto, dan trading ilegal di media sosial, CNMV memperjelas sikapnya. Influencer marketing bukan lagi area abu-abu. Melampaui batas berarti pelanggaran, dan konsekuensinya nyata.