
Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) telah melaporkan lonjakan kejahatan daring, mencatat 67.735 kasus di seluruh negeri antara Januari dan November tahun ini, dengan kerugian melampaui RM2,7 miliar.
Menurut Departemen Investigasi Kejahatan Komersial (CCID) Bukit Aman, penipuan telekomunikasi tetap menjadi yang paling umum, diikuti oleh penipuan e-commerce dan skema investasi yang tidak ada. Penipuan pinjaman, penipuan e-finance, dan penipuan asmara juga berkontribusi signifikan terhadap total keseluruhan.
Rincian Kasus
Dampak Keuangan
PDRM menghimbau masyarakat untuk segera bertindak jika menjadi sasaran — hubungi bank untuk memblokir transaksi yang mencurigakan.
Pada bulan Oktober, Komisi Sekuritas Malaysia (SC) melaporkan 2.039 pengaduan dan pertanyaan tentang aktivitas investasi tanpa izin dan penipuan pada paruh pertama tahun 2025.
Penipu semakin canggih, memanfaatkan platform media sosial dan teknologi AI untuk melakukan penipuan. Verifikasi sebelum berinvestasi — konsultasikan dengan regulator dan hindari penawaran yang menjanjikan keuntungan cepat. Pencegahan sangat penting — setelah uang ditransfer ke rekening palsu, pemulihan seringkali mustahil.