
Konsumen Irlandia yang mengira konten buatan AI asli hampir enam kali lebih mungkin tertipu penipuan online. Data baru menunjukkan bahwa hampir tiga perempat dari mereka yang tertipu akhirnya kehilangan uang, membuktikan betapa cepatnya misinformasi mengubah media sosial menjadi lahan subur penipuan.
Rata-rata penipuan kini menelan biaya €124,50. Jika dijumlahkan di seluruh negeri, kerugian tahunannya diperkirakan mencapai €71,8 juta. Para korban juga menghabiskan hampir sembilan hari untuk mencoba menyelesaikan masalah, dan setengahnya mengatakan mereka menghindari merek yang lebih kecil atau tidak dikenal setelahnya. Kerugian ini berdampak pada masyarakat dan ekonomi digital secara luas.
Perilaku daring memainkan peran penting. Orang yang membagikan postingan tanpa memeriksanya lima kali lebih mungkin menjadi sasaran. Hampir 60 persen konsumen memercayai konten yang ternyata palsu hasil rekayasa AI. Lebih dari sepertiganya hanya membaca sekilas judulnya. Hampir seperempatnya membagikan ulang postingan tanpa memverifikasi apa pun. Para penipu memahami kebiasaan ini dengan baik dan merancang jebakan mereka sesuai dengan itu.
Meningkatnya konten berbasis AI membuat penipuan semakin sulit dideteksi, dan usaha kecil di Irlandia merasakan dampaknya seiring menurunnya kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, bank, peritel, dan platform digital didorong untuk memperkuat deteksi penipuan dan meningkatkan kesadaran publik.
Perlindungan paling sederhana tetaplah yang paling efektif. Tanyakan sumbernya. Bersikaplah lebih tenang sebelum bereaksi terhadap tawaran yang terasa mendesak. Verifikasi pengirimnya secara langsung. Gunakan alat login yang aman dan hindari transfer uang melalui platform sosial. Beberapa langkah cermat dapat memblokir sebagian besar penipuan sebelum terjadi.
Pendidikan dan perlindungan cerdas bersama-sama dapat menghentikan banyak trik yang diandalkan para penipu dan membantu membangun kembali kepercayaan daring.