
Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Federal (CCID) Malaysia mengungkapkan bahwa hingga 24 Februari, pihaknya telah menerima total 72 laporan polisi terkait TriumphFX. Menurut CCID, “TriumphFX Investment Fraud Group” telah menimbulkan kerugian lebih dari 23,7 juta ringgit sejak aktif pada September 2019.
Datuk Seri Ramli Mohamed Yoosuf, direktur CCID, menyatakan bahwa penyelidikan mengungkapkan sindikat itu awalnya memikat korban melalui obrolan Zoom, menjanjikan pengembalian bulanan antara 4% dan 7%.
Pihak berwenang Malaysia saat ini sedang memeriksa 10 dokumen investigasi terkait dugaan penipuan, yang dapat menyebabkan hukuman penjara minimal satu tahun dan hingga 10 tahun, bersama dengan cambuk dan denda jika terbukti bersalah.
Beberapa badan pengatur keuangan, termasuk Komisi Sekuritas Malaysia (SC) dan Otoritas Moneter Singapura (MAS), telah mengeluarkan peringatan tentang TriumphFX dan entitas terkait serta situs web terkait.


Sumber: SC dan MAS
TriumphFX memegang lisensi CIF dari Komisi Sekuritas dan Bursa Siprus (CySEC). Namun, setelah diperiksa, broker forex telah berganti nama menjadi Shine Trades, meninggalkan identitas TriumphFX-nya.

sumber: CySEC
Seri Ramli Mohamed Yoosuf juga mengungkapkan identifikasi perusahaan klon TriumphFX. Skema yang diduga diiklankan di media sosial ini menjanjikan keuntungan secepatnya tiga jam setelah investasi dilakukan.
Dari tahun 2024 hingga sekarang, CCID telah membuka 23 kertas penyelidikan terhadap platform klon, yang melibatkan kerugian total RM243,376.90. Investigasi sedang berlangsung.